Mentari sudah melewati puncak. Nunew bergegas merapikan kertas-kertas yang berserakan diatas mejanya. Beberapa minggu ini ia disibukkan dengan menyusun dan bimbingan skripsi. Kesehariannya dihabiskannya di perpustakaan kampus atau dirumah.Ia menggerakkan lehernya ke kanan dan ke kiri, meregangkan otot-otot di tubuhnya setelah lama duduk menatap layar laptop dengan setumpuk buku-buku rujukan di perpustakaan kampusnya.
Ponsel yang lama ia abaikan diambilnya untuk melihat kembali janji temunya sore ini.Kemarin Hwasa mengirimkan pesan mengundangnya datang ke cafe setelah jam tutup. Wanita yang pandai bernyayi itu tidak mengatakan alasannya. Tapi Nunew mengetahuinya dari Zee bahwa hari ini adalah ulang tahunnya.
Jadi ia sudah menyiapkan hadiah untuk wanita yang dianggapnya kakak tersebut.Ia akan datang lebih cepat sebelum jam tutup, hanya untuk sekedar melepas rindu dengan suasana The Wish Tree Cafe. Skripsinya telah memakan waktu bersantainya untuk mengunjungi cafe dan membuatnya hanya dua kali mengunjunginya dalam kurun 8 minggu terakhirnya.
Walaupun komunikasi dengan para tim Cafe tidak pernah putus.Beberapa kali ia menghabiskan ujung minggu bersama Dami ke taman hiburan. Tentu saja bersama paman-paman favoritnya, Jaechan dan Seoham. Namun kali ini Nunew mendapat bantuan tambahan menjaga Dami kerena ditemani Zee.
Sementara Hwasa masih dengan kesibukkannya sebagai penyayi di acara-acara. Semenjak menjadi penyanyi pembuka di pagelaran busana kemarin tawaran menyanyinya semakin tinggi.Nunew memeriksa pesan yang baru saja masuk ke ponselnya.
Wajahnya sumringah melihat nama pengirim yang tertera pada layar.Zee menyampaikan bahwa dirinya akan telat sampai di cafe karena masih ada keperluan yang harus diselesaikan dan hari ini adalah hari liburnya bekerja di cafe.
Sebenarnya dirinya agak sedikit kecewa karena berarti waktu kebersamaan dengan pria pujaannya menjadi berkurang. Dua minggu lalu adalah terakhir mereka berjumpa raga. Namun akhirnya ia membalas dengan,
To : Hia
Tidak apa, Hia
Nhu tunggu di cafe.
Miss u 🤗
Ya, hubungan antara keduanya semakin dekat. Mereka membuka pertemuan dan perpisahan dengan pelukan, tak lepas berkirim pesan ataupun membuat panggilan video jika tak dapat bertemu dalam waktu lama yang menjemukan.Nunew selalu jujur akan perasaannya pada Zee.
Jika ia merindukannya, ia tak segan mengatakannya.
Jika ia menginginkan sesuatu, ia tak ragu untuk memintanya.
Dan jika ia melihat raut wajah Zee berubah murung, ia tak segan memeluknya.
Sementara pria tampan yang telah merebut hatinya pun membalasnya.Namun hingga saat ini tidak ada satu kata cinta terucap, tak ada satupun dari keduanya yang mengutarakan isi hatinya. Mereka hanya menikmati kebersamaan dan kehadiran masing-masing.
.
.Nunew melajukan kendaraannya menuju The Wish Three Cafe.
Jalan raya menjelang sore cukup ramai namun tak membuat kemacetan.
Jam menunjukkan pukul 3 lewat sepuluh saat mobilnya terparkir di lahan parkir The Wish Tree Cafe.Kakinya sedikit berlari menuju pintu masuk. Dia sudah tidak sabar kembali mencoba es krim favoritnya. Sebuah tas jinjing besar dari karton bertuliskan salah satu brand ternama ikut berayun seirama langkahnya.
"Nuneeeeww...!!!!"
Alih-alih kalimat sambutan 'Welcome to The Wish Tree Cafe', hal itulah yang pertama kali pemuda manis itu dengar saat memasuki pintu masuk cafe.
Tubuhnya ditubruk seseorang yang langsung memeluknya.
"Nunaaa...!!"
Hwasa dan Nunew berpelukan sambil bergoyang dan berputar seperti anak kecil yang sedang bermain.
Tingkah mereka menjadi pusat perhatian pengunjung cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Capture Your Wishes
Fanfiction"Tell me your wish!" "Segala harapan dan keinginanku ada dalam foto ini." Zee menyerahkan selembar foto yang selama ini ia simpan. "Aku berharap harapanku dapat terwujud." _____________ ❗ZeeNuNew AU ❗dalam Bahasa dan sedikit Inggris ______________ H...