Jaemin sedang mengendarai mobil dijalan. Karena sudah waktunya untuk pulang ke apartemennya yang sudah ia beli. Jaemin memfokuskan perhatian kedepan
Drrtttttt
Jaemin melihat kearah samping, ia melihat handphone berbunyi. Ia melihat tulisan untuk mengetahui siapa yang menelponnya.
Jaemin pun mengambil earphone lalu memasangkan ke telinga nya dengan buru buru, takut ada apa apa dengan. Kan ketabrak ga enak bro
“annyeong!, Ada apa menelpon ku? Jeno-sii” ternyata yang menelpon adalah Jeno. Si kembaran nya itu. Tumben kembaran menelponnya?? Ada apa ini??
“tidak apa apa kok, aku hanya mau bilang ini Jaemin-ah, kakek sama nenek akan kerumah mu”
“ha??? Aku sekarang tinggal di apartemen pertama ku. Aku tak kerumah soalnya”
“ouh begitu? Kau pulang lah kerumah dahulu. Mereka akan menginap di rumah mu untuk menjaga rumah mu ralat rumah peninggalan ayah” jaemin memutarkan bola matanya dengan malas.
“terserah kau, aku akan kembali keruma-
Jaemin melotot lebar saat melihat kearah depannya ada seorang anak kecil menyebrang untuk mengambil bola. Dengan spontan jaemin mengerem mobil itu.
Cittttttt.
Jaemin menghela bergebu gebu. Ia melihat kearah depannya. Tidak ada kecil. Ia pun melepaskan earphone nya tapi sebelum itu ia izin dengan Jeno terlebih dahulu
“aku tutup” ia pun langsung keluar dari mobilnya untuk mengecek keadaan anak kecil yang ia tabrak tadi.
Jaemin melihat anak kecil itu berjongkok sambil memegangi telinga, dan mengeluarkan air mata yang membasahi pipinya.Jaemin pun menghampiri sang anak itu.
“kamu gapapa dek?? Maafkan saya yah” ucap jaemin dengan khawatir. Sang anak kecil mendengar suara jaemin melepaskan tangannya dari telinga.
Anak kecil itu melihat kearah jaemin dengan mata yang sembab, sedangkan jaemin dia hanya terdiam saat melihat wajah anak kecil tersebut.
“chenle??” ucap jaemin dengan tanpa sadar. Anak kecil itu menepuk pundaknya dan itu membuat lamunannya itu buyar
“maaf paman, aku tak melihat maafkan aku, dan aku bukan chenle yang paman maksud. Aku Cleon” .
“ahh, maafkan aku. Maaf sekali lagi tadi hampir menabrak mu, kau mirip sekali dengan adik ke 1 Ku” anak kecil itu mengerutkan keningnya.
Jaemin pun membawa anak kecil itu yang tak lain cleon. Pergi dari jalan raya ini ia bawa anak itu ketepi jalan .
Jaemin menceritakan semua tentang keluarganya dengan anak kecil itu. Entah ia malah leluasa menceritakan tentang kisah nya yang pahit itu ke orang asing baru kenal lagi.
“ouhh begitu ya paman? Kasian sekali, bolehkah aku melihat adik mu paman?” jaemin mengangguk pelan, lalu ia mengeluarkan dompetnya ia mengambil sebuah foto kecil ke anak kecil tersebut.
“wahh dia mirip dengan ku. dan dia siapa?”
“dia kedua adik ku. Mereka bernama chenle dan Ji-Sung, mereka kakak adik berbeda beberapa bulan saja. Mereka sudah tidak ada di kehidupan ku sekarang” anak kecil itu terdiam sejenak, ia merasa iba melihat paman disampingnya
“yang sabar ya paman, dan paman rumahnya sekitar sini??” jaemin mengangguk kepalanya dengan kecil. Anak kecil itu Mata nya berbinar
“nanti ku kerumah paman bersama mamah besok malam. Kalau begitu cleon pergi dulu ya” cleon pun berlari kecil meninggal jaemin. Jaemin melihat kearah punggung anak itu, jaemin tersenyum tipis.
“dia mirip sekali dengan mu chenle” jaemin pun ke mobilnya, ia menghidupkan mobil nya lalu pergi meninggalkan tempat
>>>>>>>>>>>>
Tin
Tin
Suara klakson mobil milik jaemin membuat pintu gerbang terbuka lebar, dan itu mobil jaemin pun masuk kedalam ia mempakirkan mobilnya ke garansi.
Setelah memasukkann mobil nya digaransi jaemin keluar dari mobilnya, lalu ia mengunci garansi nya itu. Setelah itu ia berjalan ke pintu utama
CEKLEK
Jaemin melihat keluarga nya berkumpul di ruang tengah untuk khusus para tamu. Keluarga nya berkumpul disitu, walaupun tak serame dulu.
sudah lama ia tak kembali kerumah lama milik ayahnya itu. Karena kalau dirinya masih dirumah ini ia tidak bisa melupakan kejadian kelam yang bikin dirinya sendiri.
Sudah 5 tahun dirinya tak kesini. Ya walaupun 4 bulan sekali kesini sih. Itu pun untuk menengok kebersihan rumahnya. Rumah nya ternyata masih kaya dulu
Cuman sedikit sepi. Tidak ada sang ayah dan adik nya itu, dulu waktu kecil ia dan bersama kedua adiknya itu selalu bermain-main di ruang tamu dan main kejar-kejaran. Jaemin terdiam di pintu saat melihat ke flashback nya dulu
“ jisunggggggg kenapa kamu mengambil mainan leleeeee!!” kedua anak kecil itu bermain kejar-kejaran karena merebut kan mainan mobil-mobilan
Sedangkan anak kecil bernama jisung berlari kecil saat mengerjai Hyung nya itu. Ji-Sung berhenti lalu menghadap kearah Chenle. Jisung menjalurkan lidahnya kedepan seperti meledek anak kecil berkulit putih tersebut.
“wleee ga mauuuuu, kalau mau ayo kejar jisung, hyung!” Ji-Sung berlari kecil kearah tangga dimana menuju kekamar Hyung nya yang pertama dan kedua walaupun kamarnya berada di paling atas.
Jaemin yang melihat pemandangan masa kecilnya itu dulu tersenyum tipis. Betapa manis nya senyuman adik nya itu dulu. Walaupun mereka tidak ada sosok pendamping seorang mamah di hidupnya
Tiba-tiba senyuman langsung luntur saat flashback nya menghilang dari pandangan matanya itu. Jaemin langsung tersadar ia mencari kearah sekeliling. Ternyata sudah menghilang dari pandangannya
Halooooo selamat datanggg brayyyyyyy tinggal 1 bonchap lagi horeeeeee. Nanti insyaallah gw bikin cerita lagi, entah cerita tentang siapa. Mark?? Atauuuuuuuu haechan???? Atau renjun???? Atauuuu jaemin????? Atauuuu Chenle??????
Entah lah apa yang gw bisa dehh, nanti gw bikin cerita lagi setelah bonchap ini selesai. Insyaallah lohh terkadang gw sibuk woi karena tugas tugas sekolah 🗿🗿🗿
Selamat membacaaaaaaaa. Jangan lupa vote okayyyyyyy
KAMU SEDANG MEMBACA
diary Jisung
Short Story"hyung, padahal aku butuh perhatian mereka semua. mereka tak memperdulikan ku sama sekali" "maafkan aku Hyung, kalau kau kecewa dengan perbuatan ku ini maafkan aku, aku lelah sungguh lelah sekali. mereka tak ada yang mau mengasih perhatian kepada ku...