1# AWAL KISAH

66 9 3
                                    

Welcome back to AZREL!

Happy reading!


“KARELLL!!! BALIKIN JEDAI GUEE!!” teriak Azmaira sambil berlari untuk meraih jedai yang dibawa kabur oleh karel.

“Udah ah, gue capek. Lo pake aja tuh jedai!” sebalnya sambil menjauhi Karel dengan langkah yang dihentakkan.

Karel yang melihat sahabat-nya marah pun langsung berlari menghampiri Azmaira, “Nih nih jedai lo gua balikin, jangan marah tapi, ya?”

Azmaira tetap tidak menanggapi membuat Karel gelisah seperti cacing kepanasan.

“Ihh maaf.. Maaf ya Ira?” bujuknya sambil berusaha memasang tampang melas. Lama tak mendapat balasan, akhirnya Karel berinisiatif untuk memasangkan jedai yang tadi ia bawa kabur ke Azmaira.

“Nahh! Gini kan cantik!” puji Karel setelah berhasil memasangkan jedai ke rambut tergerai milik Azmaira.

Karel menatap lekat wajah Azmaira. Mengamati seluruh pahatan diwajahnya dengan ekspresi yang seolah memikirkan sesuatu, "Kayaknya kurang deh cantiknya,” Karel menjeda sambil mengamati Azmaira. “Oh iya! Masa belum senyum sih! Ayo dong senyum biar cantiknya dua ratus persen!” ucapnya setelah berwaktu-waktu untuk berpikir.

Azmaira tetap kukuh dengan pendiriannya. Ia tetap tak menyahuti ocehan demi ocehan yang dilontarkan Karel kepadanya.

Kini kedua sahabat itu tengah berada diruang tamu rumah Karel.

“Karel!! Jangan bikin Maira sedih dong! Minta maaf cepet!” tegur Maya—mama Karel sambil berkacak pinggang dengan tangan kanan yang memegang remot televisi.

Karel yang terkejut pun langsung membelalakkan matanya, “Iya-iya ma, ini Karel juga minta maap ke Ira. Ira... Maap, yaa??”

Takut jika Karel mendapat amukan dari mama-nya, alhasil Azmaira menjawab, “Iya, gak pa-pa.”

Melihat keduanya sudah baikan, Maya pun kembali untuk menonton televisi.

“Keluar yok Ra! Bosen tau dirumah mulu” ajak Karel bersemangat.

“Keluar ngapain?” tanya Azmaira dengan pandangan yang sibuk ke ponselnya.

“Gak jadi ah, mal-”

Tut tit tut tit

“PENTOLL!” teriak Karel bergegas keluar sambil menarik Azmaira sekuat tenaga agar ikut dengannya.

“Pentol lima ribu an dua bang,” ucap Karel memesan dengan pancaran mata bersinar saat pesanan pentolnya sudah dibungkus.

“Nih duitnya, makasih ye bang! Sering-sering lewat bang!” pekiknya berjalan kedalam rumah.

***

Lagi dimana lo?!

“Di gazebo nya Pak Cipto,”

Buruan pulang!

“HAH! BERUANG MALANG?”

BURUAN PULANG, AZMAIRAAAAA.. MAU UJAN INII

“LO NGOMONG APAAN SIH! KAGA DENGER INI ANGINNYA KENCENG BANGET!”

AZRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang