Seorang pemuda berjalan cepat keluar ruangan pimpinan sebuah perusahaan periklanan.
Wajahnya datar. Sebisa mungkin ia usahakan datar.
Padahal sesungguhnya pemuda manis itu sudah ingin menangis dan meneriakkan segala rasa yang memuncak dalam dada.Beberapa pasang mata memandangnya saat melewati ruangan karyawan menuju lift. Yang mereka ingat, pemuda itu adalah yang tadi datang bersama putri pimpinan Imagery sebelumnya, Chou Tzuyu.
Rasa penasaran menyelimuti para pemerhati, tak terkecuali dengan seorang pria berkacamata yang mengernyitkan dahinya saat melihat pemuda itu.
"Nong New?? Bukankah yang baru saja lewat adalah Nunew?"
Ia berkata sendiri."Kau mengenalnya? Dia yang tadi datang bersama miss Chou beberapa menit lalu."
Salah seorang rekan kerja yang duduk disampingnya bertanya."Ah tidak. Sepertinya... aku hanya salah lihat. Nunew tak mungkin kesini."
Jawabnya. Ia kembali melanjutkan pekerjaannya tanpa menoleh lagi.Sang pemuda tak mengindahkan banyak mata yang mengikuti langkahnya. Entah tak sadar atau sengaja mengabaikannya. Karena yang diinginkannya saat ini hanyalah pergi menjauh dari tempat ini.
Pemuda itu masuk ke dalam lift. Ia sudah tak kuasa menahan tangisnya. Untung saja tak ada orang lain dalam lift, ia membiarkan setetes air mengalir di pipinya.
Pintu lift nyaris tertutup, namun tangan seseorang menahannya agar pintu tersebut kembali terbuka.Pemuda yang sedang menangis itu terkejut mendapati sebuah tangan muncul diantara pintu lift yang nyaris tertutup.
Ketika pintu lift kembali terbuka, seorang pria sedikit membungkuk memegang kedua lututnya. Napasnya terengah-engah seperti habis berlari dengan kecepatan tinggi.
"Tak bisa kah... kau.... jalan saja? ....Aku.... setengah mati.... mengejarmu!"
Kalimatnya terputus oleh engahan napasnya. Keringat terlihat menghiasi dahi."P-Phi Tommy??"
Pemuda didalam lift membelalakkan matanya. Tak menyangka akan bertemu pria berkaca mata itu disini.Tommy masuk ke dalam lift bersama sang pemuda.
"Kau sudah mau pulang?"Pemuda itu tak menjawab. Wajahnya masih terlihat terkejut dengan pandangan kearah wajah dan kartu tanda pengenal yang tergantung di leher pria berkaca mata itu bergantian.
"Sedang apa kau disini? Mana pengawalmu? Apa Phi Lydia tau kau kesini?"
Pria berkacamata masih terus bertanya, tak memperhatikan sang pemuda yang melongo melihat kearahnya. Air matanya sudah kering karena terlalu terkejut. Ia tak dapat menerka sedikitpun mengapa pria berkacamata itu ada dihadapannya, bersamanya, dalam lift, di gedung perusahaan periklanan ini.Tommy akhirnya menyadari pemuda yang bersamanya tak kunjung menjawab pertanyaan. Menoleh dan mendapati pemuda itu menatap kearahnya tak berkedip.
"New? Nong New? Halo?"
Ia melambaikan tangannya tepat didepan wajah pemuda manis itu."Why are you here, Phi?"
Akhirnya pemuda itu bersuara."I work here."
Tommy tersenyum bangga sambil memperlihatkan tanda pengenal pegawai yang tergantung di lehernya."Mengapa kau bekerja di perusahaan Panich group?"
Kini Nunew memicingkan matanya."I don't."
Tommy menjawab dengan santai."Apa kau memihak mereka?!
Suara Nunew meninggi. Wajahnya penuh dengan kecurigaan.Suara penanda lift di lantai yang dituju berbunyi. Pintu lift terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Capture Your Wishes
Fanfiction"Tell me your wish!" "Segala harapan dan keinginanku ada dalam foto ini." Zee menyerahkan selembar foto yang selama ini ia simpan. "Aku berharap harapanku dapat terwujud." _____________ ❗ZeeNuNew AU ❗dalam Bahasa dan sedikit Inggris ______________ H...