chapter 3+

365 31 0
                                    

Vegas hanya diam kesal melihat interaksi Gevan dan Pete yang menurutnya berlebihan dari sekedar kakak adik.

Bahkan sekarang Pete lupa akan kejutan yang di siapkan oleh Vegas,suaminya sendiri. Langit sudah menuju senja tapi Pete masih asik bermain dengan gevan. Saingan yang Kembali hadir.

" Baby, ini sudah sore" Vegas yang masih terjaga di samping Pete.

" Aku tau tapi aku ingin tetap bersama Gevan " ucapan Pete, dan Vegas mendapatkan tatapan kemenangan dari Gevan.

" Bagaimana dengan kejutannya? " Tanyanya menetap Pete.

" Ouh iya yahh....kalau gitu nanti malam ajh " Vegas yang awalnya mendapatkan kemenangan Namum kembali terdiam kesal.

Pete pun kembali bermain bahkan sekarang tian,Dew, ibu mertuaku juga ikut berkumpul. Vegas yang sudah jengkel akan hal ini ia pun memilih pergi namun Pete mengenggam lengan Vegas yang hendak pergi.

" Mau kemana? " Vegas mengelus rambut Pete yang ada dibawah.

" Lanjutkan saja" Vegas pun pergi ke kamar, Pete tak menghiraukan itu.

Vegas pun membawa kotak besar menuju lantai 2 yang dimana kamar utama, tapi karna Pete sedang mengandung jadi ia terpaksa harus tidur dikamar lantai 1 agar memudahkan pete jika harus ke dapur.

Dan kenapa Pete tak mengunakan lift? Itu juga ketakutan vegas, takutnya terjadi apa-apa di dalam lift dan tak ada yang mengetahuinya.

*
*
*







Pov Vegas.

Vegas dengan segala kekesalannya hanya bisa melampiaskannya dengan menendang pintu kamar dengan kasar.

" Baby, kau berani mengabaikan ku " Vegas mengeluarkan isi kotak itu.

" Pete! Hukuman apa yang cocok untukmu?" Vegas dengan seringainya. Ia pun mengeluarkan ponsel lalu menghubungi seseorang.

....

" Bawa Barangnya ke lantai 2".

....

" Lewat pintu belakang dan gunakan lift "

.....

" Jangan ada yang tau kau mengerti, jika ketahuan kau akan mati " Vegas mematikan sambungan tanpa memperdulikan balasan dari sebrang sana.

Ia pun kembali mengeluarkan barang yang ada dikotak tersebut yang merupakan barang-barang yang di sukai oleh bayi.

Seharusnya ia mendekorasi kamar vanice dengan Pete namun Pete malah memilih bersama Gevan.

Tak berselang lama ketukan pintu terdengar, Vegas pun membukanya beberapa bodyguard membawa 'barang' itu dengan troli. Karna jujur barang ini sangat berat.

Vegas hanya mengisyaratkan bawahannya untuk pergi, bodyguard tadi pun memberi hormat lalu pergi. Vegas mendekati pintu dan menutupnya tak lupa mengunci pintunya.
.
.
.
.
.
.
.

Malam pun tiba, dan mereka masih tetap akan game seakan mereka lupa waktu. Bahkan Pete seakan lupa jika ia pun sedang mengandung.

Namun Pete merasakan tendangan yang kuat dari perutnya memuat menimbulkan rasa sakit yang lainya panik.

"Aukhhh" geram Pete dengan rasa sakitnya.

" Pete! Kau tak apa? " Gevan yang lainya dengan tatapan khawatir.

" Dia menendang terlalu keras,tapi aku tak apa apa " Pete yang masih berusaha menahan rasa sakitnya.

~vanice, kau pasti kesal karna Mommy mengabaikan mu....maaf ya nak ~ batinya sambil mengelus perutnya.

Badasa[END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang