Chapter 25 : The Bodyguard

550 66 10
                                    

Nunew memasukkan berkas-berkas skripsinya kedalam tas dengan tergesa-gesa.

Ia sudah terlambat untuk janji temu dengan dosen pagi ini.
Semalam ia tak sadar tertidur saat melakukan panggilan video dengan Jaechan.
Mungkin karena malam sebelumnya ia sulit tidur, jadi tubuhnya terlalu lelah.

Ia berencana untuk ikut sidang pengujian bulan depan. Tak mungkin ia memundurkan lagi jadwal konsultasinya dengan dosen pembimbing.

Nunew setengah berlari turun dari tangga dan berpapasan dengan Baifern,

"Hey! Hati-hati! Kau mau kemana terburu-buru? Tak sarapan dulu?"
Desainer cantik itu sedikit berteriak karena sang adik tak memberhentikan langkahnya menuju pintu keluar.

"Kampus! Aku telat!"
Nunew berteriak tanpa menoleh.

"Jangan lupa sarapan!"
Baifern kembali berteriak. Ia menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah adik kesayangannya.

Baru saja Nunew keluar dari pintu utama, langkahnya terhenti melihat pemandangan di depannya,

"Oh yang benar saja!"
Ia menggerutu.

Dua orang pria menggunakan setelan hitam berdiri bersandar pada salah satu mobil yang terparkir di depan lobby pintu masuk kediaman Daw.

Seorang pria berparas tampan dan bertubuh tinggi atletis, rambut coklat gelapnya ditata rapi. Lengan berototnya menyembul dari balik jasnya.
Sementara seorang lagi bertubuh lebih ramping dan berwajah cenderung cantik dengan rambut warna coklat muda cenderung pirang saat terkena cahaya matahari.

Mereka sedang bercengkrama saat melihat kehadiran Nunew yang keluar dari pintu. Salah satu dari mereka yang bertubuh ramping dengan sigap menghampiri dan mengambil tas -tas yang dibawa pemuda manis itu.

Nunew lupa jika mulai hari ini ia akan didampingi pengawal kemanapun dia pergi.

"Selamat pagi Khun New, long time no see."
James, nama pria itu, menyapa dengan sopan sambil mengambil tas dari tangan Nunew.
Melihat wajahnya yang cantik, orang tak akan mengira jika James adalah ahli bela diri.
Dengan tubuhnya yang ramping membuatnya lincah bergerak cepat.

"Ah, ya!"
Hanya itu yang keluar dari mulut pemuda mungil itu. Ia tak membenci para pengawalnya, hanya saja dirinya tak ingin diikuti penjaga di setiap aktivitasnya.

Max, pengawal tampan yang bertubuh tinggi tersenyum dan membukakan pintu belakang mobil untuk Nunew masuk,
"Selamat pagi, Khun New! Kita berjumpa lagi. Bagaimana kabarmu?"

"Hmm! Baik."
Nunew benar-benar kesal dan menyesal menerima keputusan Lydia yang memberikannya pengawal. Andaikan saja dirinya lebih keras menolak keinginan kakaknya. Ia duduk diam dalam mobil.

Max duduk dibelakang kemudi. Dia adalah seseorang yang penuh senyum dan sabar. Wajah tampannya sering mengundang perhatian orang-orang sekitar yang melihatnya. Keahliannya adalah dalam olahraga boxing.
Sementara James duduk disebelahnya.

Hari ini Nunew tak duduk di dalam mobilnya. Dua pengawalnya sudah menyiapkan mobil dan Nunew hanya mengikuti mereka mobil mana yang akan digunakan.
"Aku sudah terlambat ke kampus, lebih cepat lagi!"

Untungnya Nunew memiliki pengawal ia tak perlu menyetir sendiri dan bisa menggunakan waktu diperjalanan untuk melihat kembali susunan skripsi yang akan diberikan kepada dosennya.

Saat membuka laptop di pangkuannya, secarik kertas diatas keyboard mengalihkan perhatiannya.

Kertas bertuliskan Nama, jabatan, serta perusahaan didalamnya mengingatkan kembali akan percakapannya dengan Amanda dua hari lalu.

Capture Your WishesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang