4. Rules

539 75 3
                                    

Semuanya berlalu begitu cepat bagi Haruna. Sejujurnya dia dan Renjun adalah pasangan yang aneh bahkan beberapa kerabat Renjun meragukan mereka. Namun yang lebih anehnya lagi adalah orang tua Renjun tidak curiga.

Mereka percaya begitu saja dengan naskah karangan Renjun. Bahkan mempercayai akting buruk Haruna. Dan hari ini Renjun meminta Haruna untuk pindah ke kediamannya. Renjun bilang dia tidak mau sampai ada wartawan yang tau Haruna tinggal di penginapan kumuh.

"Jadi.. kita benar-benar menikah secara hukum?"

Sebenarnya Haruna menunggu Renjun bicara, namun karena lelaki itu sibuk dengan ponselnya jadi gadis itu bertanya lebih dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya Haruna menunggu Renjun bicara, namun karena lelaki itu sibuk dengan ponselnya jadi gadis itu bertanya lebih dulu.

"Iya, kenapa? Keberatan?" Renjun meletakkan ponsel di atas pangkuannya lalu menatap Haruna.

"Bukan begitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukan begitu. Aku cuma takut ketahuan. " Haruna melirik ke arah lain. Sebenarnya daripada takut ketahuan, Haruna lebih takut kalau orang tua Renjun tau masalahnya.

Terjebak hutang besar dan terlibat perdagangan manusia mungkin akan mencoreng nama baik keluarga Renjun. Tapi Haruna ragu mengatakan ini pada Renjun.

"Orang tuaku percaya. Kalau mereka ga suka kamu dari awal, pernikahan ini ga akan terjadi." Renjun meletakkan tangannya di atas meja dengan jemari saling bertautan. Lelaki itu melanjutkan,

"Oh ya, aku punya peraturan selama kita menikah. Haechan akan bawa surat perjanjiannya nanti."

Haruna mengangguk sebagai tanda kalau dia mendengarkan.

"Seperti yang aku bilang kemarin, aku ga suka wanita dan dekat dengan wanita. Jadi kita akan tidur terpisah. Di dalam rumah kita individu yang ga saling kenal dan di luar rumah kita adalah suami istri yang romantis."

Haruna mengernyitkan dahinya.

"Maksudmu kita berakting sebagai suami istri hanya di luar rumah? Sementara di rumah ga saling bicara? "

"Ya, kamu tau maksudku kan?"

Gadis itu sebenarnya keberatan tapi dia mengangguk juga. Memangnya apa yang dia harapkan? Bisa berteman dengan Renjun? Huh.. mustahil!!

Love Partner | HUANG RENJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang