📍Chapter 7🌹

949 77 10
                                    

Hai kembali lagi dengan cerita gabut ini🕊️
Mon maap kalo banyak yang typo atau alur cerita ngaler ngidul🤣🙏

Kalo boleh vote ngga juga gpp

Oke selamat membaca bye bye👌

°

°

" Ada apa dengan tangan mu? " Pete dengan wajah khawatir lalu meraih tangan Gevan.

" Apa temboknya baik baik saja?" Tanya Dew dengan nada tenang.

Pete mengajak Gevan masuk ke mansion dan mulai membersihkan lukanya,Dew dan Tian hanya diam melihat Pete ngomeli Gevan mungkin ini tontonan gratis.

" Gevan apa kau tak pernah berubah dari dulu, apa kau tak bisa menahan emosi mu! Jangan menyakiti diri sendiri! " ucap Pete dengan marah dan khawatir.

" Apa kau pikir dengan melakuk......."

" Vegas melakukannya? " Tanya Gevan sontak membuat Pete berhenti dari kegiatannya.

Tian yang mengetahui hal percakapan ini ia membawa kekasihnya Dew untuk pergi, karna ini mungkin percakapan pribadi.

" M-maksudmu apa? siapa Vegas?" Jawab Pete dengan kikuk.

" Pete berhenti berbohong " Gevan mengambil alih tangan pete.

" Aku.....tidak....tau...." Pete merasakan sesak di dada mengingat semua kejadian itu.

" Pete....."

" Dia....melakukannya berulang kali, dia mem...hikss.... memperkosaku....hiks..."

" Vegas men...nyiksaku....hikss"

Gevan memeluk Pete dengan erat, Gevan merasa bersalah karna ia tidak bisa menjaga pete.

"Hiks....hiks.....A-aku....Se...orang.....j-jalang....hiksss" isakan Pete memenuhi ruangan dan mulai merasakan sesak.

" Tenang Pete, kau bukan seorang jalang" Gevan berusaha menenangkan Pete, dengan wajah penuh amarah.

Gevan melepaskan pelukannya dan menyeka air mata pete.

" Dengar kau akan baik baik saja"

"Hiks...aku T-tidak..... meingginkan anak ini" Pete dengan memengagi perutnya.

Gevan tak percaya akan hal ini, ternyata dugaan Dew benar Pete sedang mengandung.

"Apa.....kau mengandung Pete?"tanya Gevan tak percaya.

"Aku....membenci....anak...ini...hiks.." memukul perutnya dengan hantaman keras.

Gevan sigap menahan tangan Pete, mencoba menenangkannya.

" Pete cukup! Anak ini tak salah! Jangan membencinya"

Tangisan Pete semakin pecah, isakan tangis pete memenuhi ruangan, Gevan membawa Pete dalam dekapannya.

Setelah Pete tenang Gevan mengangkat tubuh pete kamar untuk beristirahat.

" Beristirahatlah Pete,jangan pernah membenci anak ini karna dia tak bersalah"

"Kau akan jahat jika tak membiarkan dia hidup" ucap Gevan membelai rambut pete dengan lembut dan mencium puncak kepala,Pete hanya terdiam.

Gevan membiarkan Pete berisitirahat dan mulai menyusun rencananya untuk membalas dendam.

Badasa[END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang