Badasa[END]

chapter 7+

Tit

Tit

Tit

Tit

"Hmmmm....nanannana "🎶 senandung lembut terdengar di sepanjang rungan putih tanpa ujung.

Pete yang menatap arah pintu tertutup dengan rapat menunggu seseorang untuk berbicara, suara yang ia tunggu tunggu, ya suara Vegas yang selalu menyapanya.

"Kenapa Vegas tak menemui Ku? Jam berapa sekarang dan hari apa sekarang? " Pete dengan Wajah khawatirnya.

Ya Pete masih dalam keadaan komanya namun ia terjebak di ruangan yang Pete tak tau dimana ini, ia selalu merindukan suara Vegas yang menyapanya, selalu dengan curhatannya tentang vanice yang Pete tak tau siapa itu, pekerjaan, terkadang tentang keluh kesah tentang ia merindukan ku.

" Pete kangen Vegas " Pete mengayunkan kakinya. Duduk manis di atas ayunan.

"Biuu....." Pete membalikan padangan setelah mendengar suara lirih seseorang yang Pete sendiri tak tau.

" Yak! Kau ini siapa! Jangan buat Pete bingung! "

" Semesta nya ayahh"

" Hah. Kau bilang apa? "

" Biu.....". Pete membalikan tubuhnya.

" Phoo " ( ayah ). Pete berlari memeluk seseorang yang sudah lama ia tak bertemu.

" Hiks....phoo....biu takut... eunghhh"

" Kau tak merindukan kekasihmu?hmmm"  Pete melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya dengan lengan kecilnya, seperti anak kecil.

" Vegas? Akhir akhir ini Vegas tak bicara padaku " Pete meyilangkan lengannya, tak lupa memajukan bibirnya.

" Biu kangen, biu pengen ikut phoo ajh " Pete kembali memeluk tubuh kekar ayahnya itu.

" Tidak nak, kamu harus kembali" suara tak asing bagi Pete dan tuan takun itu menoleh bersamaan.

" Maae...." (Ibu).

" Kenapa maae disini? " Anong achara menedekti Mereka dan mengelus rambut Pete. Ini benar seperti nyata.

" Ibu hanya merindukanmu makanya ibu menemui mu, kau tak ingin menemui vanice? Hmm?"

" Vanice? Siapa vanice "

" Anakmu"

" Hah! Jadi biu dah punya anak bersama Vegas? " Tanya dengan wajah syok tak percaya.

" Biu pasti tak ingat, dan kau juga mas pasti kau inggin tau kisah Mereka kan " anong mencubit perut suaminya itu. Pete mendengar suara kesal phoo nya membuat terkekeh.

" Ceritakan bagaimana biu bertemu dengannya dan tentang cucuku " Meraka pun pergi melangkah bersama dengan anong yang mulai menceritakan semuanya.