"Dingin..."
".... Dingin sekali, apa yang terjadi dengan tubuhku?"
Miyamizu Haruna, seorang gadis yang baru saja resmi menyandang gelar sebagai yatim piatu dan memulai penderitaannya di dunia yang sesungguhnya.
Haruna adalah seorang putri keluarga terpandang, namun seseorang menjatuhkan bisnis keluarganya dan membunuh kedua orang tuanya. Keluarga Haruna yang terbelit hutang membuatnya harus bekerja sebagai pemuas laki-laki di bawah kendali bibi nya.
"Runa... Haruna bangun.."
Haruna membuka kelopak matanya yang terpejam. Pandangannya kabur namun dia bisa mengenali dengan jelas siluet orang yang duduk di hadapannya.
"Taro?"
"Ga ada waktu lagi, kita harus segera pergi."
Shotaro, satu-satunya orang yang Haruna kenal sebagai orang baik itu membawa tubuh lemasnya. Membawa Haruna di punggungnya dan bergegas dari tempat lembab dan dingin itu.
"Taro.." Shotaro membawa Haruna ke gang sempit di antara peti kemas yang siap di naikkan ke kapal. Mereka ada di pelabuhan dan Haruna tidak tau bagaimana dia bisa terjebak di deck sebuah kapal barang.
"Dengar, bibimu berusaha menjualmu kepada salah seorang pejabat Korea, aku ga bisa membantumu sembunyi tapi sebagai gantinya aku bisa membantumu kabur." Kata Shotaro.
Haruna menatap kebingungan. Kepalanya masih pening akibat obat bius yang tak sengaja dia hirup.
"Ada sebuah kapal dagang yang berlayar ke china, naiklah kapal itu, aku udah nyiapin orang buat jemput kamu di pelabuhan. "
Haruna takut. Itu sebuah pengakuan jujur tentang apa yang dia rasakan sekarang. Dia adalah anak tunggal yang di besarkan dengan hidup nyaman di dalam rumah. Namun sekarang dia harus berpetualang mengarungi samudra seorang diri.
Tidak ada yang bisa dia percaya di dunia ini selain Shotaro, teman masa kecilnya. Dan Haruna mengikuti saran Shotaro untuk pergi ke China.
Benar kata Shotaro, ada seorang laki-laki yang menunggunya di pelabuhan. Lelaki itu memiliki wajah yang manis dan murah senyum, dia memiliki aksen Thailand yang cukup kental. Haruna pikir dia tidak akan memiliki niat buruk padanya.
"Halo aku Ten, teman Taro." Dia memperkenalkan diri.
"Iya."
Lelaki itu memberinya mantel dan mengantar Haruna ke sebuah penginapan kumuh jauh dari pelabuhan.
"Maaf, meskipun jelek tapi cuma ini tempat yang paling aman." Kata Ten.
Lelaki itu merogoh sesuatu dari saku mantel nya dan memberikannya pada Haruna.
"Aku ga bisa bantu banyak, cuma ini yang bisa kuberikan. Pakai buat beli makan malam lalu istirahat." Ten memberikan beberapa lembar uang dan sebuah ponsel pada Haruna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Partner | HUANG RENJUN
FanfictionHaruna sangat yakin dia datang untuk melamar pekerjaan, namun kenapa dia malah berakhir menandatangani kontrak pernikahan dengan seorang bos besar yang memiliki orientasi sex menyimpang? "Selamat, Anda di terima bekerja..." "...... Sebagai istriku."