10# SNACK

12 5 0
                                    

WELCOME BACK TO AZREL!

HAPPY READING!

sampai dirumah, Karel singgah dirumah Azmaira untuk sebentar, ia ingin bersama Azmaira sejenak agar tidak kesepian.

Mereka asyik menonton televisi seolah melupakan peristiwa hilangnya kesadaran ponsel Karel.

Seperti biasa, posisi Karel berada dikarpet bawah dengan punggung bersandar disofa yang diduduki Azmaira.

Azmaira memilin, mengacak-acak, menguncir rambut Karel. Rambut Karel sangat lembut membuat dirinya sangat gemas untuk menyentuk rambut bersurai hitam itu.

“Kenapa gak beli baru aja, Rel? Hp lo udah dari dulu kaga ganti-ganti,” tanya Azmaira dengan tangan yang masih sibuk memainkan rambut lelaki dibawahnya.

Memasukkan keripik singkong ke mulut yang tadi ia beli saat perjalanan pulang, Karel menjawab tanpa mengalihkan perhatian dari televisi, “Banyak yang penting dihp itu. Gue mah bisa aja beli yang baru sekarang.”

Azmaira hanya ber-oh menanggapi Karel dan kembali sibuk dengan rambut cowok itu.

“Bagi lah jajannya!”

“Anjir! Udah abis” ucap Azmaira saat mengetahui snack yang tadi mereka berdua beli sudah habis ditelan Karel.

Azmaira mengerucutkan bibirnya sebal dengan pandangan malas.

Karel terkekeh, “Tenang, jajan dirumah gue banyak.”

“Sejak kapan lo doyan jajan? Dari dulu juga tante Maya gak ngebolehin lo makan chiki-chiki an” tanya Azmaira penasaran.

“Bukan gue yang beli, tapi dikasih sama cewek-cewek disekolah.” jawab Karel. “Lo mau?” lanjutnya.

Azmaira mengangguk walaupun Karel tidak dapat melihatnya, “Mau!” ujarnya.

Karel berdiri, “Bentar gue ambilin.” ucapnya lalu bergegas keluar.

Azmaira dibuat bingung oleh tingkah Karel, ia tidak menyuruh namun Karel sendiri seperti bersemangat untuk mengambilkan untuknya.

Tak butuh waktu lama, Karel membawa karung yang berisikan snack sekitar tiga per empat dari besarnya karung.

Azmaira melotot tak percaya, “Anjir?! Ini jajan atau apaan sampe sekarung gini, lo kayak abis kerampok toko orang, deh”

“Nih jajannya. Pas sekolah waktu itu gue dikasih sebanyak ini, padahal biasanya cuma sebanyak tas doang, tapi malah hari itu gue diserbu banyak jajan. Karna gue gabisa bawa, yaudah gue beli karung ditoko sembako deket sekolah, sebagian juga gue kasih ke Herzo sama Rizam, kasian gak dapet.” ujarnya lalu terkekeh.

“Niat bener cewek-cewek beliin jajan buat lo, kalo gue mah mending makan sendiri.” ucapnya Azmaira lalu cengengesan.

“Ini serius boleh gue makan?” tanyanya memastikan lalu diangguki Karel.

“Lo kenapa gak mau?” tanya Azmaira sambil memasukkan satu biji jajanan yang sudah ia buka.

“Gak terlalu suka.” jawab Karel singkat lalu memindah channel televisi.

AZRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang