•
•
•
•
•
•
"Kenapa lo tiba-tiba ngajak dinner di sini?." Curiga runa belum terjawab."Ta dengar, lo tau nggak ini tempat apa?." Tanya alisya pada lysta yang sedang mengunyah makanan.
"Restoran, tempat makan kan." Jawab lysta polos.
"Ah lo lihat namanya!!." Alisya menujuk nama restoran tersebut.
Lysta memalingkan wajahnya kesamping.
"LeyFood!." Gumamnya lysta.
"Pakek otak lo yang bener!, jangan makanan mulu lo pikirin!." Cedus alisya kesel otak lysta lama banget loding.
"Ah gue ingat! Gue pernah ke satu restoran sama bian yang gue ciduk si nenek lampir sama selingkuhan nya, nama restorannya sama, gue juga udah cari tau kalo restoran itu punya banyak cabang." Kata lysta.
"Iya, ini salah satu cabang nya dan restoran itu semua punya selingkuhan istri bokap lo ta!." Alisya menujukan data kepemilikan.
"Anjay!!." Celetuk Abel.
"Oh ya, ta bokap lo mau gak kalo bini nya selingkuh?." Tanya Chelsea penasaran.
"Tau kayak nya, gue gak tau jelas."
"Sayang banget bokap lo ta, padahal dia baik banget sama kita udah angap kita anaknya sendiri, walaupun dulu dia bukan orang baik tapi gue percaya dia emang orang baik, dia jadi jahat mungkin karena tersakiti, kita cuma manusia biasa bukan malaikat yang punya sayap." Ucap runa tersenyum kecil.
"Bener kata runa, orang baik yang tersakiti." Jawab Abel.
"Lo tenang aja, gue bakal bantuin lo kok, apa yang gue lakuin aja belum cukup buat balas kebaikan keluarga lo udah bantu keluarga gue bangkit dari masa krisis." Alisya bersedia membantu lysta kapan pun, ia hanya ingin membalas kebaikan keluarga lysta, berkat bantuan keluarga lysta perusahaan keluarga alisya jadi bangkit lagi setelah bertahun-tahun bangkrut dan ekonomi keluarga nya krisis banget. Terimakasih tidak cukup menurutnya.
"Lo apa apaan sih! Gue nggak pintak imbalannya, gue cuma mau lo ada disamping gue, jadi sahabat gue selamatnya nggak lebih. Sebenarnya gue gak mau kalian bantuin gue karena ini bisa aja bahaya buat kalian."
"Ya nggak bisa lah ta, masak kita ngebiarin lo sendiri. lo punya kita, kita punya lo. Kita udah jalin persahabatan bertahun-tahun kalian itu rumah ke dua bagi gue, walaupun itu berbahaya gue tetap bantuin lo ta. Kalian berharga banget buat gue. Jadi tolong tetap gini gue nggak mau ke hilangan kalian." Ungkapan tulus dari Abel membuat mereka mewek.
"Ah makasih udah bilang gitu, makasih juga udah selalu ada buat gue." Lysta mendongak agar air mata nya tidak jatuh.
"Oh ya, gue belum selesai masih ada yang gue pengen bilang." Cicit alisya.
"Apa lagi? Kagak selesai selesai gue makan nya nih!!." Kesel chelsea ia tidak selesai menguap makanan ke dalam mulut nya dari tadi lantaran teman temannya terus berbicara.
"Sorry, ya udah makan dulu." Lisya menunggu chelsea selesai dengan makanannya.
"Bilang aja sekarang gue penasaran nih!." Runa tidak sabar apa yang ingin di katakan oleh alisya.
"Oke. Leyman si selingkuhan zarima itu temen bokap zidan, bisa dibilang temen bokap lo juga ta."
"What!!."
"Kayaknya zidan tau kalo leyman ada hubungan dengan zarima, karena dia deket sama layman dalam bisnis. Gak mungkin zidan gak kenal sama zarima. Emang zidan nggak bilang sama lo ta?." Lanjut lisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALLYSTA! |END| (Revisi)
General FictionFollow dulu sebelum baca! Selama dua tahun tinggal di Amerika, Callysta memutuskan untuk kembali ke indonesia dan sekolah disana. Callysta kembali untuk mencari tau penyebab kepergian sang bunda. Sebenarnya apa yang terjadi delapan tahun yang lalu...