Ji-Sung menatap kearah depannya dengan tatapan kosongnya itu, ia takut Hyung nya kenapa-kenapa
Pasti Hyung nya akan menghajar Joon young dengan tangan jaemin sendiri, jaemin itu sering dicap preman dikelasnya, tapi jaemin tak malak seperti Joon young
Tapi kalau ada yang mengusik nya ia ga akan segan-segan untuk memukul pelaku hingga masuk rumah sakit. Bahkan pernah jaemin memukul Jeno sampai masuk rumah sakit pas SMP dulu
Saking banyaknya pikiran di otaknya, dirinya tak sadar kalau ada seseorang masuk keruangan nya itu.
"jisung-ah" Ji-Sung langsung melihat kearah orang tersebut, matanya melotot kecil, dirinya syok baru pertamakali Jeno mau menjenguknya. Yeah baru pertamakali pas sebelumnya dirinya selalu masuk ke rumah sakit namun Jeno tak ikut menjenguknya, hanya jaemin dan bibi yang selalu menjenguknya walaupun Jaemin hyung hanya duduk dan memainkan handphonenya itu
Dan sekarang Jeno Hyung menjenguknya sekian pertamanya. Saking senengnya ia tersenyum simpul dibalik alatnya itu
"jeno Hyung? Hyung ngapain kesini? Mau mencari Jaemin Hyung ya? Kalau jaemin Hyung udah pergi" Jeno menaruh sebuah tas selempang ke meja disampingnya Ji-Sung.
"hyung bawa buah, Hyung disuruh jaga jisung, Hyung bawa buah kesukaan mu dan Hyung bawa hadiah yang selama Ji-Sung mau" Jeno pun mengeluarkan isi tas tersebut. Betapa terkejutnya jisung saat melihat mainan itu. Itu pesawat terbang yang ia inginkan waktu kecil
"hyung bawa pesawat terbang? Itu mainan yang selama ini Ji-Sung mau" Jeno tersenyum tipis. Jeno pun memberikan pesawat itu ke Ji-Sung dengan senang hati Ji-Sung mengambil pesawat itu.
Ji-Sung terus mengelus lembut mainan tsb. Ia teringat dengan cita cita nya dulu, cita cita nya dulu adalah menjadi mengendalikan pesawat yaitu pilot. Andai chenle Hyung masih ada, kalau dirinya menjadi pilot Chenle Hyung akan menjadi penumpang pertamanya.
Dan dirinya akan membawa keluarga nya pergi liburan ke negara manapun, mau ke Indonesia, Thailand, Australia, kanada tempat kakek tinggal.
Jeno melihat kearah Ji-Sung yang mukanya tak senang mendapatkan hadiahnya, ia pun membuka suaranya. "kau kenapa jisung?" jisung langsung menoleh kearah Jeno, dengan tatapan sedihnya
"jisung kangen kakek sama nenek hyung" Jeno termenung sejenak, ia pun langsung mengeluarkan handphonenya lalu memencet kontak entah itu Nomor siapa.
Jeno tersenyum saat video call nya diangkat oleh mereka. "jisung ini" Ji-Sung mengerutkan keningnya, tapi ia tetep Nerima handphone itu. Ia melihat kearah layarnya
"halo Jisung-ah! Nenek kangen dengan mu" betapa terkejutnya, ia melihat layar handphone itu melihat wajah sang Nenek (Yoona) dan disampingnya sang kakek(Siwon).
"halo.kakek nenek"
"jisung ah? Kau kenapa? Apa kau sakit?" ucap Siwon yang bernada khawatir. Ji-Sung mengangguk kecilnya. Saat mereka mengetahui sang cucu sakit langsung bersuara
"jeno!!! Sini kamu cucu tidak berguna!!" Jeno yang berdiri disampingnya Ji-Sung tersontak terkejut saat sang kakek meneriaki nama nya
"ada apa kakek??" ucap Jeno dengan spontan. Jeno melihat muka sang kakek tiba tiba menjadi seram, ahh dirinya tahu ini kenapa muka sang kakek jadi seram begini
"kau kenapa tak memberi tahu kepada kami, kalau Ji-Sung sakit??" nah kan apa ia rasakan. Jeno menggaruk tengkuknya yang tak gatal ahh dirinya lupa memberi tahu kepada mereka
"maaf kek beneran aku lupa memberi tahu kepada kalian, tapi jen-
"nanti dua jam lagi kau jemput kami di bandara Seoul, nenek sama kakek mau kesana" Jeno dan Ji-Sung pun melotot lebar, wahh(?) Kakeknya akan. Kesini? Wah ini pasti akan menjadi masalah besar. Ahh ini sudah waktunya kakeknya pulang untuk menghajar sang ayah aduhh.
"waduh? Ji-Sung lupa kalau kakek mempunyai banyak mata mata pasti kakek tahu kehidupan sehari-hari ku lagi aishhh, bodoh kau Ji-Sung, mati saja kau!!" gerutu jisung. Tiba-tiba telepon tersebut dimatikan begitu saja oleh mereka.
Ji-Sung melihat kearah Jeno, Jeno yang merasa ditatap kebingungan dong. Ia pun menaiki alisnya keatas. Lalu Ji-Sung menggeleng kepala
Drettt
Dretttt
Ji-Sung yang masih memegang handphone Jeno, ia pun melihat kearah handphone tersebut
"ini Hyung ada yang nelpon" Jeno pun mengambil handphone lalu mengangkat telpon tersebut.
"halo?"
"..."
Ji-Sung melihat wajah Jeno yang tiba-tiba terdiam. Ia menjadi penasaran apa yang orang itu bicarakan kepada Jeno sampai sampai wajah Jeno menjadi panik begitu
"baiklah" Jeno pun memutuskan telpon tersebut. Jeno hendak berjalan namun dihentikan oleh Ji-Sung. Jeno melihat kearah tangannya
"mau kemana Hyung?"
"ada urusan, jaemin berkelahi dikelas, soalnya jaemin tadi ke sekolah Hyung tak tahu jaemin kesana buat apa tapi setelah mendapatkan laporan jaemin berkelahi, yaudah Hyung kesana yah" Ji-Sung pun mengangguk setujuu, dia pun melepaskan tangannya dari tangan Jeno. Jeno pun keluar dari ruangan inap jisung dengan Terburu-buru.
_kamis , 6 , juli , 2023_
KAMU SEDANG MEMBACA
diary Jisung
Short Story"hyung, padahal aku butuh perhatian mereka semua. mereka tak memperdulikan ku sama sekali" "maafkan aku Hyung, kalau kau kecewa dengan perbuatan ku ini maafkan aku, aku lelah sungguh lelah sekali. mereka tak ada yang mau mengasih perhatian kepada ku...