Langit gelap mencurahkan tangisannya. Kilatan cahaya sesekali menyapa. Cuaca muram diluar sama seperti muramnya suasana di dalam ruang apartemen minimalis yang didominasi warna abu dan putih."Zee! You can't do this to me! Keluarlah, dan bicara padaku! Tak bisakah kau balas pesanku?!"
Suara seorang wanita terdengar dari balik pintu bersamaan dengan pintu yang terus menerus diketuk.
"Amanda, tenanglah! Biarkan dia mendapatkan waktunya sendiri."
Seorang pria terdengar menenangkan wanita yang dipanggil Amanda."Waktu? Sampai kapan? ini sudah 2 bulan Josh! 2 bulan dia mengurung diri dikamarnya! Sampai kapan kalian juga akan terus membiarkannya?!"
Amanda terdengar berteriak kesal dengan lawan bicaranya."Tak bisakah paling tidak sedikit saja kau mengerti keadaannya? Bukankah kau kekasihnya? Harusnya kau yang paling mengerti!"
Wanita lain terdengar menyahut, suaranya terdengar bergetar menahan tangis."Oh, jadi kau yang paling mengerti?! Benarkah?! Aku tau kau selalu menyukai Zee. Ya, akulah kekasihnya! Bukan dirimu!"
Emosi kemarahan terrdengar jelas pada nada bicaranya yang meninggi."Hentikan Amanda! Jangan asal bicara kepada Tzuyu! Kau tidak tau apapun!" Josh membela temannya.
"Guys... bisakah kalian tenang sedikit? pertengkaran kalian tidak membantu apapun!" Kali ini Net berbicara untuk meredam pertengkaran.
"Amanda, jika kau kesini hanya untuk berteriak dan menyalahkan orang lain lebih baik kau pergi. Kembalilah dengan kepala dingin dan sedikit empati." Net kembali bersuara dengan nada pelan.
"Tidak! Aku tidak akan pergi sampai aku bertemu dengannya atau semua berakhir sampai disini!"
Amanda mengeraskan suaranya agar dapat terdengar oleh Zee yang mengurung diri dikamarnya."Pulanglah!"
Sebuah suara terdengar mengagetkan semua yang berada diruangan.
Zee muncul dari dalam kamarnya yang telah dua bulan belakangan ini terkunci rapat.
Penampilannya sangat kacau. Rambutnya berantakan, kaos putih yang ia kenakan terlihat sangat kusut, entah kapan ia terakhir kali berganti pakaian. Tubuhnya terlihat lebih kurus dari 2 bulan lalu. Bayangan gelap terlihat dibawah matanya. Tidak ada air mata atau bengak menangis pada netranya. Sumbernya sudah kering, penyesalan dan kemarahan membuatnya tak mampu lagi menangis. Ia berdiri lunglai di ambang pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Capture Your Wishes
Fanfiction"Tell me your wish!" "Segala harapan dan keinginanku ada dalam foto ini." Zee menyerahkan selembar foto yang selama ini ia simpan. "Aku berharap harapanku dapat terwujud." _____________ ❗ZeeNuNew AU ❗dalam Bahasa dan sedikit Inggris ______________ H...