bagian 17 penyakit kanker?

454 13 1
                                    

3 hari Ji-Sung dirawat di rumah sakit sekarang jisung sudah pulang ke rumah, dan 3 hari Yoona dan Siwon merawat sang cucu kesayangannya itu.

Mobil Siwon sudah sampai didepan rumahnya sang anak sulungnya itu. Siwon pun membuka pintu mobil itu ia membantu sang istri untuk keluar dari mobil

Yoona juga memegang tangan jisung agar tidak jatuh. Ji-Sung keluar dari mobil itu.

"pak satpam tolong bawa masuk ke dalam"

"siap tuan"

Siwon , Yoona dan Ji-Sung masuk kedalam, dia melihat jaemin dan juga jeno menunggu didepan pintu

"jaemin antar adik mu ke kamar" jaemin mengangguk pelan, jaemin pun mengantarkan jisung masuk kedalam kamarnya, Siwon dan Yoona membantu pak satpam yang Mambawa koper mereka

Jaemin dan Ji-Sung berjalan harus melewati ruang tamu, dan disitu ada Chanyeol yang sedang menatapnya marah.

"habis kemana kamu?!! Sekarang kamu ke gudang "

"ke gudang buat apa?! Ouhh Chanyeol!! Kamu!!" Chanyeol menatap kearah asal suara. Betapa terkejutnya saat melihat mamah nya sedang menatap tajam kearah nya

"gini?? Caranya menjaga anak?!! Jaemin bawa Ji-Sung ke kamar"

"baik grandma"

"siwon!!!"

Siwon yang mendengar teriakan dari istrinya itu dia langsung menghampiri Yoona

"ada apa mah?"

"liat anak mu!!!, Dia malah menjaga jisung seperti babu!! Pantas saja badan jisung lebam membiru ternyata itu buatan mu!!"

Siwon langsung menatap tajam kearah sang anak sulungnya itu. "ouhh gini? Cara kamu memperlakukan anak? Sejahat jahat nya appa, appa tak pernah memukul mu sekali pun. Dan kamu? Beraninya memukul cucu kesayangan ku??!!"

"chanyeol kamu kira kita jauh dari mu kami tak mengawasi mu? Kami selalu mengawasi mu CHANYEOL" ucap Yoona dengan penuh kemarahan.

" mianhae eomma appa" ucap Chanyeol sambil menundukkan kepalanya kebawah.

Jeno yang melihat kelakuan ayahnya dari pintu hanya terkejut, ia yakin ayahnya melakukan ini tidak dari hati.

"cukup mengejutkan" gumam Jeno. Dia langsung keluar dan pergi menggunakan motor nya

" eomma sama appa akan menginap disini, kami akan mengawasi mu" ucap Siwon Dengan tatapan penuh peringatan. Siwon pun menarik pelan tangan Yoona menuju tangga.

Chanyeol yang melihat itu tersenyum smirk, ia sudah tahu ayahnya akan kesini

Ia sudah membereskan kamar untuk kedua orangtuanya. namun kamar itu sudah dipasangi oleh pengedap suara

"aku akan menghukum jisung waktu malam, percuma saja mereka tak akan dengar suara dari luar " Chanyeol tertawa kecil. Mereka tak akan bisa mengawasi dirinya. Semua kamar pembantu anak anaknya dan kamar Siwon dan Yoona sudah dipasangi pengedap suara.

-

-

Sekarang mereka mengumpul di meja makan, sudah saat makan malam namun Ji-Sung tidak mengumpul disitu

Dan itu membuat Yoona dan Siwon mencari keberadaan jisung.

