5 bulan kemudian..
"Mas." Panggil Freya dengan mendudukkan dirinya disebelah Rion, yang sedang menonton tv.
"Ya, kenapa? Kamu butuh sesuatu hm?" Tanya Rion dengan menyenderkan kepala Freya di dadanya.
"Nggk, aku cuma manggil aja." Sahut Freya memainkan kancing baju suaminya.
"Kamu ko ga ngidam-ngidam ya? Padahal sekarang kandungan kamu udah masuk dua bulan." Ucap Rion mengelus perut istrinya.
"Ya ga tau, kamu harusnya bersyukur kalo aku ga ngidam." Kata Freya
"Ko bersyukur?" Tanya Rion heran
"Ya iyalah, berarti anak kita ga mau nyusahin papa nya." Jawab Freya dengan berdiri dari duduknya dan pergi ke dapur untuk mengambil minum.
"Iya juga ya? Tapikan aneh, masa anak gue ga mau apa-apa, padahal mau dia ngidam pulau pribadi aja gue beliin." Guma Rion menatap punggung istrinya.
Saat sampai di dapur, Freya melihat mba Sasa (asisten rumah tangga baru) nya sedang membuat jus jeruk, namun Freya agak aneh dengan gerak gerik mba Sasa, karena terlihat sedikit panik.
"Mba Sasa kenapa?" Guma Freya dan cepat-cepat bersembunyi saat mba Sasa merapihkan meja dan membawa jus itu.
"Mba Sasa ko keliatan aneh ya?" Heran Freya, lalu dengan perlahan Freya mengikuti kemana mba Sasa pergi.
Dan ya, mereka berdua dengan Freya yang membuntuti mba Sasa dari belakang, telah sampai di ruang kerja papa mertuanya, Rafa.
"Ke ruang kerja papa? Nganterin jus? Pagi-pagi begini?" Ucap Freya, namun karena penasaran. Saat mba Sasa masuk ke ruang kerja papa mertuanya, Freya mengikutinya kembali dan mengintip dari atas yang di berikan lubang kecil dipintu.
Freya tidak dapat mendengar pasti apa yang mereka bicarakan, namun saat mba Sasa memberikan juga kepada papa mertuanya, dia tidak langsung pergi. Seolah-olah menunggu Rafa meminum juga itu, saat Rafa meminum jus itu, beberapa saat kemudian Rafa memegang kepalanya. Sedikit panik, namun Freya tetap pada posisinya.
Saat Rafa sudah tidak sadarkan diri, dia melihat mba Sasa membuka pakaian Rafa dan melihat ke sisi-sisi atap memastikan bahwa tidak ada CCTV.
"What?!" Kaget Freya saat melihat mba Sasa juga membuka pakaiannya.
"Ngapain anjir, gua harus kasih tau mas Rion." Ucap Freya, namun saat berbalik badan dan ingin melangkah. Tiba-tiba dia terpeleset dan...
Brughh..
"Akkhhhh, mas Rion!!!!" Teriak Freya memanggil Rion yang ada di ruang keluarga.
Saat mendengar teriakan itu, Rion dengan cepat-cepat mencari Freya. Rion kaget sekaligus khawatir karena Freya sedang mengandung anak mereka.
"Freya, kamu gak apa-apa?" Tanya Rion, dan dengan cepat menggendong Freya dan membawanya duduk di kursi yang ada di sebelah ruang kerja papa nya.
"Kaki aku sakit." Jawab Freya dengan memegang kakinya yang sedikit memar.
"Astaga, lain kali kamu hati-hati. Jangan ceroboh, inget kamu lagi berbadan dua sayang." Ucap Rion lalu memanjangkan kaki Freya ke pangkuan nya, dan melihat memar itu, lalu mengusap-usapnya dengan perlahan.
"Mas jangan di usap, itu makin sakit." Kata Freya dengan mencoba menahan tangisnya.
"Yasudah, sekarang kita ke kamar ya? Kamu istirahat." Ucap Rion dan dipatuhi oleh Freya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kedua CEO (End)
RandomHanya untuk melunasi hutang kedua orang tuanya, Freya rela untuk menjadi simpanan dari seorang CEO, dan berakhir dirinya menjadi istri kedua. ••• "nak, kamu dapat uang sebanyak ini dari mana?" "Ayah gak perlu tau, yang terpenting sekarang hutang ib...