WELCOME BACK TO AZREL!
HAPPY READING!
Saat ini Azmaira dan Karel tengah berada dibelakang rumah Karel dengan beralaskan karpet plastik.
Matahari tidak terlalu memunculkan diri ditambah sejuknya udara karena belakang rumah Karel ditumbuhi pohon-pohon yang rimbun membuat mereka memutuskan untuk berlesehan disana.
“Ra, pinjem rambutnya dulu, deh, bentar,” pinta Karel sambil mendekat ke belakang punggung Azmaira.
“Ngapain lo pinjem, anjir! Gundul dong, gue” protes gadis itu dengan kepala menghadap ke Karel yang dibelakangnya.
Karel menjitak pelan dahi Azmaira, “Megang, maksudnya. Mau gue kepang,” ujarnya.
“Oohh, ya udah, kepang, aja. Bentar, emang lo bisa?” tanyanya tak percaya, ia takut jika rambutnya berakhir tidak berbentuk seperti beberapa tahun silam.
“Bisa, lah! Sebelum hp gue rusak, gue sempet liat cara ngepang di YouTube.” jawab Karel memegang rambut Azmaira untuk mulai mengepang.
Raut serius kini tengah dipakai oleh wajah Karel. Cowok itu sangat teliti dan berhati-hati sampai kedua alisnya mengernyit.
Azmaira dengan jahil membuka kamera depan lalu dihadapkan ke samping agar terlihat wajah Karel yang sangat amat serius seperti mempunyai misi besar.
Memperhatikan dari layar kamera yang menunjukkan wajah Karel membuat Azmaira hampir meledakkan tawanya, untung saja ia langsung dapat mengendalikan tawanya dengan cepat.
Singkat waktu, Karel pun bernapas lega.
“Nahh, jadi!” seru Karel memandang kagum hasil karya tangannya.
Penasaran akan hasil buatan Karel, Azmaira meraba rambut belakangnya. “Widihh! Keren, juga,”
Azmaira menarik kembali tangannya lalu membuka ponsel dan mencari kamera, menemukannya, ia langsung menyodorkan ponselnya ke Karel, “Fotoin, coba,” ujarnya dan diangguki Karel.
Karel mengambil sodoran ponsel lalu menjepret kepangan yang ia berikan kepada Azmaira.
Selesai memotret, Karel memperlihatkan jepretan nya tadi ke Azmaira.
“Baguss!”
“Makasih, ya!” ujar Azmaira bahagia. Ia tak menyangka jika Karel sekarang pintar mengepang, padahal dulu saat mereka masih menginjak Sekolah Dasar, Karel pernah membuat rambutnya rengket dan tak bisa diselamatkan karna cowok itu ingin mencoba mengepang, alhasil rambut Azmaira harus dipotong setengah. Besoknya, Azmaira trauma dan marah saat dekat dengan Karel, saat itu juga Karel selalu mengemis maaf kepada Azmaira.
Karel mengangguk membalas ucapan terimakasih Azmaira. Karel menyalakan ponsel Azmaira yang terletak didekatnya, lalu ia melihat jam, pukul dua siang. Hari ini memang hari minggu dan hari itu lah mereka bercuti.
“Nanti jam tiga sore ikut gue,” ajak Karel.
“Kemana?”
“Mancing disungai deket rumahnya Rizam.”
“Ohh, oke.” jawab Azmaira mengiyakan lalu mengedarkan pandangan melihat sekelilingnya.