WELCOME BACK TO AZREL!
HAPPY READING!
Keluarga Azmaira dan Karel tengah makan bersama di villa yang telah disewa. Acara makan bersama pun berlangsung dengan hangat."Maira mau nambah gak, sayang?" tanya Maya dibalas gelengan dari Azmaira.
"Udah tan, Maira kenyang banget ini," jawab Azmaira sambil menyenderkan punggungnya ke sandaran kursi akibat terlalu kenyang.
"Nanggung ayamnya tinggal satu, ayo dimakan," bujuk Maya lagi.
Tak enak menolak bujukan Maya, Azmaira menyapu pandangan hingga berhenti ke sosok Karel yang disampingnya tengah makan dengan lahap, entah kelaparan atau memang rakus.
Ide cemerlang muncul tiba-tiba dalam otak Azmaira, "Kasih Karel aja tan, dia mau nambah katanya!" tuduh Azmaira menyakinkan Maya agar Karel yang mendapat potongan ayam terakhir.
"Heh!" kaget Karel menoleh ke Azmaira dan ditanggapi dengan cengiran.
"Oh, Karel mau? Nih, dimakan, ya." ujar Maya memberikan sepotong ayam ke piring Karel.
Karel menatap pasrah dengan peristiwa ini.
"Untung sayang." batin Karel.
Karel mulai memakan potongan ayam yang baru saja diberikan Maya meskipun perutnya sudah sangat kenyang.
Mereka semua telah menyelesaikan makanan masing-masing tinggal menunggu Karel menghabiskan ayamnya.
Melihat Karel yang sangat tertekan dan pasrah, ada semburat iba yang ada dihati Azmaira. Gadis itu menatap Karel prihatin.
Posisi mereka saat ini terhalang satu manusia usil yang tidak lain dan tidak bukan adalah kakak Azmaira, bener, Faira.
Azmaira berinisiatif untuk mengetikkan sesuatu kepada Karel lewat Whatsapp.
Tingg!
Iraaa
: karel, maaffKarel sontak tersenyum dalam diam saat melihat pesan masuk yang membuat ponselnya diatas meja menyala.
Segera ia menghabiskan ayamnya dan melepas sarung tangan plastik yang ia kenakan untuk makan tadi.
Secara diam-diam Karel mengambil ponselnya dan mengetikkan balasan tanpa sepengetahuan mata Azmaira.
Tingg!
Arelll
: ga gua maafin
: lo jahat soalnyaSetelah merasa pesannya terkirim, ia segera keluar dari aplikasi WhatsApp dan memainkan ponsel tanpa arah, juga tak lupa ia ber-acting dengan cara memunculkan wajah datar agar gadisnya merasa tak enak hati.
Merasa Azmaira memandang kearah nya, Karel mulai menguarkan aura datar dan marah.
"Fuck! Mata lo bikin gua gak fokus acting." batin Karel mengumpat, sebab ia bisa melihat mata Azmaira yang khawatir dari meja makan mereka yang dilapisi kaca.
"Karel marah? Pfttttt- bocah ancrit, gua tau lo acting makanya gua imbangin, hehe." batin Azmaira tergelak, meskipun begitu, ia dapat mengendalikan sorot matanya.
Tingg!
Ponsel Karel menyala kembali.
Karel awalnya berpikir jika itu adalah Azmaira yang membalas pesannya, namun setelah melihat nomor tak dikenal tengah mengirim pesan, dengan cepat Karel menekan nomor tersebut dengan penasaran.
+62xxxxxxxxxx
: hai
: kenalin, gua Yena.Meskipun perasaannya bertanya-tanya, ia tetap mengetikkan balasan.
You
siapa? :+62xxxxxxxxxx
: lo gak perlu tau, karna gua bukan anak SMA GreelandYou
dapet dari mana? :+62xxxxxxxxxx
: ga gua kasih tau
: lo bakal tau suatu hari nanti"Aneh." batin Karel.
Ia sama sekali tidak mengenal gadis di balik nomor tak dikenal itu, di tambah gadis itu seolah mengenal sosoknya.
Karel mulai berkelahi dengan pikirannya sehingga raut acting yang ia buat datar kini berubah penasaran juga kedua alis yang mengernyit.
"Kenapa tu bocah?" batin Azmaira yang sedari tadi melihat tingkah Karel ikut penasaran.
Tak kuasa menahan rasa penasaran, akhirnya Azmaira memutuskan untuk menanyakan hal tersebut kepada Karel lewat pesan WhatsApp.
Iraaa
: kenapa lo?Pesan masuk secara tiba-tiba ke ponsel Karel.
You
gak ada :
TBC.Dikit dulu, abis ide😭
Buntu mendadak
Ayoo tebak, siapa Yena?😱😱
Selamat ber-skenario, ya, teman-teman😗
Ayoo Ayoo↖(^ω^)↗
Bapak, Ibu, Adek, Kakak, Nenek, Kakek, Sepuh, Buyut, Om, Tante, Paman, Bibi, Teman, Saudara, Pacar, Mertua, Menantu, Sepupu
VOTE DULU DONG CINTAAA❗❗
Yang udah vote,
Terimakasihhh lovvvv🌷🌷🌷🌷🌷