Chapter 16 : Alone Without You

414 52 3
                                    


Selalu ada cerita seru saat berbincang dengan pria bernama Blue. Dia orang yang santai dan penuh dengan lelucon.

Ditambah lagi Blue dan Nunew memiliki ketertarikan yang Sama dengan bahasa. Blue fasih dalam 5 bahasa, Thailand, Inggris, Mandarin, Korea dan Spanyol. Ia juga sedikit mahir dalam bahasa Jepang

Nunew Tak bosan berbincang dengannya. Ia juga mahir beberapa bahasa walau tak sebanyak Blue.
Terkadang mereka berbincang menggunakan bahasa asing sambil mengasah kempuan bahasa yang mereka kuasai.

Pemuda yang sedang menyelesaikan tugas akhirnya itu sangat bersemangat tiap kali Blue bercerita tentang masa-masa kuliahnya di luar negeri.

Dengan kemampuan bahasanya yang beragam ia mudah mendapatkan teman dari belahan dunia manapun.
Hal itu juga mempermudahnya dalam melakukan kerjasama bisnis dengan perusahaan asing.

Blue bilang, saat ini ia bekerja membantu menjalankan perusahaan ayahnya sebagai penerjemah bagi klien-klien asing.

"Aku ingin sekali bisa kuliah di luar negeri dan berteman dengan orang-orang dari negara yang berbeda. Tapi kedua Kakakku tak mengizinkan."

Nunew mendengus mengeluarkan keluh kesahnya.

Ia iri dengan cerita seru Blue saat beberapa kali sekolah ke luar negeri dan berteman dengan mahasiswa dari berbagai macam negara dengan bahasa yang berbeda.

Bukan Nunew tak pernah ke luar negeri. Oh itu hal mudah dan sering dilakukan bersama keluarganya.
Hanya saja tujuannya adalah untuk berlibur, bukan menimba ilmu.

Nunew ingin sekali merasakan menjadi seorang pelajar di negeri orang. Merasakan kesulitan dan kerinduan jauh dari keluarga. Dan berteman dengan pelajar asing yang memiliki kebudayaan berbeda.

"Kenapa?"

Blue menyeruput minuman dinginya. Hari ini ia ditraktir Nunew setelah kemarin ia membelikannya es krim.

"Semenjak orang tuaku meninggal, kedua kakakku menjadi sangat protektif terhadapku. Terutama Phi Dia."

Nunew hanya mengangkat bahunya sambil menyuap cake avocado cream cheese miliknya.

"Aah.. Mereka pasti khawatir kepadamu. Kakak pertamamu merasa memiliki tanggung jawab penuh atas adik-adiknya. Ia tak ingin sesuatu terjadi pada kalian. Dan jika ia gagal menjaga kalian...."

Blue berhenti sejenak. Wajahnya sedikit muram namun terlewat oleh Nunew.

"Ia akan hancur, sehancur-hancurnya. Menyalahkan dirinya sendiri atas keteledorannya. Itu sebabnya kakak tertua mu pasti orang yang sangat serius, sementara kakak kedua mu adalah orang yang paling dekat denganmu, bukan begitu?"

Nunew terkejut dengan tebakan yang dilontarkan Blue.

"Bagaimana Phi Blue bisa tau?"

Blue tertawa melihat wajah imut pemuda dihadapannya yang kaget dengan mata membulat.

"Aku mengenal Khun Baifern karena beberapa kali bertemu untuk urusan pekerjaan, dia orang yang santai dan riang. Sementara untuk kakak tertuamu, aku mengenal orang yang memiliki tanggung jawab yang sama. Jadi aku hanya mengira-ngira saja."

Capture Your WishesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang