Chapter 4 : The Forgotten Memories

490 56 11
                                    

Lahan parkir masih kosong. Nunew menimbang-nimbang keputusannya, apakah harus masuk sekarang atau menunggu beberapa menit lagi.
Ia melirik jam di dashboard mobilnya, sepuluh lewat 2 menit. Itu artinya baru 2 menit yang lalu The Wish Tree Cafe dibuka.
Jika turun sekarang, ia khawatir akan terlihat jelas tujuannya kesini.
Memang apa tujuannya kesini?
Pemuda manis tersebut meyakinkan tujuannya kesini adalah untuk es krim lezat, jadi tidak apa jika ia masuk dan memesan sekarang kan?

3 menit selanjutnya ia memutuskan untuk turun dari mobilnya dan memesan es krim tujuannya.

"Welcome to The Wish Tree Cafe!"

Suara sapaan terdengar saat Nunew memasuki pintu depan cafe. Ia menuju salah satu sudut cafe yang dirasa nyaman dan duduk menghadap kearah kasir. Pandangannya menyisir ke seluruh cafe, mencari seseorang. Nihil. Ia tidak melihatnya.

Seorang pemuda dengan wajah ceria menghampirinya,

"Halo, selamat datang! Aku Jaechan akan membantumu. Mau pesan sekarang? Atau kau bisa melihat-lihat menu dulu."

"Uh... es krim.."

"Dreamery Drippity Wishes Ice Cream?"  Pemuda ceria tersebut langsung menyebutkan nama es krim yang diinginkan Nunew

"Oh! Bagaimana kau bisa tau?"

"Kau adik nona Baifern kan? 2 hari lalu Nona Baifern memesankan menu es krim terbaik untuk adiknya. Soeham Hyung bilang kau menanyakan nama eskrimnya pada Phi Zee. Jadi aku menebak kau menginginkan es krim yang sama."

"Aah... ya betul itu aku..."

jawabannya mengambang, perasaannya antara terkejut dan malu. Yang dikatakan kakak perempuannya ternyat benar, sang pemilik cafe menyaksikan semuanya malam itu. Dan sekarang... karyawan lain mengetahuinya. Ingin rasanya ia langsung pergi dari tempat itu, tetapi pergi secara tiba-tiba akan membuatnya tampak semakin aneh.

"Ada lagi yang lain?"

"Umm... itu saja dulu"

"Baik, aku akan siapkan es krimnya untukmu." Jaechan pamit untuk menyiapkan pesanannya. Nunew mengeluarkan handphone untuk menemaninya menunggu. Sesekali matanya menyapu ke seluruh cafe, tapi ia masih belum menemukannya. 5 menit kemudian es krim pesanannya dan segelas air minum datang.

"Kau sendirian kesini?"

"Ya, aku sendiri. Umm... aku tidak melihat..."

"Phi Zee belum datang, hari ini dia izin akan terlambat karena ada keperluan." Belum selesai bertanya Jaechan langsung menjawab pertanyaan Nunew yang membuatnya membeku. Jaechan tersenyum memperlihatkan giginya. Dia senang karena tebakannya tepat.

"Mau kutemani sampai Phi Zee datang?"

"Tidak apa, tidak usah. Kau pasti sibuk."

"Seperti yang kau lihat, cafe belum ramai pengunjung. Baru ada kau saja. Kau bisa bertanya tentang Phi Zee padaku jika kau mau. Tapi karena kau tidak perlu ditemani, baik aku permisi dulu." Jaechan menganggukkan kepalanya untuk pamit

"Eh tunggu! Apa kau benar bisa menemaniku?"

Sebenarnya saat ini Nunew merasa ingin ditelan bumi, karena dengan menyetujui ditemani sama saja dia menyatakan ingin mengetahui tentang pria bernama Zee. Ia sangat malu, tapi tawaran itu sangat menggoda. Dan sepertinya pria bernama Jaechan ini bisa diajak bekerjasama, pikirnya.

"Tentu saja! Aku akan minta izin pada Seoham Hyung sebentar."

Nunew memperhatikan Jaechan mendekati sang pemilik cafe. Dia terkejut dengan apa yang dilihatnya. Apakah mereka berpacaran? Pertanyaannya tersirat dari apa yang ia saksikan. Ia tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan karena jaraknya yang cukup jauh, tapi ia bisa melihat yang mereka lakukan. Jaechan meletakkan tangan kanannya di pinggang sang pemilik cafe sambil mengucapkan sesuatu yang dibalas usapan di kepala dari pria dihadapannya. Lalu Jaechan  berjinjit untuk mencium pipi kanan pria yang jauh lebih tinggi darinya itu sebelum ia kembali ke meja untuk menemani Nunew.

Capture Your WishesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang