Dijemput

770 94 4
                                    

Handphone ku berdering.

Aku mengangkat telepon tersebut, Razel yang menelepon diriku.

"Halo ay, kenapa?" Ucapku pada Razel melalui sambungan telepon.

"Sayang, besok ke rumah ya. Temenin aku di rumah, Mama sama Mommy mau pergi" Balas Razel.

"Iya sayang, nanti aku bilang Bunda dulu yaa" Ucapku.

"Okay ayangg, i love you" Balas Razel.

"I love you more sayang" Balasku.

"Dadah kid" Ucap Razel.

"Dadah" Balasku, kemudian telepon itu terputus.

Setelah itu aku pun langsung keluar kamar untuk menemui Bunda.

"Bunda" Panggilku pada Bunda.

"Kenapa nak?" Tanya Bunda padaku.

Bunda sekarang sedang membereskan meja makan.

"Besok aku boleh nginep di rumah Razel ga Bun? Razel minta temenin" Ucapku pada Bunda.

"Loh emang Razel sendiri di rumahnya?" Tanya Bunda padaku.

Aku menganggukkan kepala.

"Ya sudah gapapa kalau gitu, mau berapa hari emang kak? kasian juga kalau lama-lama dia sendiri atau kamu ajak dia yang kesini aja" Ucap Bunda padaku.

"Paling satu atau dua hari Bun, nanti kalau itu aku tanyain ya Bun" Balasku pada Bunda.

"Mau kemana?" Ucap Mami.

Aku menolehkan kepalaku dan melihat Mami yang keluar dari kamar.

"Kepo Mami iii" Balasku pada Mami.

Aku pun langsung mengecup pipi Bunda dan kembali menuju ke kamarku.

Aku membuka ponselku untuk mengabari Razel.

Aku tersenyum melihat pesan dari Razel. Besok aku akan menemani dia di rumahnya.

"Dek" Ucap Jevara padaku.

"Kenapa kak?" Balasku.

"Besok gue pindah sama Mama, jadi tinggal dideket lo" Ucap Jevara.

Aku menganggukkan kepalaku.

"Bagus dong, apa lu ga mau pindah kesini?" Tanyaku pada Jevara.

Jevara menggelengkan kepalanya.

"Ngga, bukan gitu. Gue pasti kangen banget sama Jogja nanti" Balas Jevara.

"Nanti juga kita pasti ke Jogja kak" Balasku pada Jevara.

"Gue mau ngerjain tugas dulu kak, belum selesai" Ucapku pada Jevara.

"Iya sok kerjain" Balas Jevara.

Aku langsung berjalan menuju ke lemari tempatku menyimpan perlengkapan dan berkas-berkas sekolah, kemudian aku mengambil laptopku dan menuju ke meja belajarku.

Setelah itu, aku langsung mulai mengerjakan proposal yang belum rampung.

"Dek" Panggil Jevara padaku.

"Hm?" Aku hanya berdehem masih fokus dengan mengerjakan proposal.

"Ngerjain tugas apa?" Tanya Jevara padaku.

"Ngerjain proposal" Balasku.

"Buat?" Tanya Jevara.

"Buat event nanti" Balasku.

Aku fokus pada proposal ku sekarang sampai tidak sempat membaca pesan sama sekali.

Setelah proposal sudah ku ketik, ku kerjakan aku langsung menyimpannya untuk di print esok hari. Kemudian aku membereskan laptop dan meja belajarku.

"Akhirnya rampung" Ucapku.

Aku merebahkan diriku di kasur dan memejamkan mataku karena rasa kantuk sudah mulai menyerang.

ㅤㅤㅤ─────────────────

Author POV

Keesokan harinya

Razel langsung berangkat dari rumahnya untuk menjemput Razeendra.

Tepat pukul 10.00 pagi Razel sudah berada di depan gerbang rumah Razeendra. Razel menekan tombol bel itu tak berselang lama ia melihat Razeendra yang membukakan gerbang untuknya.

"Kid" Ucap Razel pada Razeendra.

"Kenapa sayang?" Balas Razeendra.

"Kemarin chat aku kenapa ga dibales kid?" Tanya Razel pada Razeendra.

"Maaf kak, kemarin aku kecapekan jadi udah ga berani megang hp kemarin" Balas Razeendra

"Kangen kid" Ucap Razel.

"Iyaa sayang, aku juga kangen" Balas Razeendra.

"Ya udah, yuk masuk dulu izin ke Bunda" Ucap Razeendra pada Razel.

Razeendra menarik tangan Razel untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Bun, ada Razel" Ucap Razeendra pada Bundanya.

"Iya kak, sebentar" Balas Bunda yang sedang berjalan keluar dari dapur.

"Mau jemput Razeendra ya Zel? Mau dibawa nginep sampai hari apa?" Tanya Bunda pada Razel.

"Iya tante, Razel izin bawa Razeendra nya ya. Kemungkinan cuma tiga hari dua malem, Razel langsung bawa ya Bun?" Balas Razel.

Bunda menganggukkan kepalanya dan Razel langsung menyalimi Bunda.

Razeendra sudah membawa ranselnya dan ikut menyalimi Bundanya. Setelah itu, mereka berdua jalan keluar dari rumah.

"Ayangg, ngga marah kan?" Ucap Razeendra pada Razel sambil memeluk lengan kanan Razel dan mencium pipinya.

"Tadinya mau marah aku teh cuma da ga jadi, ga bisa marah sama si mungiel" Ucap Razel pada Razeendra.

"Ihh aku ngga mungil tauuu" Balas Razeendra membantah.

"Mungiel, nanti mau peluk kid"  Ucap Razel pada Razeendra.

Mungiel mungiel lucu amatt 😞

"Iya sayang nanti kita hug sampai malem" Balas Razeendra.

Razel langsung menaiki dan menghidupkan motornya.

"Naik kid" Ucap Razel.

Razeendra pun menaiki motor Razel. Dan Razel menjalankan motornya.

"Aku sayang kamu, banget" Ucap Razeendra.

"Aku juga sayang" Balas Razel.

Razeendra memeluk pinggang Razel kemudian mereka masih melanjutkan perjalanan untuk menuju ke rumah Razel.

ㅤㅤ────────────────────

Update banyak nih hari inii

─Az

Aku, Kamu, dan Bandung (zeedel) (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang