Pukul 00.58
Semuanya sudah selesai, acara resepsi pun berjalan dengan lancar. Saat ini terlihat seorang wanita, dengan pakaian dinas berwarna merah maroon itu sedang meneliti penampilannya di cermin. Dia tengah menyiapkan mental, untuk melayani suaminya.
"Huffttt... Ko gue gugup sih anjir." Guma nya pelan, ayolah... Ini bukan yang pertama kalinya, dia dan Rion sudah pernah melakukannya.
"Anjir, tangan gue sampe Tremor gini." Ucapnya dengan menatap tangan yang pucat nan dingin itu.
"Sayang?!!! Kamu lagi ngapain di dalem, ko lama banget!!" Teriak Rion dari luar kamar mandi.
"Iya bentar, aku... Aku lagi pup." Alibin Freya dengan membuka kran air agak terdengar berisik.
"Jangan lama-lama, aku tungguin sepuluh menit." Ucap Rion dari luar.
Sementara Freya hanya membalas dengan anggukan kepala, walaupun dia tau bahwa Rion tidak melihatnya.
"Oke Freya, Lo tenang. Sekarang mas Rion itu suami Lo, Lo gak boleh gugup. Lagian, Lo sama dia udah pernah gituan juga." Ucap Freya dengan menatap pantulan nya di cermin.
Dengan niat yang matang, disertai tarikan nafas pelan, agar tidak gugup. Freya berjalan ke arah pintu kamar mandi, mengambil nafas kembali, Freya perlahan menarik pintu itu untuk di buka.
Ceklek.
Pandangan yang pertama dia liat, adalah Rion yang duduk di sofa dengan segelas wine di tangan kirinya.
"Gila gila.. cool bet suami gue." Ucap Freya dalam hati, bagaimana tidak, posisi Rion saat ini itu argghh.... Sangat menggoda.
Puk.
Puk.
Suara itu berasal dari Rion, yang menepuk paha nya. Bermaksud untuk menyuruh Freya, agar duduk di pahanya. Dengan keadaan yang masih agak gugup, freya mencoba berjalan dengan se menggoda mungkin. Sehingga dada nya yang terbilang agak besar itu dia condong-condongkan ke depan, serta bokong yang sexy itu dia lenggokkan.
"So sexy baby." Goda Rion saat Freya duduk di pahanya.
"So hot Daddy." Goda Freya kembali dengan tangan yang mengelus pelan dada Rion.
"Daddy? Panggilan yang bagus." Ucap Rion dengan meneguk wine itu.
"Mau langsung mulai?" Tanya Freya dengan menyenderkan kepalanya di bahu Rion.
"Tidak, kita akan memulainya dengan pemanasan terlebih dahulu." Sahut Rion dengan menaruh gelas wine itu, setelah itu tangannya pun mulai merambat ke tengkuk leher Freya, dan menekannya untuk mendekatkan bibir mungil Freya ke bibirnya.
Cup.
Cup.
Bunyi kecupan basa itu, mulai mengalun indah di telinga pengantin baru itu, dengan agak agresif, Rion memperdalam ciuman itu.
Karena merasa kehabisan nafas, Freya pun memukul pelan dada Rion, untuk melepas ciuman panas itu.
"Hah... Kamu mau bikin aku mati?" Tanya Freya dengan mengambil nafas.
"Nggak lah, kan kita baru nikah. Lagian, baru ciuman kaya gitu aja udah kehabisan nafas." Sahut Rion dengan tangan yang satunya membuka baju haram itu.
"Ahhh.. jangan di remashh..." Desah Freya, saat Rion meremas payudaranya.
"Anget banget sayang." Ucap Rion dengan tangan yang aktif meremas payudara kenyal itu.
"Ahhh... Dadhhh.... Tangannyaaahhhh..." Desah Freya kembali, saat tangan yang tadinya berada di tengkuk lehernya, kini berpindah ke area inti nya.
"Udah basah sayang." Kata Rion dengan mempermainkan area kewanitaan Freya.
Gagal sudah rencana Freya malam ini, tadinya dia akan menggoda Rion. Namun apa yang terjadi? Dia yang tergoda oleh Rion, sialan.
••••
DOUBLE UP!!!!
RAIN GAK TAU KENAPA PENGEN UPDATE, MOOD NYA LAGI BAGUS KALI YA¿
JANGAN LUPA VOTE!!!
TANDAI TYPO!!!10 VOTE OR LEBIH¿ BOLEH??!!
NEXT LAGI GAK????
AYO JAWAB, NANTI RAIN KASIH PERMEN, 1 BIJI TAPI😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kedua CEO (End)
AcakHanya untuk melunasi hutang kedua orang tuanya, Freya rela untuk menjadi simpanan dari seorang CEO, dan berakhir dirinya menjadi istri kedua. ••• "nak, kamu dapat uang sebanyak ini dari mana?" "Ayah gak perlu tau, yang terpenting sekarang hutang ib...