WELCOME TO AZREL!
Tambahan info ya guys, ini maaf banget authornya plin-plan〒_〒
Jadi sebenarnya Vy mau ganti judul jadi Azrel (Azmaira Karel) karna kalo judulnya dikasih Friendzone Some Time itu kayak gak ada bau-bau friendzone nya, ditambah mereka sebelum ngungkapin perasaan juga udah saling suka, jadi gak ada yang salah satu nganggep temen.
Oke, gitu aja, terimakasih pengertiannya.
HAPPY READING!
Seperti hari biasa seluruh pelajar tengah bersekolah.Namun kini berbeda, kelas sepuluh dan sebelas tengah diadakan jamkos entah karena perihal apa, mereka tidak peduli, asalkan jamkos mereka akan menerima dengan senang hati.
“KAREL!!” teriak Azmaira ditemani Reyna menuju kantin yang ditempati Karel, Rizam, dan Herzo.
Karel terkejut sontak menoleh ke sumber suara.
Sampai dihadapan Karel, Azmaira segera menyodorkan ponselnya ke Karel.
“Apa, nih?” tanya Karel menerima sodoran ponsel dan membaca pesan yang dikirim seseorang.
Belum membaca keseluruhan, Karel langsung menatap Azmaira tak percaya. “Lo selingkuh Ra?! Kita baru jadian, loh!”
Azmaira yang mendapat plototan mata dari Karel langsung menjitak dahi Karel dengan keras, “Baca semuanya, anjir!”
Karel menurut dan membaca keseluruhan pesan dari kontak tak dikenal.
Setelah membacanya, Karel kembali menatap Azmaira cengengesan.
Rizam, Herzo, dan Reyna menatap tak percaya mereka berdua. “Lo berdua jadian, nyet?” tanya Rizam yang berada disamping kanan Karel.
Karel dan Azmaira menoleh, “Iya kemaren.” jawab Karel.
“Kaga bilang-bilang lo, anjing!” ucap Rizam menempeleng kepala Karel.
“Gak mau tau pokoknya lo harus nge-traktir kita!” timpal Rizam menggebu-gebu.
“Lo beneran jadian, njing?” bisik Reyna bertanya ke Azmaira yang masih berdiri disampingnya.
Azmaira mengangguk. Entah dorongan dari mana tiba-tiba telapak tangan Reyna menampar lengan Azmaira keras.
Plakkk!
“Eh, babi, lo!” pekik Azmaira akibat terkejut dan merasa nyeri dibagian lengannya.
Rizam, Herzo, dan Karel yang semula tengah memaksa Karel agar ditraktir langsung berpindah pandangan menatap kaget kearah Reyna dan Azmaira.
Tersadar akibat tingkahnya, Reyna langsung kelabakan mengelus-elus lengan Azmaira yang ia tampar, semoga saja elusan tersebut dapat membantu mengurangi sakit dilengan Azmaira.
“Sorry, sorry. Refleks tadi.” ucap Reyna.
“Gak pa-pa, Ra?” tanya Herzo memandang Azmaira yang kesakitan.
Azmaira menoleh dan mengangguk.
“Sini duduk.” titah Karel menepuk kursi disampingnya.
Azmaira mengangguk dan duduk disebelah Karel. Karel mencari lengan Azmaira yang sakit. Ia langsung mengelus-elus pelan lengan gadis itu.
Reyna ikut terduduk disamping Herzo karna Herzo sendiri yang mempersilahkan.
“Masih sakit?” tanya Karel menatap Azmaira.