3

3.1K 368 14
                                    

"Tak bisakah kau berhenti menciumku?"

Wooyoung sedikit mengerutkan dahinya mendengar protes dari San dihadapannya itu, hanya dia satu-satunya pria yang terus memprotes saat ia menciumnya.

Meskipun ia memang tak pernah mencium pria manapun selama ini, tapi itu cukup membuatnya kesal, seharusnya dia terima saja apa yang ia lakukan padanya.

"Kau tak berhak melarang tentang apapun yang ingin aku lakukan."

"Bahkan jika aku melakukannya padamu sekalipun."

San hanya mencoba untuk mengabaikan perkataan Wooyoung, ia harus terbiasa dengan sifat Wooyoung itu. Tapi tetap saja ia kesal karena itu ciuman pertamanya.

"Egois."

"Apa?!"

"Hm? aku tak mengatakan apapun."

Wooyoung mendengus kesal, jelas-jelas ia mendengar San berkata jika ia egois, meskipun dia memang mengatakannya dengan suara yang pelan.

Ia menatap San yang sudah naik keatas ring itu disana, dia benar-benar terlihat tampan dengan wajah seriusnya itu, hanya demi uang dia mau melakukannya.

"Kalahlah dia sayang!!"

San mengerutkan dahinya saat mendengar Wooyoung berteriak, ia sedikit melirik padanya dan ia dapat melihat Wooyoung yang hanya tersenyum manis disana.

San menggelengkan kepalanya, entah apa yang dipikirkan Wooyoung dengan berteriak seperti itu, itu jadi terdengar seperti ia disemangati oleh kekasihnya.

Ia menatap lawannya disana, meskipun ia memang sudah sering bertarung tapi ini berbeda terlebih dengan semua penonton yang berada disin. Ia tak terbiasa.

Wooyoung mendudukan dirinya menatap San yang sudah bersiap disana, bagaimana bisa dia terlihat begitu menarik. Ia mulai menatap pada lawannya San juga disana.

"Apakah San benar-benar bisa mengalahkannya?"

Wooyoung mengerutkan dahinya melihat San yang terus menghindar tanpa berniat untuk melawan, bahkan ini sudah cukup lama dia bertahan tanpa perlawanan.

"Aku tak menyangka jika aku akan melawan orang lemah sepertimu."

San tersenyum tipis mendengar sindiran dari lawannya itu karena ia memang sengaja terus menghindar tanpa melawan, ia tak ingin banyak mengeluarkan tenaga.

"Hm? aku juga tak menyangka akan melawan orang tua sepertimu."

"Tidakkah kau seharusnya berdiam diri dirumah? bersama cucu-cucumu itu."

Suara gelak tawa mengisi tempat tersebut dan itu berhasil membuat Gunwook, lawan dari San merasa kesal karena apa yang dikatakan oleh San barusan padanya.

"Mengapa? kau terlihat lebih bersemangat sekarang, apakah kau kesal?"

San sedikit menyeringai saat melihat raut wajah kesal dari lawannya, ia dapat melihat Gunwook yang sudah bersiap untuk kembali menyerangnya disana.

Saat Gunwook sudah mendekat padanya, San dengan cepat memukul dagu Gunwook dari bawah dan ia juga langsung meninju bagian telinga Gunwook disana.

Serangan dari San itu berhasil membuat Gunwook tersungkur jatuh begitu saja, bahkan itu membuat semua penoton tak percaya dengan apa yang mereka lihat.

Meskipun San hanya memberikan dua kali serangan dan tak menyerangnya di area vital tapi dua serangan pada bagian kepala Gunwook membuatnya tak bisa melawan.

Tapi San juga banyak menerima serangan meski ia sudah berusaha menghindar, tak bisa dipungkiri jika ada beberapa dari serangan Gunwook yang mengenainya.

"Kenapa kau diam saja!"

MC yang juga terkejut disana tersadar dari lamunannya. Ia bahkan tak pernah menyangka jika Gunwook dikalahkan hanya dengan dua kali serangan saja.

MC tersebut mengumumkan kemenangan San yang mengalahkan juara bertahan Gunwook, suara teriakan dari para penonton mulai mengisi tempat tersebut.

"Wah siapa dia?! aku pikir dia akan kalah tadi karena tak melawan."

"Dia juga masih muda dan sangat tampan."

"Tentu saja, dia tampan dan kuat karena yang membawanya adalah Wooyoung."

"Ahhh kau benar, Wooyoung."

San berjalan turun dari ring. Ia melihat Wooyoung disana, ia berjalan mendekat pada Wooyoung dan mulai menidurkan kepalanya itu dibahu Wooyoung.

Wooyoung sedikit mengerutkan dahinya, ia sedikit melirik pada San yang sudah memejamkan matanya itu disana, apakah dia kelelahan atau ada sesuatu yang sakit.

"Kau baik-baik saja?"

"Aku lapar."

Wooyoung cukup terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh San, yang dipikirkan San sekarang hanya makanan saja dan itu berhasil membuatnya gemas pada San.

DJANGO : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang