Aku melihat Razel yang tiba-tiba kembali ke kelas tadi, menimbulkan banyak pertanyaan di benakku.
"Sha, aku balik kelas duluan ya, kamu sama Jess atau Freis dulu gapapa ya?" Ucapku pada Aresha.
"Oh iya gapapa, makasih ya Zeendra" Balas Aresha.
Aku hanya menganggukkan kepala dan berjalan keluar dari area kantin untuk menuju ke kelas ku sendiri.
"Tadi Razel kenapa ya?" Satu dari banyaknya pertanyaan yang berkecamuk di benakku.
Aku duduk di kursi ku sambil memikirkan Razel, ntah mengapa aku mulai sering memikirkan dirinya.
"Oy Zoy, u ok?" Ucap Jessica yang tiba-tiba datang.
"Gapapa Jess, aman kok" Balasku pada Jessica.
"Ohh gitu, kalo ada something bilang ke i" Lanjut Jessica padaku.
"Iyaaa Jeci" Pungkas ku.
Jessica langsung duduk di kursinya yang berada tepat di sampingku.
"Zeendra" Panggil Aresha padaku.
"Kenapa Aresha?" Jawabku.
"Untuk ekskul gimana ya?" Tanya Aresha padaku.
"Oh itu, nanti aku share nomor Kak Indah aja ya, ketos nya. Kamu simpan aja nomorku" Balasku pada Aresha.
Aresha langsung memberikan ponselnya padaku, aku yang mengerti maksudnya langsung memasukkan nomorku.
"Terima kasih ya" Ucap Aresha seraya aku memberikan ponselnya kembali.
Aku hanya mengangguk, kemudian ia kembali ke kursinya. Bel masuk setelah istirahat pun berbunyi dan kegiatan pembelajaran mulai berjalan lagi.
ㅤㅤㅤ─────────────────
Razel POV
"Ieu lila pisan guru kadieu na" Ucap Cornelia padaku. ("Ini lama banget guru kesini nya")
"Heeh biasa dah" Balasku pada Cornelia.
"Hayang sare deui aing, bangunkeun lamun aya guru" Lanjut ku pada Cornelia. ("Mau tidur lagi gua, bangunin kalo ada guru")
"Heh kela, ulah sare atuh Zel. Sia kunaon tadi teh? Cemburu beneran nya?" Tanya Cornelia padaku. ("Heh bentar, jangan tidur Zel. Lo kenapa tadi? Cemburu beneran ya?")
"Henteu, lupain ah, ulah nanya wae siga wartawan" Balasku pada Cornelia. ("Ngga, lupain ah, jangan nanya mulu kayak wartawan")
"Alah sia, nanti juga tiba-tiba mah jadian weh jeung si eta, Razeendra" Ucap Cornelia. ("Alah lu, nanti tiba-tiba jadian sama si itu, Razeendra")
"Teuing, kumaha nanti" Balasku. ("Ga tau, gimana nanti")
"Kan, tingali geura, beneran jadian ceuk aing mah" Ucap Cornelia. ("Kan, liatin nanti beneran jadi kata gue mah")
Aku tak membalas perkataannya, aku memainkan ponselku dan membuka aplikasi Instagram.
"Ieu geulis pisan si Ashel jeketi patlapan" Ucapku pada Cornelia. ("Ini cantik banget Ashel")
Aku menunjukkan foto post terbaru dari Ashel JKT48 pada Cornelia.
"Heeh, rill bro. Mun bisa mah geus aing pacarin" Balas Cornelia. ("Iya, bener bro. Kalo bisa udah gue pacarin")
"Pacar aing eta mah" Balasku. ("Pacar gua itu mah")
"Pacar sia Razeendra" Ucap Cornelia seraya menaik-turunkan alisnya bermaksud mengejekku. ("Pacar lu mah Razeendra")
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Bandung (zeedel) (hiatus)
Teen FictionIni tentang aku, dirinya, dan rasa cinta kita yang bersemi di Kota Bandung. "Gua sayang sama lu. Kita lewati ini bareng bareng ya?" "Aku takut ga bisa, Zel" "Ada gua, Zee." Ditengah abu-abunya kehidupanku, dia datang untuk menorehkan warna ke dala...