Aku dan Razel pun sontak langsung mengalihkan pandangan kepada orang tersebut.
"Ini ngga seperti apa yang kalian lihat kok" Ucapku pada murid tersebut.
"Halah, udah jelas-jelas lo pacaran di kawasan sekolah" Ucap murid lain mengompori.
"Maksud lu apa hah nuduh nuduh?" Ucap Razel pada murid tersebut.
"Oh ngebelain pacarnya dia" Ucap murid tersebut.
"Mulut lu dijaga ya jing!" Ucap Razel dengan emosinya.
Razel yang tersulut emosi kemudian berjalan ke arah murid tersebut lalu menarik serta meremas kerah baju itu, hingga terlihat sedikit menjadi lecak.
"Sayang, kok kamu belain dia sih?" Ucap murid yang tadi kepada Razel.
Razel melirik wajah murid salah satu murid yang ada di sana dengan sinis sebab memanggilnya dengan panggilan "sayang".
"Sayang sayang, hulu maneh" Ucap Razel.
"Udah.. Ga baik kalo dilanjutin makin ruwet nanti" Ucapku pada Razel.
Aku menyaksikan Razel berdebat dan langsung menarik tangannya. Ia pun melepaskan kerah baju murid tersebut dengan sedikit mendorong tubuh murid itu.
"Ini emang bener ga seperti yang kalian lihat kok" Ucapku melerai dan sambil mencoba menjelaskan.
"Bohong lo brengsek" Ucap murid itu.
"Eh omongan lu dijaga ya! Nyolot bener, jagoan lu?" Ucap Razel sambil menunjuk wajah murid tersebut.
"Hei, sudah sudah! Ada apa ini Zee? Aku daritadi nyariin kamu" Ucap Kak Indah yang datang bersama Kak Jesslyn.
"Ini mereka berdua pacaran padahal masih di kawasan sekolah nih" Ucap murid tersebut.
"Bener Zee?" Tanya Kak Jesslyn padaku.
"Ngga kak, aku juga masih sadar diri, sadar tanggungjawab sebagai OSIS" Balas ku pada Kak Jesslyn.
"Ya sudah, kita ke kantor aja, ketemu Bu Melody, kebetulan kamu dicariin juga Zee" Ajak Kak Indah padaku dan yang lain.
"Ga perlu di kantor lah" Ucap murid tersebut.
"Daripada kisruh ga jelas" Sinis Jesslyn pada murid tersebut.
Akhirnya kami pun langsung jalan menuju ke kantor untuk menghadap Bu Melody.
ㅤㅤㅤ─────────────────
"Buset buset kunaha eta cuy?"
"Rame pisan udah kayak abis gerebek"
"Hah Razel sama anak OSIS????"
Ricuh murid lain yang melihat aku dan Razel berjalan bersama menuju ke kantor.
"Gapapa, gua tau kita ga salah" Bisik Razel padaku karena tau aku merasa kurang nyaman.
"Iya" Balasku singkat pada Razel dan Razel menganggukkan kepalanya seraya tersenyum padaku.
Aku hanya dapat meliriknya saja sambil sedikit menundukkan kepala untuk mencoba menyembunyikan senyumanku. Sangat indah senyumannya, hanya itu yang terlintas salam pikiranku.
Akhirnya kami pun sudah berada dalam kantor dan menghadap langsung ke Bu Melody.
"Ada apa ini Indah?" Tanya Bu Melody pada Indah.
Bu Melody langsung berdiri dari bangku yang didudukinya saat Aku dan yang lain masuk kedalam kantor.
"Ini Bu, tadi waktu saya lagi nyari Zee, saya melihat Razel bertengkar dengan dia" Jelas Indah pada Bu Melody seraya menunjuk murid yang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Bandung (zeedel) (hiatus)
Teen FictionIni tentang aku, dirinya, dan rasa cinta kita yang bersemi di Kota Bandung. "Gua sayang sama lu. Kita lewati ini bareng bareng ya?" "Aku takut ga bisa, Zel" "Ada gua, Zee." Ditengah abu-abunya kehidupanku, dia datang untuk menorehkan warna ke dala...