WELCOME BACK TO AZREL!
HAPPY READING!
"Oy!" panggil Rizam melambaikan tangan agar Karel dan Azmaira dapat melihat keberadaannya.
Mereka berdua tersenyum lalu berjalan mendekat.
"Udah disini aja, lo," ucap Karel sambil menepuk bahu Rizam yang terduduk dipinggiran sungai.
"Yoi, lah. Gue kalo gabut, mainnya kesini, nguntungin lagi." jawab Rizam diakhiri kekehan.
Azmaira dan Karel ikut terduduk, Karel berada ditengah antara Azmaira dan Rizam.
Rizam sedikit memundurkan munggungnya agar dapat melihat Azmaira yang terhalang oleh badan Karel, "Bisa mancing lo, cil?" tanyanya dengan nada mengejek.
Azmaira menoleh sinis, "Bisa, lah. Dulu hobi gue aja mancing bareng ayah sama Karel" jawabnya malas.
"Widih, iya, dehh."
Mereka bertiga mulai memasang umpan dan melempar ke sungai.
Hal ini lah yang membosankan namun membuat penasaran, yaitu menunggu, menunggu dapat ikan atau dapat hikmahnya saja.
Azmaira menepuk-nepuk bahu kiri Karel cepat, "Eh Rel Rel, itu Pak Samsul, 'kan?"
Karel menoleh, "Pak Samsul siapa?"
"Yang dulu bantuin gue pindahan, lo kan juga ikut bantuin,"
Karel berpikir mengingat-ingat dengan pandangan mencermati wajah Pak Samsul dari kejauhan, bapak itu juga mancing disungai yang sama, namun dengan jarak yang sedikit jauh.
"Eh, iya!" ujar Karel saat ingatannya kembali.
"Tuh, 'kan! Panggil buru" suruh Azmaira.
Karel mengangguk dan menarik napas untuk berteriak, "Pak Samsul!" teriaknya kencang sehingga teman-teman Pak Samsul ikut menoleh.
Penasaran siapa yang memanggilnya, Pak Samsul segera berjalan mendekati mereka bertiga.
"Eh kalian, toh! Kalian yang dulu pindahan kesini, 'kan?" tanya Pak Samsul berbinar.
"Hehe, iya, pak" sahut Azmaira.
"Lo berdua kenal Pak Samsul?" tanya Rizam bingung.
Karel menoleh kearahnya, "Iya, gue sama Ira 'kan bukan orang sini asli, pas gue pindah kesini, Pak Samsul yang bantu pindahan." jawab Karel menjelaskan.
Rizam hanya ber-oh lalu melanjutkan kegiatan menunggu tanpa kepastian ini.
"Kamu udah gede, aja, ya" ujar Pak Samsul kepada Azmaira.
"Iy-"
"Gede apanya, masih bocil kayak cebol, gitu" celetuk Rizam menyambar ucapan Azmaira dengan mimik wajah enteng tak berdosa.
Azmaira berdecak memandang Rizam, "Gelap banget ucapan lo" gumamnya dapat terdengar membuat Karel, Rizam, dan Pak Samsul tergelak.