"jeno, panggilkan adik kamu"

"aku tidak mau grandma"

Mau tak mau Yoona menghampiri ke kamar Ji-Sung

Yoona sudah sampai dikamar jisung, di celah-celah kecil pintu itu melihat Ji-Sung sedang menatap langit di balkon kamarnya

Yoona pun masuk kedalam kamar Ji-Sung, dia menghampiri Ji-Sung

"jisung-ah ayo makan"

Ji-Sung pun melihat kearah belakangnya, dia melihat Yoona tersenyum tipis kepadanya

"jangan grandma, aku tak mau. Ayah tak senang dengan keberadaan ku"

"ayo makan, jangan pedulikan ayah bejat mu" Ji-Sung hendak berbicara namun Yoona langsung menarik tangan Ji-Sung untuk keluar dari kamar Ji-Sung.

Dan sampai lah Yoona menarik tangan Ji-Sung sampai di meja makan. Mereka melihat kearah Ji-Sung dan Yoona

"mah kenapa ada anak sialan itu sih?!"

"yeol lebih baik kau diam, kalau tidak mulut mu ku Potong Dengan guntingan rumput" jawab Yoona Dengan ketus.

Ji-Sung pun duduk berhadapan dengan Yoona dan disamping Jeno dan jaemin.

Yoona pun mengambil porsi makanan untuk Ji-Sung. Yoona juga mengambil porsi makanan jaemin, Jeno, Siwon dan Chanyeol.

Mereka pun memakan makanan itu dengan khidmat terkecuali jisung dia hanya diam saja sambil menatap makanan didepannya itu.

"jisung-ah? Kenapa kau tak mau makan?" sahut Siwon. Ji-Sung melihat kearah sang kakeknya itu.

"apakah ini hambar?" mereka yang disitu mengerutkan keningnya

"apa yang kamu katakan jisung-ah? Ini sama sekali tidak hambar" sahut Yoona. Ji-Sung semakin tidak nafsu untuk makan makanan yang ada dihadapannya.

"bibi Ina ada ga grandma?"

"ada, bentar grandma panggil, bi bi Ina!" dan datang lah bibi Ina berlari kecil menghampiri Yoona

"ada apa nyonya?"

"bi" bi Ina langsung melihat kearah Ji-Sung, ia langsung mengangguk seperti mengerti arti tatapan nya itu. Ia langsung pergi ke dapur.

Bi Ina membawa mangkok berisi sayur bening dan makanan lainnya di nampan tersebut.

Bi Ina langsung taruh ke meja bagian tempat duduk Ji-Sung.

"terima kasih bi"

Bi Ina mengangguk, sebelum itu jaemin malah mencicipi sayur bening yang itu buat jisung

"apa ini? Kok hambar?"

"maaf den, nak jisung tidak bisa makan makanan yang berasa. Dia hanya bisa makanan yang hambar, selain penyakit kanker otak nak jisung mempunyai penyakit lain" Yoona yang mendengar bahwa cucunya tak bisa memakan yang berasa

"kenapa? Ada apa dengan jisung? Bi Ina?" bi Ina terdiam sejenak. Ia memikirkan sesuatu

"jisung... ia mempunyai permasalahan kecil dibagian lambungnya nyonya besar, dia dari kecil seperti itu nyonya, kata dokter dia jangan dikasih makanan yang berasa terlebih dahulu gitu nyonya" bi Ina berusahalah untuk tenang.

Yoona mengangguk. "ouh begitu, maafkan grandma jisung-ah, kenapa kau tidak bilang? Grandma akan memasak makanan yang tidak ada rasa untuk mu"

Ji-Sung menghela nafas lega, akhirnya grandma mempercayai omongan bi Ina, untung saja bi Ina bisa diajak kompromi.







Gimana kabarnya semuanya?? Hari ini aku up lagi yuhuhuuu

Kali ini otak ku lagi encer banget nih.

Aneh bukan sih?? Bukannya lanjutin cerita ini malah bikin cerita lain.

Tidak apa apa lah mumpung masih ada waktu libur sekolah jadi bikin cerita lagi tidak apa apa

Dan aku akan berpikiran ini akan happy end. Masih ber "akan" yahh

Tidak tahu kedepannya hwheheh




._selasa , 11 , juli , 2023_

diary Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang