bab 7 benci kamu hyung

502 20 0
                                    

"halo semuanya, jadi saya mengundang kalian semua karena... ingin memperkenalkan anak saya yaitu Jeno dan jaemin" mereka yang berada di meja makan itu melotot kecil, jadi ini? Anak Chanyeol yang selalu di private?

"wahhh ganteng juga yah"

"ganteng"

"bentar! Kok anak itu sekilas mirip dengan pelayan didepan pintu?"

"ehh iya"

Chanyeol mengerutkan keningnya, ahh dia tahu maksud orang itu. Pelayan yang dimaksud adalah jisung, anak yang ia tak inginkan

"mamah! Itu Kaka jaemin sedikit mirip dengan Kaka jisung" jaemin melihat kearah anak kecil. Jaemin termenung. Dia melihat ke deretan meja ternyata tak ada adiknya apakah ayahnya itu sengaja? Agar adiknya tak ikut berkumpul?

" ahh masa sih? Dia bukan siapa siapa disini selain pelayan" ucap Chanyeol dengan menahan malu nya itu. Jaemin melihat kearah sang ayah dengan syok. Kali ini dirinya sangat benci pada ayahnya itu, lalu jaemin berenjak dari kursinya dan menimbulkan suara membuat mata orang disitu melihat kearah jaemin

"ayah, jaemin kekamar dulu" lalu pergi tanpa memperdulikan tatapan tajam milik sang ayah nya itu.

Jaemin melewati kamar Ji-Sung, jaemin terhenti lalu melihat kearah celah celah itu, ia melihat hidung jisung mengeluarkan banyak darah

Jaemin terdiam membisu, dia kasian dengan adiknya, dunia terlalu tidak adil dengan jisung.

"apa penyakit dia Tambah parah? Aku harus terus mantau dia" lalu pergi dari dari kamar Ji-Sung.

Sedangkan didalam kamar, Ji-Sung yang kesal karena cat airnya mengenai dibawah hidung nya.

Ia mengelap dengan kesal, tapi salahnya sendiri. Kenapa tidak di coblos pake jarum tapi malah diteken dengan tenaganya itu dan alhasil isi cat nya mengenai wajah nya itu. Mana cat nya berwarna merah seperti darah lagi.

"aduhh ku lupa kan jadi gini!" ia terus mendumel dengan mulut tebal itu.

"apa tadi dibalik pintu jaemin Hyung?" ucap monolognya itu. Karena ia merasa ada orang dibalik pintu kamarnya. Tapi ia mendengar suara yang ia kenal tapi seperti suara Hyung nya. Jaemin.

-


-

Keesokan paginya. Hari ini hari yang semua orang suka yaitu hari weekend.

Ji-Sung dihari weekend ini dia hanya berdiam diri di kamar nya, karena tidak dibolehin untuk keluar

Jadi Ji-Sung hanya berdiam dibalkon nya itu, sambil menatap langit biru seperti warna air laut, dan burung berkicau kicau

Tanpa Ji-Sung sadari ada seseorang menghampirinya. Pemuda itu yang tak lain adalah jaemin.

"jisung-ah" Ji-Sung terdiam sejenak, ia seperti mengenal dengan suara itu? Lalu ia menghadap kearah belakangnya. Mata Ji-Sung terbelalak kaget.

Ji-Sung langsung sedikit menjauh dari jaemin, karena ia masih takut dengan Hyung nya itu. Ji-Sung mengingat kelakuan Hyung nya Kepada dirinya.

"tuan jaemin, a-ada apa k-k-kesini?" ucap Ji-Sung sambil bergetar hebat. Jaemin tersenyum miris, ternyata adiknya trauma dengan nya.

"adek, mianhae~" Ji-Sung terdiam membisu seribu bisu. Ia tak salah dengar kan? Hyung nya memanggil dirinya adek? Apakah dirinya nya mimpi?

"kamu gak mimpi dek"

Deg!

Ga!!,dirinya pasti mimpi, Ji-Sung terus menggeleng kepala pelan. Dan Ji-Sung terus memukul kepala nya. Jaemin yang melihat itu ia langsung memeluk tubuh sang adek

Grep

"u-udah dek, maafin Abang, maaf" ucap nya dengan nada seperti menahan tangisannya. Ji-Sung memberontak tapi jaemin memeluk nya dengan sangat erat sekali

"lepas!! Ga!!! Pasti ini mimpi ini pasti mimpi!! Ji-Sung!! Bangun bajingan!!!" ucap Ji-Sung dengan memberontak, jaemin memeluk jisung dengan mengeluarkan air matanya.

"lepas!!!" jaemin menggeleng pertanda dirinya tak mau lepas, Ji-Sung terus menerus memberontak.

" aku benci kamu Hyung!!!! Lepasin!!! Hiks" akhirnya air mata Ji-Sung meluncur ke pipinya. Ji-Sung sedikit lebih tenang daripada tadi.

"maafin Hyung, maaf" jaemin membiarkan jisung menangis dipundaknya. udah 3 menit. Jaemin tak mendengar tangisan milik jisung,

Jaemin pun menepuk pundak jisung dengan pelan. "jisung kamu tidur?" jaemin tak mendengar suara dengkuran halus dari mulut jisung.

"jisung!!"

"jisung bangun!"



_minggu, 18 , 06 , 2023_

diary Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang