31. Kehidupan Yang Tersisa

439 67 5
                                    

Renjun kecewa begitu dia keluar dari gua kematian Jung Jaehyun tanpa membawa Haruna.
Gadis itu belum di temukan sampai sekarang. Dan ini membuat Renjun semakin resah.

Dia bermalam di ruangan Johnny, beradu argumen dan bertukar pikiran. Johnny jelas memiliki pemikiran yang sama dengannya, namun pria itu memiliki sisi yang berbeda dalam memahami kasus kriminal.

Ini adalah sebuah kejahatan besar. Narkoba, perdagangan manusia, penyekapan, pembunuhan dan penyiksaan.

Dari keterangan gadis-gadis yang di selamatkan dari penjara bawah tanah. Mereka akan di sewakan pada pria hidung belang dengan kelakuan bringas. Tidak hanya sebagai budak seks, tapi mereka juga disiksa sedemikian rupa hingga tersisa tubuh tanpa nyawa yang berakhir di tungku pembakaran.

Namun berbeda dengan gadis-gadis itu, Haruna adalah sosok yang spesial bagi Jung Jaehyun. Seorang korban berkata jika gadis pingsan itu selalu tergeletak disisinya sepanjang waktu seperti tubuh yang hidup tapi tak berjiwa. Dan tak pernah sekalipun Haruna di sekap di penjara bersama wanita yang lain.

Ini artinya Haruna masih disembunyikan di suatu tempat yang tak bisa Johnny prediksi. Dan mungkin saja nyawanya kini sedang terancam.

Johnny tiba-tiba saja berdiri. Dia membuka lacinya dan memilih 2 senjata dari sana.

"Aku akan memeriksa tempat itu lagi. Mau ikut?" Tawarnya pada Renjun.

Renjun tentu saja langsung berdiri. Dia sejak awal tak ingin meninggalkan basement Jaehyun karena Haruna belum di temukan.

" pakai rompi anti pelurunya." Kata Johnny. Renjun hanya bisa menurut dan mereka akhirnya kembali ke tempat sebelumnya.

Haruna tertinggal seorang diri di dalam peti mati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruna tertinggal seorang diri di dalam peti mati. Jung Jaehyun sepertinya sudah sangat mengharapkan kematiannya hingga dia meletakkan Haruna di dalam benda itu.

Syaraf-syaraf di tubuhnya perlahan mulai pulih karena efek obat itu telah hilang. Namun Haruna masih lemas luar biasa karena tidak makan selama 2 hari dan disiksa karena melawan. Tubuhnya terasa remuk dan perih di beberapa bagian. Dia tidak memiliki cukup tenaga bahkan sekedar untuk membuka suara.

Para polisi telah meninggalkan basement Jaehyun, terasa sekali kesunyian yang menakutkan disini. Bau anyir darah disertai bau gosong begitu menusuk bahkan bisa menembus sampai ke dalam peti mati.

Haruna menangis, air matanya berderai tanpa ada suara isakan. Puluhan wanita mati sia-sia di lantai bawah dan sepertinya sebentar lagi dia akan menyusul.

Haruna bisa merasakan detak jantungnya yang melemah juga pandangannya yang kabur. tubuhnya sedingin mayat karena tidak ada asupan yang dia makan. Dalam kesunyian itupun dia masih bisa merasakan halusinasi yang kuat. Seperti suara langkah kaki dan suara orang berbisik.

Ini menakutkan, Haruna tidak tau apakah itu manusia ataukah hanya ruh yang bangkit karena ketidakadilan, sampai saat dia bisa mendengar namanya di panggil....

"Haruna.. ini aku Huang Renjun suamimu. "

'Renjun??'

"Runa.. kamu dimana ??"  Panggilan itu begitu lirih dan penuh nada putus asa.

Haruna ingin sekali berteriak dan menjawab panggilan itu namun suaranya menghilang. Tubuhnya tak memiliki cukup tenaga untuk bangun. Namun Haruna menolak untuk pasrah. Dia tidak mau mati sia-sia disini.

Gadis itu bersusah payah menggerakkan jari-jarinya. Dia menggunakan sedikit kukunya untuk menciptakan bunyi cakaran di pinggiran peti mati.

Kraaak..

"HARUNA ??" Dan Renjun sepertinya menyadari bunyi itu.

Suara langkahnya semakin dekat ke arah peti, dan Haruna membunyikan cakarannya sekali lagi.

Sampai saat peti mati itu terbuka, Haruna menyambutnya dengan senyuman lemah.

"RUNAA !!" Renjun histeris, dia memeluk Haruna dan berusaha mengeluarkannya dari peti mati.

"Astaga Runa, apa yang dia lakukan padamu??" Renjun melotot tak percaya melihat pakaian compang-camping Haruna serta beberapa luka gores di dada nya.

"Sudah ketemu???" Suara teriakan Renjun membuat Johnny berlari dari lantai bawah dengan menggendong seorang lelaki yang tak sadarkan diri.

"Iya."

"Dia masih hidup?" Renjun tau lelaki itu, dia adalah orang yang selama ini menemui Haruna.

"Ya, aku menemukannya tergantung di langit-langit. Tapi ini buruk, dia terluka di organ vital dan menghirup banyak asap. "

"Telepon ambulans dan kita bawa dia keluar."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love Partner | HUANG RENJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang