bagian 23 waktunya?

538 14 1
                                    

"jaemin tungguin gw Napa!!" Jeno langsung menahan tangannya jaemin. Dia mengejar jaemin sampai di tangga yang menuju ke ruangannya jaemin.

Padahal Jeno sudah meneriaki nama jaemin untuk berhenti namun yang pemilik nama tak mau berhenti

Jaemin yang tertahan tangan nya akhirnya langkahnya terhenti. Ia menatap saudara ny itu dengan tatapan datar

Sungguh dirinya sangat malas sekali melihat wajah saudaranya itu. Matanya mau mencari adiknya malah ga ketemu

"apa?!!" ucapannya Dengan ketus.

"lo kenapa sih? Lo marah sama gw? Karena gw gak ketemu sama jisung?" jaemin memutarkan bola matanya dengan malas.

"udah tahu pake nanya Lo, Lo tadi udah janji kan? Mau bawa Ji-Sung??"jeno menghela nafas berat. Andai jaemin tahu kalau dirinya mencari hingga mogok ditengah jalan

"iya! Gw minta maaf tapi asal Lo tahu gw udah berusahalah nyari jisung tapi ga ketemu!"

Jaemin pun menepiskan tangan Jeno ia pun melanjutkan menaiki tangga nya. Dan Jeno pun mengikuti dibelakang

Tetapi ada teriakan yang membuat mereka menghentikan langkahnya

"dokter dokter, tolongin teman saya"

"dokter!! Dokter tolongin Ji-Sung teman saya dokter"

Mereka langsung mematung ditempat itu. Mereka berdua ga salah dengar kan?. Jaemin melihat kearah Jeno

"j-jisung?"

Air mata jaemin meluncur begitu saja saat mendengar nama jisung. Jaemin pun langsung menghampiri seseorang yang teriak tadi.

Jeno langsung membututi jaemin. Karena dirinya takut jaemin jatuh karena kayu besi yang dipegang oleh jaemin.

Jaemin berjalan melihat ada 2 seorang pemuda. Yang satu membuat dirinya merasa kenal dengan orang yang menangis itu

Dan juga Jeno. Ia kenal betul dengan orang yang sedang menenangkan orang yang menangis itu

"seunghan??"

"youngjae??!!"

Ucap Jeno dan jaemin dengan bersamaan, Youngjae dan Seunghan langsung melihat kearah asal suara

Betapa terkejutnya seunghan melihat jaemin dan juga Jeno. Seunghan pun langsung menghampiri jaemin

"h-hyung j-jisung" jaemin langsung terdiam membisu seribu bisu. Jaemin hendak mau jatuh namun di tahan oleh Jeno.

"j-jisung?? Di d-d-dalam?" ucap jaemin dengan lirih, seunghan mengangguk pelan. Jaemin pun berjalan dengan lemas ke pintu.

ia melihat pintu dan di atas ada segitiga tapi pakai kaca jadi nembus ke dalam

Jaemin melihat dengan sendu kearah kedalam, ia melihat Ji-Sung sedang ditangani oleh dokter dan kedua suster

"jisung-ah!!! Hiks" Jeno menghampiri jaemin dan membantu jaemin berdiri. Jeno membawa jaemin untuk duduk di kursi didepan pintu

"j-jen, j-jisung..."

Jeno memeluk tubuh jaemin dan mengelus-elus punggung jaemin dengan lembut. Ia tidak boleh nangis ia harus kuat untuk jaemin

Jeno mengusap air matanya yang sudah mengalir ke pipinya.

"t-tenang, gw ada disini Ji-Sung gak kenapa-napa kok" jaemin terus menangis dipeukan nya Jeno. Saat sudah kelelahan menangis jaemin tertidur pulas dipeluknya Jeno

-

-

Sedangkan jisung didalam alam bawahnya itu. Dia sedang main dengan Mamah nya dan juga Chenle

Selama Ji-Sung koma ia semakin nyaman dengan alam yang bukan alam nya Ji-Sung.

Ji-Sung terus berjalan berjalan, dan piknik kecil. Dan tanpa Ji-Sung sadari kalau didunia nyatanya ia hampir saja meninggal dunia

Tubuhnya mau mati, karena nyawa jisung tidak ada di raga jisung.

"jisung, ayo pulang " Ji-Sung yang sedang main ayunan ditaman itu langsung menghentikan ayunannya. Ia menatap ke sang mamah dengan tatapan sendu

"jisung nyaman disini mah"

"sayang ini bukan alam mu, pulang lah belum saatnya kau pulang"

Ji-Sung memikirkan sejenak, betul kata Mamah nya itu ini bukanlah alam nya but dirinya sungguh nyaman dengan alam Mamah dan Chenle

"lo pulang sung, mereka kangen sama Lo" Ji-Sung melihat kearah sampingnya. Ia hanya terdiam ia tak bisa untuk meninggalkan tempat ini

"t-tapi mah, le-"

"pulang Choi jisung, Ini bukan alam mu, tubuh mu akan mati kalau kau terus menerus disini"

"betul kata mamah sung, mereka kangen sama Lo, mereka bahkan sudah payah mencari Lo saat Lo tersesat di hutan"

"kalau Lo gak percaya Lo bisa denger suara mereka" chenle menghampiri sang mamah. Ji-Sung hanya terdiam sejenak

"jisung ayo bangun maafin Hyung"

"hyung kangen sama jisung, hyung sayang Dengan jisung"

Ji-Sung terdiam sejenak. Ia mendengar suara itu, suara itu seperti suara Hyung nya, na jaemin

"sung, maafin gw ya gw udah bikin Lo sakit hati selama bertahun-tahun"

"gw bangga punya adik kaya lo"

"gw minta maaf sung, gw tahu Lo denger kan suara gw. Ayo bangun gw sayang banget sama Lo sung"

Ji-Sung yang mendengar hal itu langsung tersenyum tipis. Apakah keinginannya terwujud?

Apakah ia dikabulkan oleh tuhan? Akhirnya setelah bertahun-tahun lamanya dia baru pertama kali mendengar suara kedua Hyung nya itu, kalau mereka sayang kepadanya

"bangun sung, ini gw seunghan. Gw kangen sama Lo sung"

Seunghan? Sahabatnya itu? Ia tersenyum bahagia. Ia pun melihat kearah chenle dan Mamah nya yang sedari tadi hanya melihat gerak gerik jisung

"apa kau tak kangen dengan mereka Ji-Sung? Apa kau masih tetap dengan pendirian mu?" ucap sang mamah, Ji-Sung langsung melihat kearah mereka berdua

"chenle akan menjemputmu kalau sudah waktunya. Selamat tinggal" mereka mengadah gadah tangan kearah Ji-Sung. Ji-Sung langsung berenjak dari ayunan itu

"mamah! Chenle mamah!!" cahaya putih itu menembus tubuhnya. Ji-Sung menutup matanya. Dan pandangan itu gelap

-

-

"j-jaemin hyung?"










Hello What's up Brook gimana hari hari nya. Akhirnya aku bisa up cerita ini ygy

Dan saya mau req lagu. Di atas sana. Tapi gw gak tahu dikalian melihatnya atau tidak ygy.

Gw sebut aja dah judul lagunya.

-kamu& kenangan

- bunga terakhir

- Denting

- Rapuh


Seperti itu lah judul lagunya ya. Kalian suka ga?. Kalau tidak ada coba req lah yang penting tidak pok ame ame ya, atau juga balon ku. Hahha🙂☝️




_selasa , 1 , Agustus, 2023_

diary Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang