8# TAMAN BELAKANG SEKOLAH

18 6 1
                                    

WELCOME BACK TO AZREL!

HAPPY READING!

"Udah?" tanya Karel dengan napas bergetar karena terlalu panik. Ia menoleh untuk melihat wajah Azmaira yang menunduk menyumbat aliran darah dari hidungnya.

Azmaira mengangguk kecil, ia mulai mengangkat pandangannya. Saat pandangannya sudah terangkat, ia dapat melihat ramainya siswa siswi yang menjadikannya tontonan.

Berusaha berdiri, namun keseimbangan nya belum sepenuhnya membuat Azmaira terhuyung, untung saja Karel dengan sigap menangkap tubuh Azmaira.

Merasa risih dengan keadaan sekitar, Karel langsung menggendong Azmaira ala bridal style untuk mencari tempat yang sepi.

Berjalan cepat sambil menggendong Azmaira sungguh mengundang sorakan dan teriakkan dari siswa-siswi.

Karel membawa Azmaira ke taman sekolah yang tampak sepi. Ia mendudukkan gadis itu ke kursi putih panjang yang sudah tersedia disana.

Walaupun darah sudah mulai habis, Azmaira tetap menyumpal hidungnya dengan berlembar-lembar tisu yang Karel berikan kepadanya, karena menurut Azmaira, tidak apa ia terus menyumpali hidungnya dengan tisu daripada melihat darah yang menetes, sebab Azmaira sangat takut dengan darah.

Merasa sudah seratus persen tidak ada darah yang mengalir lagi, perlahan Azmaira melepaskan tisu dari hidungnya. Ia was-was jika tiba-tiba darah mimisannya menetes.

Karel mengambil tisu bekas mimisan Azmaira dari tangan gadis itu tanpa rasa jijik.

Karel membersihkan tangan Azmaira yang tadi sempat memegang tisu bekas yang tadi gadis itu pergunakan. Karel membasuh kedua tangan Azmaira menggunakan air mineral yang tadi sempat ia bawa saat menuju kelas Azmaira.

Selesai ditangan, Karel tak lupa membersihkan area wajah Azmaira yang terkena darah. Dengan sangat telaten Karel melakukannya.

Merasa sudah bersih, Karel beranjak mendekati tempat sampah untuk membuang tisu yang terkena mimisan sahabatnya.

"Rel..." panggil Azmaira memandang Karel yang tengah berjalan ke arahnya.

Karel terduduk menghadap Azmaira, "Kenapa? Ada yang sakit?" tanyanya sambil merapikan rambut Azmaira yang sedikit berantakan.

Azmaira menggeleng, "Gue laper" ucap Azmaira.

Karel memberhentikan aktivitasnya, menoleh kearah Azmaira. "Gue pesenin dikantin dulu. Lo jangan kemana-mana, oke?" pamitnya yang diangguki Azmaira.

Karel kembali berdiri dan menyempatkan diri untuk menepuk-nepuk pelan puncak kepala Azmaira yang terduduk.

Setelahnya, Karel meninggalkan Azmaira seorang diri untuk pergi ke kantin.

Azmaira menatap kedua kakinya yang kini terbalut sepatu dengan gerakan diayunkan bergantian kedepan.

Menoleh kekanan kekiri namun tak ada murid lain yang terlihat. Memang, taman belakang sekolah ini terlihat membosankan, namun jika sudah singgah disini, orang itu akan merasakan semilir angin yang menenangkan karena seluruh kursi yang disediakan ditaman berada tepat dibawah pohon yang daunnya rimbun.

AZRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang