•
•
•
•
•
•Semenjak dari tadi Arabian terus memperhatikan Callysta, gadis itu sibuk melahap mie ayam dua porsi sekaligus.
"Bos, lo kenapa senyum-senyum sendiri dari tadi? keserupan?"ujar Fazen. Senyum bian langsung pudar ada aja yang ganggu.
"Nggak bisa apa liat orang seneng dikit." Batin Arabian.
Pelajaran telah berakhir bel waktu pulang udah lima menit yang lalu. Callysta sama temen-temennya masih dikelas siap siap untuk pulang. Aruna Alisya dan Chelsea mereka udah pulang duluan tinggal lysta sama Abel.
"Bel, kita langsung pulang atau kita main-main dulu?" Tanya Callysta. Abel pulang dengan Callysta karna papanya sibuk biasanya Abel diantar jemput oleh supir, supir itu izin pulang kampung.
"Kita main dulu, lagian gue masih kangen sama lo."
"Oke, Let's go!"
Mereka berdua berlari menuju parkiran, tenyata disana ada anak-anak black Janson.
Pandangan Callysta teralih kepada Arabian, cowok itu tersenyum kepada Callysta.
"Lysta! ayok!." Teriak Abel didalam mobil merusak lamunan Callysta.
Callysta melajukan mobilnya keluar area sekolah Arabian terus memperhatikan arah mobil Callysta sampai tidak perlihat lagi.
"Bian, ayok." Panggil Rayyan.
Mereka keluar dari kawasan sekolah dengan motor ninja mereka masing-masing, Arabian tidak sengaja melihat Callysta dijalan lampu merah.
Gadis itu sibuk dengan handphonenya, Arabian tidak sadar ia tersenyum. Dia kenapa?
Setelah lampu hijau mereka perpisahan, Callysta dan Abel memilih untuk bermain di mall.
"Oh ya... Bel, cowok-cowok yang diparkir tadi, mereka siapa?." Tanya Arabian penasaran.
"Mereka?,Anak-anak geng motor namanya black Janson, cowok yang tadi senyum ke lo itu Mahavir Arabian Zayan, ketua black Janson." Jelas abel panjang lebar. "Kenapa?" Tanya sedikit penasaran.
Callysta menceritakan tentang kejadian di club malam itu kepada Abel, Abel yang mendengar sedikit kaget karna yang dia tau tidak ada cewek yang berani mendekati Arabian.
"Wah! daebak! wah!.."
"Kenapa sih?" Callysta heran melihat sahabat nya begitu heboh.
"Lo tanya lagi kenapa?, wah.."
"Apa sih bel, ada yang salah?"
"Lo tau nggak, Arabian itu setau gue dia tidak pernah dekat dengan cewek mana pun, lo beruntung tau bisa dideketin cowok seganteng Arabian itu kesempatan buat lo, tapi rintangannya agak berat sih karna banyak cewek yang suka sama dia." Ceramah Abel panjang lebar.
"Terus?, mau gue bawak kemana pacar gue?" Ucap Callysta.
"Hah! lo punya pacar?!" Kaget Abel.
"Punya lah."
"Putusin sekarang aja" Pinta Abel seenaknya.
"Udah udah udah, stop, jangan bahas itu sekarang Oke."
"Oke."
Mereka berdua main beberapa mainan yang ada disana, jajan dan membeli baju dan asesoris yang lainya.
Setelah mengantarkan Abel, Callysta memutuskan untuk mampir dulu di sebuah restoran karna perut nya udah bunyi dari tadi, mumpung belum gelap.
»»--⍟--««
KAMU SEDANG MEMBACA
CALLYSTA! |END| (Revisi)
General FictionFollow dulu sebelum baca! Selama dua tahun tinggal di Amerika, Callysta memutuskan untuk kembali ke indonesia dan sekolah disana. Callysta kembali untuk mencari tau penyebab kepergian sang bunda. Sebenarnya apa yang terjadi delapan tahun yang lalu...