bagian 22 darah

430 15 0
                                    

Min-jung yang baru saja mengantarkan jisung keluar dari hutan ini selama 4 jam. Mendengar teriakannya min-Youngji adeknya itu.

"hyung!! Hyung!!" dia terus berlari kecil menghampiri nya, ia berlari sambil membawa secarik kertas putih ditangannya itu

Min-jung yang mendengar teriakannya sng adeknya itu. Langsung melihat kearah min-Youngji.

"hyung, baca ini" Youngji memberikan kertas itu ke Hyung nya itu. Min-jung mengambil kertas itu lalu membacanya. Setelah membaca tulisan itu langsung terdiam membisu

Didalam kertas itu terdapat tulisan.

Jung dan Youngji terimakasih telah merawat ku. Aku akan selalu mengingat dirimu. Umurku tidak akan lama. Karena penyakit ku sudah parah. Kalian jaga diri baik-baik yah.

Aku banyak sekali hutang Budi kepadamu. Entah kapan aku bisa membalas kebaikan dirimu berdua. Aku akan selalu mendoakan dirimu

Aku minta maaf kalau aku punya masala dengan mu, semoga tuhan memberkati kalian berdua.

Youngji kau seperti adik yang menyayangi Hyung nya. Aku bangga bertemu denganmu sama dengan mu Jung.

Aku baru merasakan hawa kehangatan diantara kalian berdua. Aku merasa seperti disayang oleh hyung.

Tapi semasa ku hidup aku tidak merasakan apa itu perhatian. Terimakasih banyak.

Kalian membikin makanan yang lezat. Aku memiliki riwayat Hipogeusia selain memiliki kanker otak aku memiliki kurang kepekaan dengan terhadap perasa.

Karena kalian yang bisa menyembuhkan penyakit Hipogeusia yang ku miliki. Itu membuat ku sangat senang sekali

Terimakasih banyak. Kalian yang akan selalu aku ingat. Walaupun aku sudah diatas langit aku akan melindungi mu dari marabahaya

_jisung

Min-jung langsung menetas air matanya itu. Ia tersenyum getir. Ia sungguh tak kuat membaca tulisan yang ada di kertas itu.

Jadi? Penyakit Ji-Sung tambah parah? Kenapa jisung tak bilang kepadanya? Kenapa jisung bilang kalau penyakitnya masih awal?

"penyakit ku masih stadium awal Jung, tak usah khawatir"

Setelah mengingat kembali perkataan jisung membuat dirinya menggeleng tak percaya.

"kau bohong kepada ku. Katanya stadium awal. Kenapa stadium akhir??"

-

-

Ji-Sung berjalan entah kemana ia bertujuan. Ia tak tahu Dengan jalan ini. Ia bingung sekali.

Maka dari Ji-Sung hanya berjalan seadaanya. Ji-Sung berjalan sambil tertitah dengan pelan

Setelah keluar dari hutan itu. Ia seperti orang linglung. Bajunya lusuh karena ini bajunya min-jung

Ahh ia jadi ingat dengan kakak beradik itu. Mereka yang telah menolong nya. Dan juga telah merawatnya selama 15 hari disana

Ji-Sung terus berjalan dengan memegangi perutnya. Karena perutnya sungguh sakit sekali. Karena ia belum makan.

Ji-Sung melihat kearah depannya. Ternyata ramai ramai itu banyak motor menantikan lampu hijau

Ji-Sung langsung berbelok ia terus menerus berjalan entah kemana ia sampai nya

Dan itu bertepatan dengan Jeno. Yang sedang berkendara karena lampu merah ia berhenti di jalan tersebut.

Jeno berdecak kesal. Kenapa harus merah sih? Ia jadi terlambat ke rumah sakit untuk menjenguk jaemin.

Tapi mata nya melihat ada seseorang berjalan dengan menundukkan kepalanya. Namun seseorang itu berjalan berbelok. Ia sempat penasaran dengan orang itu

Perawakannya mirip sekali dengan adiknya. Yaitu jisung. Namun ia setelah berfikir kembali

Tak mungkin jisung. Ji-Sung hilang selama 15 hari. ah mungkin perasaannya yang terlalu berfikiran dengan jisung

"mungkin perasaan gw doang"

Lampu merah pun berakhir dan berganti lampu hijau. Jeno pun berjalan dengan motor nya itu setelah lampu hijau menyala

Jeno tak menyadari kalau itulah adiknya yang selama 15 hari hilang dan 15 hari ia cari tapi tidak jumpa.

Ji-Sung ia menengok kearah kanan kiri tidak ada orang. Sepi. Itu lah ditempat ia kunjungi

Entah ia tak tahu sudah jam berapa sekarang. Ia sungguh lapar sekali. Dari kemarin ia belum makan

Ia pas pertama kali ia bisa mulai mencoba makanan ada rasanya. Ia langsung senang namun itu membuat dirinya sesak nafas.

Sekali bisa mencoba makanan ada rasanya langsung sesak nafas. Ia jadi mengurungkan laparnya. Jadi saat min-jung menawarkan makanan ia selalu bilang. Tidak ada selera makan.

Ji-Sung merasakan bau bau darah segar yang keluar mengalirm ia langsung mengusap darah yang mengalir dari hidung nya itu.

Ia melihat darah itu sangat kental dan juga gelap. Kalau itu pertanda penyakitnya semakin parah.

BRUK!

Ji-Sung pingsan ditempat. Ditempat itu tidak ada sama sekali orang lewat

Dan datanglah dua orang pemuda yang sedang berjalan di jalan itu, salah satu orang itu menepuk pundak temannya

"woi ada yang pingsan" teman yang di tepuk melihat kearah depannya itu. Ia langsung melotot syok

"iya Han, ada orang pingsan" mereka pun menghampiri orang pingsan tersebut. Salah satu mereka membalik badan orang itu mereka jadi melihat wajah orang yang pingsan.

"jisung?!!! Astaga ya tuhan. Yo ayo kita bawa ke rumah sakit" orang yang dipanggil Yo itu mengangguk. Tapi dia menelpon ambulans rumah sakit.

-

-

Jeno yang baru saja sampai di parkiran. Ia melihat ambulans berbunyi. Dan orang yang ada di ambulans pada keluar begitu juga suster yang ada didalam

Jeno hanya diam saja di motor. Ia ingin melihat siapa yang sakit atau kecelakaan. Ia hanya ingin liat

Pas pegawai pegawai rumah sakit membukaan pintu mobil itu. Bankar itu diturunkan. Tapi Jeno tak melihat wajah seseorang yang ada dibankar tersebut

Ia hanya melihat tangannya. Tanga itu memiliki gelang. Dan berbentuk lumba-lumba dan marmut. Ia seperti mengenal dengan gelang itu. Tapi dimana gitu

"kasian juga ya, ditangannya banyak banget darahnya" gumam Jeno. Ia melihat tangannya banyak sekali darah kental gelap disana

Jeno pun turun dari motornya lalu berjalan masuk kedalam rumah sakit tersebut. Nanti kalau sampai di ruangan jaemin ia akan memberi tahu mereka kalau ada pasien dan ini bla bla semua Jeno ceritakan

Jeno selalu menceritakan hal yang tidak berguna. Tapi mereka selalu mendengar cerita Jeno yang tidak masuk akal itu



_jum'at , 28 , juli , 2023_

diary Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang