WELCOME BACK TO AZREL!
HAPPY READING!
“Zo! Kenzo! Woy! Brenti dulu anak gue hamil!” pekik Raka memunculkan kepala saat mobil milik Kenzo hampir keluar komplek.
“AYAH!” pekik Azmaira kesal, tidak kakaknya tidak ayahnya sama saja jahilnya. Atau mungkin jiwa jahil ayahnya menurun ke kakaknya?
Raka menoleh ke tempat Azmaira, “Becanda, sayang.” ucap Raka cengengesan.
“Yah, berhenti dulu, yah, itu dipanggil sama Om Raka.” ucap Karel didalam mobil yang terlebih dahulu mendengar teriakkan Raka.
Kenzo menghentikan mobilnya lalu bertanya ke Karel tanpa menoleh dan hanya menatap dari spion dalam mobil, “Teriak gimana?”
“Anaknya hamil katanya.” jawab Karel lempeng sambil memainkan ponselnya.
“HAH?!” pekik Kenzo terkejut dan tergesa-gesa keluar mobil untuk menghampiri mobil Raka.
“Siapa yang hamil?!” tanya Kenzo saat sudah sampai disamping Raka yang duduk dikursi kemudi.
“Kaga, itu si Maira mabok darat katanya.” jawab Raka terkekeh.
“Kamu pusing karena perut kamu kosong, Maira.” tutur Fina lembut sambil memberikan beberapa camilan namun ditolak oleh gadis itu.
“Trus gimana ini?”
“Biar naik motor sama Karel aja, Yah.” sahut Karel tiba-tiba lalu membuka pintu mobil Azmaira dan membantu keluar gadis itu.
“Lo naik motor sama gue.” ucap Karel diangguki Azmaira setelah berhasil mengeluarkan gadis itu.
Karel melepas jaket nya dan memasangkannya pada tubuh kecil Azmaira yang sudah bisa ditebak jika jaket Karel dipakai gadis itu akan kebesaran.
“Trus lo gak pake jaket?” tanya Azmaira karena Karel hanya menyisakan kaos putih polos lengan pendek.
“Nggak.” jawab Karel.
“Aduh manis banget anying, gue kapan, ya, digituin.” gumam Faira.
“Lo tunggu sini, gue ambil motor dulu.” ujar Karel berlari kearah Kenzo untuk meminta kunci garasi.
Tak menunggu lama, Karel kembali membawa motor kawasaki ninja 250 hitamnya mendekati Azmaira.
“Nih, pake.” titah Karel menyodorkan helm untuk dipakai Azmaira.
Selesai mengenakan helm, Azmaira segera menaiki jok bonceng, Karel menarik tangan Azmaira agar lebih erat memeluk punggungnya.
Setelah siap semua, Karel mendekat ke kaca kemudi mobil Azmaira, “Om, Maira sama saya aja.”
“Iya, hati-hati, ya.” pesan Raka diangguki Karel.
“Ayo, Om, berangkat.” ucap Karel mendahului untuk mendekat kearah mobilnya yang dikemudi oleh ayahnya, “Yah, ayo berangkat. Biar Karel bonceng Maira.” ujar Karel dengan kalimat yang hampir sama.
Kenzo pun mulai menjalankan mobilnya, disusul mobil Raka, Azmaira dan Karel berada ditengah antara mobil ayah Azmaira dan ayah Karel.