Author POV
Keesokan harinya
Razeendra sudah terbangun dari tidurnya dan ia sekarang memilih untuk langsung turun ke bawah.
"Selamat pagi Bunda" Ucap Razeendra pada Bundanya.
"Pagi kakak" Balas Bunda.
"Mami mana?" Tanya Razeendra.
"Mami udah berangkat tadi lebih pagi sayang" Balas Bunda pada Razeendra.
Razeendra menganggukkan kepalanya.
"Mau sarapan apa kak?" Tanya Bunda pada Razeendra.
"Mau susu aja Bun" Balas Razeendra.
Gracella pun langsung membuatkan susu untuk anak sulungnya itu.
"Ini sayang" Ucap Bunda pada Razeendra seraya memberikan segelas susu padanya.
"Makasih Bunda" Balas Razeendra, ia meminum susu tersebut sedikit demi sedikit.
"Bunda, kemarin Bunda di rumah aja kan? Ga kemana-mana?" Tanya Razeendra pada Bundanya.
"Ngga kak, kemarin Bunda di rumah. Kenapa gitu?" Jawab Bundanya.
"Gapapa Bun, aku nanya aja" Balas Razeendra.
Bundanya hanya menganggukkan kepala dan lanjut mengerjakan pekerjaan rumah.
"Kalo bukan Bunda dan kemarin itu beneran Mami, berarti Mami sama siapa?" Satu pertanyaan terlintas di pikiran Razeendra.
"Apa Mami main di belakang Bunda?? Ga mungkin" Batin Razeendra.
Nahloh gimana jadinya
Razeendra lanjut meminum susu hingga habis ditemani oleh rasa penasaran yang belum terjawab.
Setelah selesai meminum susu, Razeendra langsung kembali ke kamarnya.
"Tumben belum chat, aku chat duluan deh" Gumam Razeendra saat membuka ponselnya.
ㅤㅤㅤ─────────────────
Sedari tadi pagi aku menunggu kabar dari Razel. Hingga saat ini sudah jam 20.00 malam belum ada kabar.
"Duh kemana ya dia?" Gumamku khawatir karena belum mendapatkan kabar dari Razel.
Tiba-tiba handphone ku berdering. Aku langsung mengangkat telepon tersebut.
"Kid" Ucap Razel dari sambungan telepon.
"Iya sayang? Kamu kemana aja?" Balasku.
"Nanti aku jelasin kid, bisa ketemu ga?" Tanya Razel padaku.
"Bisa, kamu sekarang dimana sayang??" Balasku.
"Aku kasih tau lokasinya ya, tutup dulu teleponnya" Balas Razel.
Aku langsung menutup telepon dan mengambil jaket serta dompet milikku. Aku melihat pesan dari Razel dan langsung memesan ojek online.
Kemudian aku berjalan keluar dari kamarku menuju ke bawah.
"Mau kemana kak?" Tanya Bunda.
"Mau keluar dulu Bun, sebentar" Balasku pada Bunda.
Aku begitu terburu-buru saat ini.
"Ya sudah hati-hati kak, kakak buru-buru banget" Ucap Bunda.
Aku menganggukkan kepala dan berjalan menuju ke luar gerbang rumahku.
"Mas, sesuai map aja ya" Ucapku.
"Siap neng" Balas sang pengemudi ojek online.
Setelah itu aku langsung berangkat menuju ke lokasi yang sudah di kirim oleh Razel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Bandung (zeedel) (hiatus)
Teen FictionIni tentang aku, dirinya, dan rasa cinta kita yang bersemi di Kota Bandung. "Gua sayang sama lu. Kita lewati ini bareng bareng ya?" "Aku takut ga bisa, Zel" "Ada gua, Zee." Ditengah abu-abunya kehidupanku, dia datang untuk menorehkan warna ke dala...