Chapter 17 : Follow The Fireflies

479 66 12
                                    

Zee memasuki sebuah restoran mewah. Ia mengenakan setelan jas biru gelap yang melekat sempurna pada tubuhnya. Tiga kancing kemeja putih didalamnya dibuka memperlihatkan dada atletisnya.

Seorang pelayan mengantarnya ke sebuah meja dengan seorang wanita dengan dress merah gelap yang menggoda. Ia melambaikan tangan saat melihatnya datang.

Wanita tadi menyambutnya dengan pelukan dan kecupan di pipi.

"You look handsome as always."

"Thanks, you look beautiful too."

Zee menarik sedikit kursi dan mempersilakan sang wanita untuk duduk.

"Really? Thank you. I specially prepared it for tonight. You like it?"

Wanita berbaju merah menopang dagu dengan salah satu tangannya dan gerakan yang menggoda.

"It looks good on you, Amanda. Apa kau sudah lama menunggu?"

"Kau tidak terlambat Zee, kau datang di waktu yang sudah kita tentukan. Salahku datang terlalu cepat. I was too excited to have this dinner after 6 years."

"Me too."

Zee menjawab singkat. Ia tidak tau apakah jawabannya sesuai dengan hatinya. Ia hanya tidak mau mengecewakan Amanda yang terlihat sangat bersemangat untuk makan malam kali ini.

Pria dan wanita yang berstatus sebagai mantan kekasih itu terlihat akrab dalam acara makan malam mereka.

Tertawa mengingat masa lalu, bersemangat menceritakan hari ini, dan saling mendengarkan pengalaman enam tahun mereka terpisah.

Zee cukup menikmati makan malam bersama Amanda, walaupun beberapa kali ia melihat kearah ponselnya.

Semenjak Nunew tak pernah membalas pesan dan teleponnya sudah menjadi kebiasaan baginya untuk memeriksa notifikasi pada ponselnya dalam beberapa menit.

Ia hampir menyerah. Zee sudah memutuskan akan berhenti menghubunginya jika hingga malam ini berakhir Nunew masih belum membalasnya.

"Apa kau menunggu telepon seseorang?"

Amanda bisa melihat gelagat Zee karena terus menerus memeriksa layar ponselnya.

Pria tinggi itu menyadari kesalahannya. Dia sudah bersikap tidak sopan pada pasangan makan malamnya hari ini.

"Ah tidak. Maaf membuatmu terganggu. Aku hanya menunggu kabar dari kantor, mereka sempat terkendala dalam proyek terbaru mereka. Tapi sepertinya mereka berhasil mengatasinya."

Zee mencoba membuat alasan masuk akal. Ia meletakkan ponselnya diatas meja dan menyetelnya ke mode diam untuk menghormati Amanda.

"Kau selalu serius menangani bisnis sejak dulu. Tak berubah."

Amanda tertawa mengingat-ingat masa lalu. Ia mengangkat gelasnya meneguk air untuk memperiapkan diri mengucapkan kalimat selanjutnya,

"Zee... How about we make our shared dreams come true, you and me, together?"

Capture Your WishesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang