Sejak kejadian permasalahan besar pas tadi kemarin malam. Jaemin marah sekali dengan ayahnya karena egois nya sudah menjadi jadi, jaemin sangat membenci ayahnya itu kenapa dengan ayahnya yang selalu membenci jisung?
Ya walaupun jaemin juga pernah membenci jisung namun kebencian itu tak berlangsung lama saat dirinya mendapatkan sang ibu didalam mimpinya jangan pernah membenci jisung. Dan itulah jaemin mengawasi jisung dari kejauhan.
Dia gengsi kalau mengawasi dan menjaga jisung dari dekat jadi ia mengawasi dan menjaga jisung dari kejauhan.
Dan sekarang jaemin sedang berada dikelas nya sambil melamun, padahal sang guru lagi mengajarkan pelajaran didepan papan tulis. Namun jaemin melamun saja tanpa mendengarkan sang guru.
Sang teman didepannya yang melihat Ji-Sung melamun langsung mengetuk meja jaemin dengan pelan, namun jaemin tak sadar juga. Ia pun mengetok sekali lagi namun jaemin tak sadar dari lamunannya
Sang guru yang melihat berada dimeja paling belakang, mejanya jaemin sang guru pun mengeluarkan suaranya yang sedikit mengeras.
"jihoon! Kamu tak mendengarkan ibu sedang mengajar pelajaran didepan?" Ji-hoon yang mendengar itu langsung gugup ketakutan, lalu menggelengkan kepalanya bahwa itu tidak benar. "ti-tidak Bu, itu jaemin Dari tadi melamun" sang guru yang mendengar hal itu langsung berjalan menghampiri meja jaemin dan juga Ji-hoon.
Tok!
Tok!
Sang guru mengetok meja jaemin, namun jaemin tak mendengar bunyi itu, sangat guru yang melihat itu langsung naik pitam
"jaemin-ah!!!" jaemin yang sadar hal itu langsung tersadar dari lamunannya. Ia pun langsung melihat kearah sang guru, jaemin melihat muka sang guru memerah
"ada apa Bu? Kenapa muka ibu? Ke panasan? Kok merah muka ibu?"
BRAK!!
Semua murid dikelas itu tersontak terkejut karena sang guru killer itu mengebrak meja sangat keras, jaemin juga terkejut hal itu.
"stop jaemin!! Kenapa kau tak mendengarkan pelajaran kelas saya?!!! Kenapa kau melamun??!!!" jaemin mengerutkan keningnya, dirinya? Melamun? Masa sih? Kok ia tak sadar hal itu? Dirinya melamun beberapa menit?
"ouhhh adik saya hilang dan entah kemana" sang guru pun mengerutkan keningnya, padahal jaemin punya adik tapi sudah meninggal dunia.
"bukannya adik kamu sudah meninggal dunia?"
"itu Chenle adik pertama saya, saya punya adik 2, dan dan meninggal dunia itu adik pertama saya, dan yang hilang adik kedua saya, Ji-Sung. Anak kelas 10 IPA 1" tanpa jaemin Sadari dimeja Sanah ada yang menelan ludah nya dengan susah payah. Orang itu terkejut saat mengetahui kalau Ji-Sung adiknya jaemin. Sang preman dikelas ini.
"hilang? Dari kapan?"
"dari kemarin ibu Woong ni yang cantik, makanya saya ingin mencari adik saya dan saya akan menghabisi nyawa nya yang sudah membully adik saya" ucap terakhir dengan penuh penekanan dan sambil melirik tajam kearah meja disebelah kanan pojok tersebut.
"hahh yasudah kamu cari adik kamu sekarang, semoga ketemu, Bu guru akan memanggil polisi untuk membantu mencari keberadaan adik mu, sekarang istirahat dulu nanti malam baru nyari nya, sekarang kamu harus fokus pelajaran saya" jaemin yang melihat itu langsung melotot kecil, dia senang mendengarnya bahwa sang guru mau membantu nya.
"makasih Bu, baik saya akan fokus" sang guru pun kembali mengajar, jaemin mukanya yang tadi kusut sekarang kembali ceria, akhirnya ada yang mau membantu nya, sekarang jaemin harus fokus ke pelajaran Bu Woong ni
Sedangkan ditempat lain, orang itu menggeram kesakitan bagian kepalanya, sungguh sakit sekali. Orang itu adalah jisung.
Ji-Sung dari kemarin masih saja digudang, tidak ada yang menolongnya untuk keluar dari gudang tersebut, Ji-Sung pun duduk dengan pelan pelan ditanah itu. Segitunya tak berguna itu kah dirinya? Tidak ada yang menolongnya?
"sshhh, akhhhhhh" secara serangan tiba tiba perutnya sangat sakit, apa karena perutnya diinjak oleh kakak seniornya? Ia tak bisa bertahan, tapi dirinya harus bertahan hidup.
CEKLEK
"jisung?!!!" Ji-Sung langsung melihat kearah didepannya itu, betapa senangnya ia melihat orang yang didepan pintu itu. Orang itu langsung menghampirinya.
"siapa yang mengunci kau disini?!" orang itu langsung memeluk tubuh Ji-Sung dengan penuh kebahagiaan. Begitu juga dengan jisung ia langsung memeluk tubuh orang dihadapannya, dan menangis di pelukan orang tersebut
"hiks jaemin Hyung, Ji-Sung takut" ucap Ji-Sung dengan lirih, orang itu adalah jaemin, entah angin atau apa yang membukakan pintu adalah jaemin
Jaemin bahagia karena menemukan keberadaan jisung, ia harus berterimakasih kepada kepala sekolah karena sudah menyuruhnya kesini, kalau saja dirinya menolak permintaan pak kapsek ia tak akan bertemu dengan sang adek. Ji-Sung.
"tenang, ada Hyung disini" ia memeluk tubuh Ji-Sung, akhirnya jisung temukan. Terimakasih ya tuhan engkau sudah mempertemukan hamba dengan adek hamba. Ia sungguh senang sekali
"akhhh" jaemin yang mendengar itu pun melepaskan pelukannya itu, "kau kenapa?" Ji-Sung menggeleng kepala ia tak mau kalau Hyung nya tahu tapi kesakitan itu semakin menjadi jadi
Ji-Sung yang tak tahan dengan rasa sakit itu, Ji-Sung pun pingsan dipundaknya jaemin, jaemin pun menepuk pipi jisung dengan pelan, namun Ji-Sung tak mau membukakan matanya
_senin , 03 , juli , 2023_
KAMU SEDANG MEMBACA
diary Jisung
Conto"hyung, padahal aku butuh perhatian mereka semua. mereka tak memperdulikan ku sama sekali" "maafkan aku Hyung, kalau kau kecewa dengan perbuatan ku ini maafkan aku, aku lelah sungguh lelah sekali. mereka tak ada yang mau mengasih perhatian kepada ku...