"Here! To freshen up your mind."Seoham menaruh beberapa kaleng soda dan minuman beralkohol di atas meja didepan mereka.
Sebenarnya meja itu semacam perapian yang terbuat dari marmer. Hanya saja malam ini cuaca terlalu panas untuk menyalakannya, jadi mereka gunakan sebagai ganti meja.Bunyi kemasan kaleng yang dibuka Seoham membawa kenangan lama bagi dua sahabat itu. Semilir angin sedikit menyegarkan hawa panas malam ini.
"Kapan terakhir kali kita minum bersama seperti ini? Sepertinya lama sekali, aku sampai lupa kapan."
Ia tertawa sambil mengingat-ingat terakhir kali mereka duduk di halaman belakang rumah Zee sambil bersantai.
Sepertinya sudah melewati satu tahun sejak terakhir mereka seperti ini. Cafe nya yang makin berkembang dan juga kesibukan Zee sebagai bos diperusahaannya sendiri membuat mereka tak pernah lagi minum dan berbincang dengan pemandangan langit malam berbintang.Zee tak menjawab pertanyaan sahabatnya. Tubuhnya ia rebahkan pada sandaran kursi empuk di halaman belakang rumahnya. Pikirannya terlalu sibuk mengingat percakapannya dengan Nunew siang tadi.
.
."Nhu? Mengapa kau buka jaketmu?"
Zee melihat pemuda itu tak mengenakan jaket yang diberikannya saat kembali ke meja. Nunew meremat jaket biru yang dipakai sebelumnya diatas pangkuan. Pemuda itu hanya diam tak menjawab.la mengambil tempat disamping pemuda itu dan duduk menghadapnya.
"Kau tak apa? Pakai ini."Zee membuka cardigan abu muda yang dipakainya dan membantu Nunew mengenakannya. Menyisakannya hanya dengan kaos putih pas badan yang memperlihatkan otot dada dan lengannya.
Pemuda mungil itu tetap diam dan membiarkan Zee memakaikan cardigan pada tubuhnya.Zee bisa merasakan ada yang salah dari sikap Nunew.
Waffle di meja tak habis dimakan. Tak seperti biasanya. Amanda tak terlihat dimanapun."Nhu, ada apa? bisa lihat Hia?"
Pria tinggi itu mencoba mengalihkan Perhatian pemuda disampingnya yang hanya menatap meja tanpa henti. Namun ia tak bergeming.
"Nhu ?"
Zee mencoba memanggil pemuda imut itu kembali dengan suara lembut.
Berhasil. Nunew menoleh padanya. Hanya saja tatapannya tak dapat diartikan oleh Zee."Nhu mau pulang."
Hanya itu yang diucapkannya.
Zee sedikit terkejut dengan permintaan Nunew. Ia tampak berbeda dari sebelum datang ke cafe. Sebelumnya tampak ceria dan bersemangat. Tetapi sekarang ia ingin pulang. Ada rasa panik yang mulai mengisi hatinya.
"Can you stay a little longer ?"
Zee masih belum mau berpisah dengan pemuda yang mengenakan cardigan miliknya. Mereka baru saja bertemu semalam Setelah tak bersua selama seminggu.
la khawatir pemuda itu akan menghilang lagi dari hadapannya.Tak ada jawaban.
"Or... can u stay for another night... my house? Please...? Atau Nhu mau pergi ke suatu tempat? kita bisa pergi sekarang, Hia antar. Hmm?"
Sang pria terdengar seperti memohon. Tapi ia tak peduli. Rasa panik mengetahui pemuda itu akan berpisah darinya lebih besar dari rasa malunya saat ini. Ia tak berpikir lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Capture Your Wishes
Fanfiction"Tell me your wish!" "Segala harapan dan keinginanku ada dalam foto ini." Zee menyerahkan selembar foto yang selama ini ia simpan. "Aku berharap harapanku dapat terwujud." _____________ ❗ZeeNuNew AU ❗dalam Bahasa dan sedikit Inggris ______________ H...