2

4.8K 474 6
                                    

San masih tak percaya dengan apa yang sudah terjadi padanya, terlebih itu adalah ciuman pertamanya dan dengan santai dia mengambilnya begitu aja. Sungguh gila.

Wooyoung sedikit memiringkan kepalanya karena San tak juga menjawab pertanyaan darinya, dia hanya terus berdiam diri dengan wajah terkejutnya itu disana.

San tersadar dari lamunannya dan ia mulai memegang bibirnya itu, rasa dari bibir seseorang yang tak ia kenali masih terasa dengan jelas dibibirnya sekarang.

"Sudah selesai dengan keterkejutanmu itu? sekarang katakan siapa namamu."

"Itu tak penting sekarang, mengapa kau tiba-tiba menciumku tanpa alasan?!"

"Tentu saja aku memiliki alasan untuk itu."

San mengerutkan dahinya kebingungan, sekarang apa alasan yang akan dia buat karena jelas-jelas dia menciumnya tanpa alasan dan melakukannya tiba-tiba.

Wooyoung tersenyum tipis melihat San yang sepertinya sedang kesal padanya, ia sedikit bergeser untuk lebih dekat dengan San dan kembali mencium bibirnya itu.

"Karena kau menggemaskan."

San menjauhkan wajahnya dari orang asing itu, bagaimana bisa dia kembali melakukan hal yang sama dengan seenaknya. Itu cukup membuatnya kesal.

"Jadi siapa namamu?"

San menghela nafasnya pelan, meskipun ia kembali protes padanya itu hanya akan berakhir sia-sia, mendengar kata maaf darinya saja itu seperti sangat mustahil.

"San."

"Aku Wooyoung, apa kau suka berkelahi?"

"Mengapa kau penasaran dengan itu?"

"Jawab saja pertanyaanku, mengapa kau terus bertanya tentang alasannya."

"Aku tak bisa berkata suka, karena aku melakukannya untuk mendapatkan uang."

San mengerutkan dahinya melihat lelaki itu tersenyum senang disana, ada apa dengannya, dia terlihat sangat aneh tapi juga terlihat manis disaat bersamaan.

San tersentak saat tiba-tiba Wooyoung menepuk kedua bahunya dan dia masih terus tersenyum disana. Ia tak pernah sekalipun melihat orang aneh sepertinya.

"Itu bagus! kau ikut denganku sekarang."

"Kemana?"

"Kau menginginkan uang bukan?"

San hanya mengangguk pelan menjawab pertanyaan dari Wooyoung, tentu saja ia menginginkan uang, hanya orang bodoh saja yang tak menginginkannya.

Wooyoung dengan cepat menarik tangan San dan berjalan pergi menuju mobilnya, beruntung karena ia mendapatkan kucing liar dengan cepat, terlebih dia tampan.

"Kita akan pergi kemana?"

"Ada pertandingan dikota sebelah dan kau harus memenangkannya jika kau memang menginginkan uang."
















San menatap sekelilingnya, ia tak pernah sekalipun datang ke tempat seperti ini dan ia melihat banyak petarung dengan badan yang berukuran lebih besar darinya.

Wooyoung sedikit melirik pada San yang terus menatap para petarung disana, sebenarnya ia cukup ragu membawa San kemari karena lawannya terlalu besar.

"Apa kau ingin tau berapa banyak uang yang bisa kau dapatkan jika kau menang?"

"Berapa?"

"Sekitar 300 ribu won atau mungkin lebih."

San membulatkan matanya terkejut saat mendengar jawaban dari Wooyoung, tak mungkin sebanyak itu bukan, dia pasti bercanda, itu benar dia sedang membual.

San sedikit mengerutkan dahinya melihat Wooyoung dengan wajah seriusnya itu disana, apakah dia memang benar-benar serius dengan ucapannya barusan.

"Apa kau serius dengan ucapanmu itu?"

"Tentu saja, kau tak menginginkannya?"

"Hanya orang bodoh yang akan menolak uang sebanyak itu."

"Tak hanya tampan, kau juga pintar."

Wooyoung menyeringai melihat San yang bersemangat untuk bertarung. Seseorang yang bersemangat untuk mendapatkan uang memang terlihat lebih menggoda.

San menatap Wooyoung yang tiba-tiba menarik kerah bajunya itu sekarang. Ia bingung, apa yang akan dia lakukan, apakah dia akan kembali menciumnya.

Dan benar saja tebakannya, Wooyoung kembali mencium bibirnya. Entah mengapa dia terus menciumnya, dia juga terlihat senang dengan tindakannya itu.

"Kau harus memenangkannya San karena aku tak menyukai kekalahan."

DJANGO : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang