39. Pemilik Hati Yang Sesungguhnya

555 72 0
                                    

"Ayo !! "

Renjun membuka pintu dan keluar lebih dulu. Derap langkah kaki terdengar menuruni tangga. Haruna dan Renjun bersiap melawan, dengan strategi ala kadarnya yang mereka buat secara dadakan.

Sampai langkah kaki itu berada di anak tangga terakhir dan Haruna bersiap menusukkan alat kejut listriknya, Renjun menahan tangannya.

"Tunggu!!!"

"Ah shit!!!"  Sosok lelaki yang baru menginjakkan kaki di tangga terakhir itu langsung mundur dengan waspada.

"Huang Renjun!!"

"Na Jaemin..."

Haruna bingung, dia menatap Renjun dan wajah baru dihadapannya. Mencoba  menerka-nerka siapa gerangan si tampan rupawan di depannya ini.

"Kau berhasil kabur?" Tanya Renjun.

"Ya, aku membakar penjaranya."

"Shit, itu pembunuhan."

Jaemin tidak peduli dan hanya mengedikkan bahu.

"Sampah harusnya di musnahkan. "

Jaemin berjalan santai membuka pintu, keluar dari pengapnya tangga darurat ini.

"Tunggu !! Na Jaemin.."

"Ga usah takut, ada polisi di depan. "

"Hah ?? Apa ???"

"Seseorang dari Beijing datang bersama polisi."

"Haechaaan !!!!!" Haruna berlari, dengan senyum sumringah terpatri apik di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haechaaan !!!!!" Haruna berlari, dengan senyum sumringah terpatri apik di wajahnya.

Gadis itu memeluk Haechan yang berdandan serba hitam dengan rompi, cargo pants dan rambut klimis, persis seperti seorang polisi militer.

"Heyy... Heyy..." Haechan terkejut dan reflek membalas pelukan Haruna.

Sementara Renjun keluar dengan wajah cemberut terutama setelah melihat istrinya memeluk laki-laki lain.

"Runaa.." Renjun memprotesnya.

Haruna tertawa, dia berdiri di samping Renjun dan menyaksikan orang-orang bayaran Erika di giring keluar.

Dan sosok yang dia khawatirkan akhirnya keluar. Shotaro berjalan tertatih dengan wajah dan tubuh penuh luka. Lelaki itu telah berjuang sendirian di dalam dan berhasil bertahan. Haruna menghampirinya, memapah Shotaro ke dalam ambulance yang ikut datang bersama mobil-mobil polisi.

"Taro, kamu gapapa?"

Laki-laki itu tidak menjawab dan hanya tersenyum. Dia duduk sambil memandangi wajah Haruna.

"Haruna.. tentang ucapanku sebelumnya..."

"Maaf." Haruna menyela. Tatapannya tampak bersalah ketika menatap wajah sedih Shotaro yang penuh lebam.

Love Partner | HUANG RENJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang