Chapter 18 : Just For Tonight

460 49 9
                                    

Padang bunga dimalam hari bagaikan tempat berpesta. Tarian cahaya memenuhi hamparan luas rerumputan penuh pesona.

"It's beautiful, isn't it?"

Zee merangkul pemuda yang lebih pendek untuk menghalau dingin menerpa tubuh sang pemuda yang sudah berbalut jas miliknya. Ia memberikan jas nya saat menyadari tubuh Nunew terasa sangat dingin saat berpelukan sebelumnya.

"It is. Tidak terlihat menyeramkan seperti di dalam hutan tadi."

Nunew masih terpana dengan hamparan cahaya berterbangan didepannya.
Mereka berdiri ditepi padang rumput depan jalan masuk semak-semak.

Pria yang lebih tinggi masih terus mengusap lengan pemuda dengan gerakan naik turun agar menciptakan hangat pada tubuh sang pemuda.

"Bagaimana Hia bisa tau?'

Nunew mendongakkan wajahnya menghadap pria disampingnya.

"The fireflies?"

Nunew mengangguk mendengar pertanyaan Zee.

"Hia pernah beberapa kali kesini dimalam hari. Hia juga pernah tersesat dihutan ini pertama kali, hanya saja saat itu Hia membawa alat penerangan, jadi dengan mudah menemukan jalan keluar."

Terjadi keheningan diantara mereka, tetapi keheningan yang nyaman. Saling merasakan kehadiran orang yang dirindukan sembari menyaksikan pesona alam di malam hari.

"Let's go, We need to go back."

Zee melepas rangkulannya dan mulai berjalan lebih dulu memasuki semak-semak.

Nunew merasa kehilangan kehangatan yang sedari tadi menyelimutinya.
Ia diam ditempat tak mengikuti langkah pria yang lebih tua, memandang lautan kilauan cahaya.

Pemuda manis itu masih ingin lebih lama bersama pria pujaannya.
Jika mereka kembali, maka ia juga harus kembali ke kenyataan bahwa Zee akan kembali bersama wanitanya.

Ditempat ini bagaikan mimpi, pikir Nunew.
Tempat yang sangat menakjubkan bagaikan dongeng.
Tempat hanya ada mereka berdua.
Tempat dia bisa memeluk dan berada dalam dekapan Zee.
Tempat ia dapat memiliki Zee sepenuhnya hanya untuk dirinya.

Walupun hanya sesaat, Nunew ingin merasakannya.

Just for tonight.

"Nhu? Come on. It's getting late."

Zee menyadari Nunew tak mengikuti langkahnya dan hanya diam ditempatnya.

"Hia.... I don't wanna go back."

Zee tak dapat mengartikan tatapan Nunew saat mengatakannya.
Dia baru saja ketakutan tersesat didalam hutan kota dan sekarang mengatakan tak ingin kembali.

"Tapi Nhu, kita harus mengobati luka-lukamu. Udara akan semakin dingin disini."

Pemuda itu masih tak beranjak dari tempatnya berdiri. Ia hanya melihat kearah sepatu putihnya seharga 650 dolar yang sudah kotor oleh lumut dan tanah.

Tidak, dia tidak mengkhawatirkan sepatunya. Tapi Nunew tak tau harus beralasan apa untuk menutupi bahwa ia masih ingin bersama pria tampan itu. Ia sedang berpikir.

Capture Your WishesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang