Chapter 2 : The Capturer

592 52 15
                                    


Jam menunjukan pukul 15.30, dua setengah jam sebelum cafe ditutup. The Wish Tree hanya buka hingga malam diwaktu-waktu tertentu. Pada hari biasa hanya buka hingga jam 18.00.

Dua orang pemuda tampan dan seorang wanita cantik masuk melalui pintu. Keberadaan mereka langsung menjadi tujuan mata para pelanggan yang ada di dalam.

Bagaimana tidak? Seorang pemuda terlihat tampan dengan rambutnya yg disisir rapi, tubuhnya yang menjulang tinggi sangat cocok dengan coat coklat muda panjang yg dikenakannya, bagaikan model catwalk. Seorang lagi bertubuh lebih pendek, dengan jaket kulit dan wajah manis. Senyumnya sangat menawan ia tebarkan ke seluruh pengunjung wanita yg melihat kearahnya, dan mereka membalas senyumannya dengan malu-malu. Lalu sang wanita berambut panjang coklat gelap, tubuhnya tinggi langsing dengan pinggang ramping dan panggul yg sempurna, wajahnya sedikit tertutup topi tapi terlihat cantik dan teduh. Dia hanya menggunakan sedikit lipstik, penampilannya sudah sangat cantik walaupun hanya menggunakan kaos dan celana jeans.
Si tinggi dan si cantik menuju salah satu meja kosong di sudut cafe. Sedangkan si pria dengan senyum menawan langsung menuju meja kasir.

"Hwasaaa..~ Kau terlihat cantik hari ini. Aku suka antingmu!"

Ia menyapa Hwasa yang ada di balik mesin kasir sambil menggoda.

"Terima kasih Net, mau pesan apa?"

Hwasa menjawab dengan malas. Ya pria bernama Net senang menggoda Hwasa, oh bahkan dia senang menggoda semua wanita. Hwasa sudah hapal dengan kebiasaan Net saat datang ke cafe.

"Aku baru datang, apa kau tidak merindukanku?"

"Aku sangat merindukanmu hingga aku ingin cepat-cepat pergi ke dapur!"

Hwasa menjawab dengan dramatis. Dia adalah gadis yang tidak suka basa basi, sangat berbanding terbalik dengan Net yg gemar menggoda.

"Biar aku yang akan menangani si penggoda ini, kau antarlah minuman ini untuk meja nomor 16 dan 20"

Zee datang menggantikan Hwasa di depan kasir.

"Oh ayolah Zee!! Kenapa kau membuatnya sibuk?! Aku hanya ingin minta nomor telponnya."

Net sedikit kesal dengan temannya karena menggagalkan tujuannya.
Zee dan Net teman satu club saat di kampus.

"Kau sudah sering kesini, tetapi belum berhasil mendapatkan nomor telponnya. Itu artinya ada yang salah dengan cara pendekatanmu Net."

"Biasanya aku selalu berhasil dengan gadis lainnya!"

"Hwasa bukan gadis biasa, Net. Setelah sekian lama mendekatinya harusnya kau tau itu."

Capture Your WishesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang