Chapter 19 : He is...

530 65 7
                                    

Udara diruangan terasa sesak. Ada ketegangan diantara dua pria dan satu orang wanita yang sedang duduk berhadapan.

"Who are you?!"

Sang wanita yang melipat kedua tangan di depan dadanya bertanya dengan tegas.

"You already know my name. I'm Zee."

Zee menjawab dengan tenang, bahasa tubuhnya pun terlihat santai dengan menopang salah satu kakinya.

Justru yang terlihat resah adalah pria yang duduk disamping sang wanita, Tommy.

"Your surname!"

Baifern terdengar sedikit tidak sabar. Ia ingin mengetahui mengapa seorang pelayan cafe bisa menjadi bos tunangannya.

"I'd prefer not to use it."

Zee dengan santai membalas. Ya, dia lebih suka tidak dikenal dengan nama belakangnya. Bahkan ia tak mau menggunakan nama belakangnya.
Hanya saja, untuk urusan resmi mau tak mau Zee harus mencantumkan nama belakangnya.

"Tell me his name!"

Baifern menoleh pada tunangannya yang kaget diberikan perintah untuk menyebutkan nama atasannya itu.

"Bo.. bolehkah?"

Ia meminta izin bosnya untuk memberitahu tunangannya. Zee mengangguk mengizinkan.

"Dia.... Khun Zee Pruk Panich. Pemilik sekaligus Direktur utama Imagery, the advertising company that I work for. Dan juga pemilik ZBreeze."

"ZBreeze?!! The biggest luxury boat charter group??!!"

Mata Baifern membesar dan setengah berteriak mendengar Zee adalah pemilik dari perusahaan penyewaan kapal mewah yang tersebar di berbagai perairan dunia.

Tommy mengangguk dan tersenyum dengan wajah yang mengatakan,
'yeah, that's my boss! Isn't he cool?'

"And... Panich? Maksudmu seperti Panich Group? Mengapa kau tak pernah bilang jika bekerja di bawah perusahaan Panich Group?"

Baifern memukul lengan dan menyalahkan tunangannya. Bisa dibilang, Daw dan Panich adalah saingan bisnis.

"Because they're not."

Zee menyela sebelum kakak Nunew menyalahkan tunangannya yang juga anak buahnya di Imagery.

"Imagery adalah perusahaan yang didirikan oleh ibuku bersama sahabatnya sebelum menikah. Dan aku merintis ZBreeze sendiri. Mereka tidak ada kaitannya dengan Group itu."

Baifern bisa menangkap ada masalah antara Zee dan keluarganya. Dia tak mau menyebutkan nama belakangnya sejak awal. Seakan ia tak sudi mengucap nama itu dengan mulutnya sendiri.

"Don't tell me The Wish Tree cafe is also yours."

Dengan informasi Zee sebagai pemilik ZBreeze, dia sudah tidak kaget jika cafe diseberang kantornya juga milik pria dihadapannya ini.

"Nope. Itu milik Seoham. Hanya saja... The Wish Tree Cafe berdiri diatas tanah milikku. Aku membeli tanah itu agar Seoham bisa mendirikan impiannya di lokasi yang bagus dan menguntungkan."

Baifern memijat kening diantara kedua alisnya. Kepalanya mendadak pening. Sungguh ia tak menyangka bahwa Zee sang pelayan cafe yang ia kenal adalah seorang pengusaha yang kekayaannya sendiri kemungkinan lebih dari sepertiga seluruh aset milik keluarga Daw. Pantas saja rumahnya sangat mewah.

Kemarin ia tak mengerti mengapa Amanda, seorang model international dan pemilik brand kosmetik, mau dan mengusahakan kembali bersama kekasihnya yang seorang pelayan cafe.

Capture Your WishesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang