bab 8 memaafkan

459 18 0
                                    

Jaemin menantikan adek nya sadar, karena tadi jisung pingsan di pelukannya itu. Dan sekarang dokter memeriksa keadaannya jisung. Jaemin tidak membawa Ji-Sung ke rumah sakit, dia mengundang dokter pribadinya untuk datang kerumahnya

Jaemin yang melihat dokter sudah mengecek kesehatan jisung ia pun mengeluarkan suara. "gimana keadaan adek saya?" ucap jaemin.

Sang dokter menghela nafas panjang. "apa selama ini Ji-Sung sering disakiti? Aku lihat anak itu mempunyai trauma yang amat berat, tolong kamu harus jaga dia kamu jangan menyepelekan penyakit mental dia, tapi aku lihat dia anaknya cukup kuat. Dan dia hanya pusing saja jangan lupa minum obat nya" ucap sang dokter panjang lebar.

Jaemin terdiam mematung. Sungguh dirinya menjadi seorang Hyung sangat tidak berguna, dirinya tidak tahu adek nya itu mempunyai penyakit mental.

"baiklah saya pergi dulu" lalu sang dokter keluar dari kamar Ji-Sung. Jaemin pun mengucapkan terimakasih. Jaemin melihat kearah sang adek yang masih betah memejamkan matanya.

"maafkan Hyung Ji-Sung-ah"

Sedangkan dialam mimpi Ji-Sung. Ji-Sung sedang tersesat karena dirinya tak tahu dirinya berada dialam mana. Tempat itu sungguh indah

Bahkan banyak hewan kupu-kupu berbeda warna ditaman yang ia lihat. Namun ia melihat ada 2 orang sedang main ayunan. Ji-Sung mengerutkan keningnya orang itu siapa?

Kenapa 2 orang itu memakai baju putih? Dan yang satu perempuan dewasa dan satunya laki-laki seperti seumuran nya atau mungkin lebih satu tahun dari nya. Tapi dirinya tidak tahu siapa.

"mamah! Chenle mau main meluncur itu"

"yaudah Sanah, tapi hati hati mainnya"

Deg!!

Apa? Chenle? Ia gak salah dengar kan? Itu seperti suara Hyung nya? Ia gak salah dengar kan?

Tiba-tiba anak laki-laki itu melihat kearah dirinya dengan terkejut sama dengan seperti dirinya. Ji-Sung melihat jelas didepannya.

Didepannya adalah Hyung nya!!. Chenle. Tapi disampingnya siapa?. Wanita dewasa disampingnya chenle melihat kearah belakang. Dengan tatapan syok karena melihat dirinya

"mamah? Chenle Hyung..." ucap lirih jisung. Tiba-tiba air mata meluncur begitu saja, karena jisung bahagia sekian lamanya ia bermimpi tidak ketemu mamah nya dan Hyung nya itu.

"jisung?"

"icung?"

-

-

"apa kamu dimimpi bahagia? Sampai kau menangis sampai nyata" ucap jaemin dengan lirihnya.

Jaemin tersenyum tipis. Ia yakin pasti adeknya bertemu dengan mereka berdua. Yaitu mamah nya dan adek keduanya. Chenle.

Jaemin mengelus lembut rambut Ji-Sung. Ia sungguh kasian dengan adek nya, dunia begitu jahat buat jisung. Harusnya dirinya tak ikut membenci seperti Hyung nya. Ji-Sung udah punya tempat cerita.

Ji-Sung hanya butuh tempat bersandar dan tempat cerita. Terlalu dipendam dan berakhir trauma. Ia tahu ia salah dan itu Ji-Sung trauma dengan nya

"maafin Hyung yang bikin kamu trauma"

✳️❇️✳️❇️

Langit berganti malam, Ji-Sung membuka perlahan-lahan matanya. Dia melihat sekeliling ya. Dirinya berada dikamar nya?

Ia pun mencoba mengangkat tangan kanannya. Tapi sepertinya ada yang menahan tangannya, ia pun melihat kearah tangannya, ia melihat jaemin Hyung tertidur ditangannya.

Ia pun langsung melihat kearah jam alarmnya itu. Matanya langsung terbelalak kaget. Dirinya pingsan beberapa jam? Kenapa jam 12 malam?

Jaemin yang merasa terganggu ia pun membuka matanya, ia melihat Ji-Sung sudah sadar dari pingsannya

"jisung? Kau sudah sadar? Puji Tuhan, akhirnya kau sudah sadar " Ji-Sung hanya terdiam diri tanpa menjawab. Jaemin tersenyum miris jisung trauma nya belum hilang.

"yaudah Hyung keluar dulu, nanti bi Ina kesini" jaemin hendak berdiri namun ditahan oleh Ji-Sung. Jaemin langsung melihat kearah tangannya yang ditahan oleh Ji-Sung.

"h-hyung disini saja, a-aku ingin kau disamping ku Hyung" jaemin tersenyum tipis sangat tipis, apakah ia akan dimaafkan?

"aku sudah maafkan dirimu Hyung, walau belum sepenuhnya" ucap Ji-Sung diakhir dibatin. Jaemin tersenyum bahagia, tak bisa dipungkiri sebahagia apa dirinya ini.

"benarkah? Makasih Ji-Sung kau Sudah memaafkan diri Hyung mu yang ga berguna ini"


-sen, 19 , 06 , 2023-

diary Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang