9# PONSEL KAREL

14 6 0
                                    

WELCOME BACK TO AZREL!

HAPPY READING!

Malam hari ini, Karel berada dibalkon kamar ditemani buku untuk ia baca.

Suhu malam terasa dingin, namun Karel enggan untuk beranjak masuk.

Karel fokus dengan buku bacaannya. Didalam cerita, menceritakan kisah kedua sahabat SMA dari SMP yang saling jatuh cinta. Setelah jadian, mereka berdua menjalani hidup dengan manis tanpa konflik yang mengacaukan hubungan mereka berdua.

Membaca cerita tersebut, pikiran Karel langsung tertuju ke sahabat gadisnya, Azmaira.

Karel terdiam sejenak dengan Azmaira yang mengisi seluruh pikirannya.

Karel menoleh menatap rumah Azmaira yang samping-sampingan dengannya.

Kalau sahabat dari SMP saja membuahkan benih cinta, lalu, kenapa ia dan Azmaira tidak sama sekali?

Jika dipikir dalam, Karel sebenarnya menyukai gadis itu. Namun, Karel masih bingung memikirkan perasaannya ini cinta atau nyaman kepada Azmaira?

Ia suka kepribadian gadis itu yang sulit ditemukan di diri gadis lain. Oleh sebab itu, Karel menyukainya. Mungkin. Karel juga masih bingung.

Karel langsung menggeleng-geleng kan kepala agar pemikirannya sirna.

Ia meletakkan buku tersebut ke meja bulat disampingnya lalu mengambil ponsel yang berada dimeja.

Ia membuka dan memencet kontak Azmaira lalu mengetikkan pesan. Ia takut jika menelpon lalu gadis itu terganggu dimalam ini.

You
lo dimana? :

Pesan pun terkirim. Selang tiga menit, ponsel Karel menyala menampilkan pesan Azmaira untuknya.

Iraa
: beli sate lambung
: *kambing

You
sama siapa? :

Iraa
: kak faira
: kenapa emang?
: mau nitip?

You
oohh :
tadi mau nanya, lo lagi sibuk, ngga :
gak usah, gue masih kenyang :

Iraa
: ntar kalo udah pulang, ga sibuk, kok
: nanti kalo sampe rumah, gue dateng rumah lo

You
oke :
hati-hati pulangnya :
jangan ngebut :
jangan pulang terlalu malem :

Iraa
: siapp!

You
pake jaket ngga?  :

Iraa
: pake, kok
: dipaksa kakak tadi

You
bagus. :

Percakapan melalui ponsel pun selesai. Karel mengulas senyum tipis lalu meletakkan ponselnya kembali.

Terlalu lama dibalkon membuat Karel tertidur karna semilir angin dingin yang menerpa kulitnya membuat tidurnya semakin nyenyak.

“Karel...” bisik Amzaira didekat telinga Karel. Ia tidak enak jika memanggil dengan suara yang keras.

AZRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang