Aku membalas uluran tangan itu.
"Saya Aresha kak, Aresha Lenathea Kusumanagara" Ucap siswi yang bernama Aresha itu.
"Oh oke, baik Aresha" Balasku.
Aku langsung melepaskan jabatan tangan itu dan membalas senyumannya tadi.
"Ya sudah, mari" Ucapku pada Aresha.
Aku dan Aresha berjalan menuju ke lantai dua.
"Tadi dibawah itu ada kelas 10, IPA dan IPS, kantor guru, dan aula" Ucapku pada Aresha sambil berjalan menaiki tangga.
"Nah sebelah kiri ini perpustakaan, pas dekat tangga" Aku menjelaskan pada Aresha.
Kemudian kami berjalan menuju kelas 11 IPS.
"Nah sederetan sebelah kiri dari sini sampai ujung sana itu kelas sebelas IPS" Ucapku pada Aresha.
Aku menggerakkan jari tanganku seperti membuat garis lurus dari posisi awal kami berdiri di kelas XI-A IPS hingga ujung kelas 11 IPS paling ujung, Aresha menganggukkan kepalanya.
"Nah kalo disini ini kelas sebelas IPA, sama seperti tadi sederetan ini, kecuali yang setelah perbatasan gerbang itu, yang warna biru, biasanya jadi ruang tambahan untuk praktikum kalau kekurangan ruang" Ucapku pada Aresha.
Kami berbalik kemudian berjalan ke arah kamar mandi di lantai dua ini.
"Nah ini ada tangga jadi bisa lewat kanan kiri kalau anak kelas sebelas dan dua belas, tadi kan ada tangga sebelah sana, disini juga ada" Ucapku pada Aresha.
"Disini ada tempat wudhu dan toilet siswa laki-laki, ini ada tempat untuk sholat juga, jadi dekat dengan tempat wudhu" Ucapku pada Aresha sambil menunjuk posisi tempat masing-masing.
"Kalau untuk toilet siswi dimana ya kak?" Tanya Aresha padaku.
"Ah itu, ada di bawah nanti kita ke bawah lagi" Balasku pada Aresha.
Kemudian setelah itu kami berdua berjalan menuju tangga untuk pergi ke lantai tiga, aku melihat sosok yang familiar, teman Razel. Kami berpapasan di tangga aku hanya melemparkan senyum pada dua teman Razel itu.
Setelah berada di lantai tiga, aku berjalan berbelok ke kanan.
"Disini ruang musik, ada peralatan dan untuk ekskul musik" Ucapku pada Aresha.
"Dan di sebelah kiri ini kelas dua belas, sama seperti di bawah susunan kelasnya, kiri IPS, kanan IPA. Bedanya disini awalan kanan langsung ruang musik baru kelas, nah di ujung kiri sana ada lab IPA" Jelas ku pada Aresha.
Aresha mengangguk paham. Kemudian kami kembali turun ke lantai satu.
"Nah kalau dari tangga sebelah kanan ini, tangga yang sekarang, nanti belok ke kanan itu toilet siswi, di kiri sebelah kiri paling ujung ada ruang Tata Usaha, aula sebelum ruang TU" Ucapku pada Aresha.
Aku berjalan menuju ke ruang Tata Usaha (TU), berbelok ke kiri, dan berjalan paling ujung.
"Nah ini ruang Tata Usaha sampai sini, disini langsung aula kemudian lanjut kelas" Lanjut ku pada Aresha.
Kami mengintip sedikit pada ruang aula lumayan besar.
"Ya serbaguna deh kalau aula" Ucapku pada Aresha.
Aresha hanya mengangguk.
"Kantin dimana kak?" Tanya Aresha padaku.
"Nah sekarang kita ke kantin" Ucapku pada Aresha.
Aku dan Aresha menuju ke kantin yang ada pintu masuk di bawah samping tangga sebelah kiri.
"Nah ini dalamnya kantin, kalau ke kantin nanti aja, gimana? Paham?" Ucapku pada Aresha dilanjutkan dengan bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Bandung (zeedel) (hiatus)
Подростковая литератураIni tentang aku, dirinya, dan rasa cinta kita yang bersemi di Kota Bandung. "Gua sayang sama lu. Kita lewati ini bareng bareng ya?" "Aku takut ga bisa, Zel" "Ada gua, Zee." Ditengah abu-abunya kehidupanku, dia datang untuk menorehkan warna ke dala...