Chapter 27 : It's All Me

987 73 63
                                    

Keriuhan suasana The Wish Tree cafe mendadak sepi sesaat.
Kehadiran pria tampan yang langsung memeluk seorang pengunjung dengan agresif membuat siapapun menahan napasnya.
Lantunan musik lembut yang terpancar dari pengeras suara layaknya menjadi latar musik peristiwa.

"Hia? Ada apa?"

Nunew membalas pelukan pria yang mendekapnya dengan erat.
Ia bisa merasakan ada sesuatu yang terjadi pada pria itu. Tapi tak tau apa.

"I love you."

"I fell in love with you, Nhu."

Ingin rasanya Zee mengucapkan dengan mulutnya.
Namun sayang, ia hanya bisa meneriakkannya dalam hati.

"I just missed you."
Hanya itu yang bisa dikatakannya.

Nunew menghela napas lega, tersenyum mendengar kalimat itu. Sebelumnya ia sudah khawatir ada sesuatu yang terjadi karena sikap Zee yang tak biasa.
"I miss you too, Hia."

Nunew mengendurkan pelukannya, namun tak ada tanda-tanda dari Zee untuk melepaskan dekapannya.

"Hia?"
Pemuda manis itu sedikit menjauhkan kepalanya agar bisa melihat wajah pria dalam pelukan.

"Sebentar. Sebentar lagi."
Alih-alih melepas, Zee semakin mengeratkan lengannya pada tubuh mungil itu. Menenggelamkan wajahnya pada leher pemuda dipelukannya.

Aroma tubuh Nunew menyeruak dalam rongga hidungnya. Membuatnya perlahan kembali tenang.

Sebelum kesini, ingin rasanya menyerah. Kembali menyendiri agar tak ada siapapun tersakiti.
Tapi saat memeluk pemuda mungil ini, Zee merasa ingin terus memeluknya, berada didekatnya, merasakaan kehangatannya.
Tumbuh rasa ingin berjuang, melawan sang ayah untuk bisa bersama pemuda dalam pelukannya.

Bisakah?
Sanggupkah?

Manakah yang lebih sulit,
Melawan sang ayah?
Atau meninggalkan pemuda ini?
Tapi, bagaimana cara menyelesaikan masalah kali ini?

Nunew tertawa mendengar Zee merajuk.
Ia menganggap yang dilakukan pria tinggi itu saat ini sangat menggemaskan. Nunew mengikuti Zee mengeratkan pelukannya sambil mengusap-usap punggung pria tampan itu.

Zee merasa... Nyaman.

"Hia is cute. I don't mind for a long time though. I like it."
Nunew mengayunkan tubuh mereka ke kanan dan kiri.

Setelah beberapa saat Zee melepas pelukannya dan menggenggam kedua tangan pemuda manis didepannya.
Sang pemuda memandang dengan penuh senyum riang.
Dia baru saja melihat sisi lain Zee yang sedikit manja padanya. Dan tak menyangka, dia menyukainya!

"Ehemm! Sorry for disturbing you two, tapi... kalian sedang menjadi pusat perhatian semua orang."

Suara seorang pria mengalihkan perhatian kedua orang yang sedari tadi berpelukan, Max.

Nunew melihat ke sekeliling pengunjung yang berada di cafe dan benar saja, semua mata dan bisik-bisik menuju kepadanya dan Zee.

Nunew malu menjadi pusat perhatian, tapi ada secuil rasa ingin menyombongkan diri pada para pengunjung cafe. Terlebih pada para pelanggan tetap yang sering kesini.
Karena Nunew tau, Zee adalah pelayan paling populer disini. Paling digandrungi, semua bertanya-tanya perihal kekasihnya yang selalu menjadi misteri.
Dan pria itu tiba-tiba saja datang memeluknya tanpa sepatah kata. Mengucap rindu padanya.
Zee pelayan tampan paling populer di cafe ini memeluknya dengan gerakan cukup agresif, bahkan tak mau melepasnya.

Tapi Nunew segera menepis rasa bangga itu, karena kiranya bagi pria tampan itu dirinyapun bukanlah siapa-siapa.

Jika Nunew sadar akan keadaan sekitar, lain halnya dengan Zee.
Pria tinggi itu tak peduli dengan pandangan para pengunjung cafe. Matanya fokus ke satu orang didekatnya. Seseorang yang baru saja berkata. Max.

Capture Your WishesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang