bagian 22 ngintip

405 16 0
                                    

Di siang itu suasana di ruangan tersebut penuh dengan tangisan yang sangatlah sedih. diruangan itu ada 2 orang yang menjaga seseorang di Bankar itu

Dibankar adalah jisung, setelah tadi kemarin malam di bawa kesini, namun Ji-Sung belum saja siuman. Dan ternyata dokter bilang kalau Ji-Sung koma.

Kalian pasti bertanya-tanya, siapa orang yang sudah membawa Ji-Sung kerumah sakit? Kalian penasaran kan?

Orang itu adalah Seunghan, sahabatnya Ji-Sung. Seunghan masih tidak percaya dengan keadaannya sahabatnya itu

Selama 15 hari Ji-Sung tidak berangkat ke sekolah, dan disaat dihari ke 6 ia baru mendengar kalau sahabatnya itu menghilang.

Saat itu ia mencari keberadaannya sahabatnya itu namun tidak ketemu. Dan hingga akhir ia bisa menemukannya tapi dengan keadaan pingsan

seunghan terus mengucapkan 1 kalimat yang selalu dikeluarkan oleh mulut Seunghan yaitu pa?

"maafin gw sung, maaf" itu terus yang seunghan keluarkan. Dan orang satunya itu adalah Kim Youngjae sepupunya Seunghan, dia terus menenangkan sepupunya namun sepupunya itu tak kunjung tenang

"tenangkan dirimu Han" seunghan hanya mengeluarkan kalimat itu sajaa, dan tak menggubris perkataan sepupunya. Dia terus saja menangis

"maafin gw, gw gak guna jadi sahabat Lo, gw gw sahabat ga guna buat Lo, gw saja ga tahu kalau Lo punya riwayat penyakit kanker otak stadium akhir sung, maafin gw"

Bentar? Macam mana seunghan tahu? Kan jisung belum pernah bilang sesuatu ke seunghan tentang dirinya atau penyakitnya itu

Jadi pas malam kemarin, sang dokter bilang kalau Ji-Sung memiliki stadium akhir. Penyakit nya semakin parah. Dan lebih dirinya sedih adalah umur jisung hanya 15 hari lagi.

Seunghan yang mendengar hal itu semakin sedih, ia merasa kalau dirinya tak berguna bagi Ji-Sung. Dirinya sahabat jisung juga tidak tahu keadaannya jisung.

Ia betul betul terpukul atas kejadian tersebut. Seunghan menjadi tak mau memaafkan dirinya sendiri. Ia malah menyalahkan dirinya sendiri kalau dirinya tidak berguna.

-

-

jaemin sedang membawa alat infus itu yang masih tercantel. Jaemin berjalan sambil menggeret besi yang diatasnya infus nya.

Jaemin sebenarnya sungguh bosan diruangan nya itu. ia bermain handphone terus menerus sambil menunggu kakek, nenek dan Jeno.

Chanyeol (?) Jaemin masih tidak mau ketemu dengan ayahnya itu, ia masih benci dengan nya, bahkan suaranya saja ia tidak mau dengar suaranya

Pernah pas jaemin siuman. Disaat itu ada Chanyeol, Siwon, Yoona dan juga jeno. Saat jaemin melihat wajah Chanyeol. Jaemin langsung teriak.

'aku tidak mau bertemu dengan bajingan itu!! Keluar!!! Dia sudah bikin adik ku terluka' itu lah kata kata yang di keluarkan jaemin saat jaemin siuman saat itu.

Jaemin berjalan jalan entah pokoknya hingga bosannya itu hilang dari dirinya. Dia berjalan hingga turun dari loteng 1

Dia berjalan dan saat dirinya berjalan di depan ruangan kamar pasien baru dirinya mendengar sesuatu yang bikin dirinya tercengang

"maafin gw sung, maaf"

"tenangkan dirimu Han"

Jaemin terhenti di Depan ruangan tersebut. Jaemin mendengar nama yang ia sangat penasaran. "sung?"

Jaemin langsung melotot kecil, ia menggeleng kepala dengan pelan. Ga mungkin jisung, adeknya itu

"ga mungkin jisung kan?" gumamannya dengan lirih

"maafin gw, gw gak guna jadi sahabat Lo, gw gw sahabat ga guna buat Lo, gw saja ga tahu kalau Lo punya riwayat penyakit kanker otak stadium akhir sung, maafin gw"
Jaemin terus menguping percakapan orang didalam ruangan tersebut.

"maafin gw jis-

Dor!

Jaemin tersontak kaget saat ada seseorang menepuk pundaknya. Dia langsung melihat kearah belakangnya.

Terdapat Jeno yang sudah ketawa kecil karena melihat dirinya terkaget karena Jeno tidak sengaja menepuk pundak jaemin.

"hahaha gw kira Lo ga kaget" jaemin mendatarkan wajahnya itu. Sungguh bagi nya itu tidak ada lucu lucunya tapi kenapa Jeno ketawa terus?

Jeno yang merasa lelah dengan ketawanya ia menghentikan ketawanya itu. Dia pun memulai membukakan topiknya itu

"lo ngintipin siapa sih?" jaemin bukannya menjawab pertanyaan Jeno tapi malah meninggalkan Jeno. Jeno yang di tinggal hanya memasang wajah tercengo nya itu

"lah di tinggal?? Jaemin tungguin gw!!" Jeno pun berlari menghampiri jaemin yang sudah jauh dari Jeno

CEKLEK

Dan terbukalah pintu ruangan itu, yang dibuka oleh sepupunya seunghan. Karena dari tadi mendengar ribut ribut di luar ruangan mereka

Youngjae melihat kanan kiri tidak ada siapa siapa, tapi kenapa tadi kaya ribut sekali dan ia seperti mengenal suara itu

"itu suara jaemin bukan?? Dan juga suara Jeno, tapi kemana?" ucap nya dengan terheran-heran. Tadi ada suara kok ga ada orangnya?

Puk!

"lo liat apa sih? Serius banget lo" Youngjae melihat kearah belakangnya. Ia bukan nya menjawab ia malah menghela nafas berat. Lalu Youngjae menutup pintunya itu

"tadi ada suara temen gw" seunghan mengerutkan keningnya. Temen? Ia tahu sepupunya itu punya banyak temen tapi ia ga tahu temennya yang mana

"namanya siapa? Lo kan punya banyak temen gimana sih"

"itu jaemin sama Jeno" seunghan langsung terdiam membisu. Ia tahu nama itu. Nama itu adalah Hyung nya Ji-Sung.

"mana orangnya?"

"udah pergi" seunghan berdecih pelan, dia mau beri tahu kepada dua Hyung nya Ji-Sung kalau ia sudah ketemu dengan jisung

"m-ma-mah" seunghan dan Youngjae menengok kearah Ji-Sung. Mereka kaget akhirnya jisung siuman.

Seunghan yang tadinya tersenyum bahagia melihat Ji-Sung siuman. Dan berbicara walaupun agak berbata bata. Tapi Ji-Sung terkejang kejang.

"astaga Ji-Sung" mereka berdua kaget tiba-tiba jisung terkejang kejang pada siang hari itu. Mereka seunghan keluar dari ruangan tersebut

Seunghan berlari lari sambil memanggil nama sang dokter.

"dokter dokter, tolongin teman saya"

"dokter!! Dokter tolongin Ji-Sung teman saya dokter" dia terus mencari keberadaan sang dokter dengan meneriaki sang dokter

Di tempat lain, dua orang itu tak sengaja mendengar teriakannya seunghan. Membuat mereka berdua terkejut sekaligus syok

"j-jisung?"







_sabtu , 29 , juli , 2023_

diary Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang