chapter 2+

462 42 3
                                    

Pete yang masih terlelap akan tidurnya, menyamankan dirinya di dalam selimut meski sinar matahari sudah menyerangnya.

" Baby bangun" ucap Vegas yang baru saja masuk kekamar.

" Baby...bangun lihat diluar udaranya bagus, kamu bisa jalan,jalan disekitar rumah " Vegas yang masih bergulat dengan selimut yang menutup sebagian tubuh Pete.

"Aku tidak ma...."

"Tidak ada kata penolakan. Lagian itu bagus untuk yang mengandung 8 bulan " Pete dengan kesalnya mencoba membuka matanya.

Seakan Pete lupa jika mulai hari ini Vegas selalu bersamanya, pagi, siang,malam,uhh akan kehidupan Pete sebelumnya akan hilang.

Kehidupan yang sebelumnya selalu bangun siang bahkan Pete bisa melalukan apapun yang ia mau dan semua itu akan hilang jika Vegas tak pergi ke kantor seperti saat ini.

Pete mengangkat tangan kanannya di udara membuat Vegas heran. Pete menoleh kearah suami yang sudah mengenakan celemek dapur.

" Bantu aku bangun "

" Kenapa tak bisa sendiri? "

"Ck...kau pikir selama ini aku bangun dengan sendiri! Sangat susah bangun dengan perut besar!"

" Kau mana tau " Ucapnya dengan kesalnya. Vegas hanya diam tak bergeming ia pun membantu Pete menundukkan dirinya.

" Ayo, aku sudah membuat sarapan untuk mu " ucapnya dengan lirih.

Vegas menuntun Pete ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, dan menuntun Pete ke meja makan yang mana disana sudah ada ibu, Dew dan Tian.

" Baby cobalah bubur buatan ku " Vegas yang menuangkan bubur ke mangkuk pete.

" Heumm tapi Pete pengen roti tawar dengan ikan " ucapnya dengan senyum manisnya.

Anong achara pun memegangi jemari anaknya dan menatap lekat.

" Tapi nak... Suami mu sudah membuatkan bubur untuk mu, makan bubur ajh oke " Pete menggeleng lalu menatap kearah suaminya.

" Vegas tapi aku menginginkan itu. Boleh yah? " Mata Pete berbinar menatap sang suami.

" Lagian masa makan bubur sih kaya orang sakit ajh " celetuk Pete membuat semua orang terdiam.

" Pete! " Anong achara.

" Okey, aku akan membuatkannya, ikannya mau diapakan? " Tanyanya membuat Pete tersenyum.

" Jadi Pete pengen roti tawar di panggang trus ikannya di goreng tapi jangan terlalu kering "

" Ambil daging ikannya lalu taruh di atas roti pake garlic dikit " ucapnya panjang lebar.

" Pete jangan aneh,aneh lah " Dew dengan nada kesal tiap hari Pete selalu sarapan yang aneh-aneh.

" Siap yang aneh, lagian yang membuat ini bukan phi Dew tapi suamiku " Pete dengan wajah julidnya.

Vegas pun melesat ke arah dapur untuk membuat keinginan pete, yang di meja makan melanjutkan sarapannya.

Pete yang melihat suaminya ketakutan karna mengoreng ikan, memeganggi tutup panci sebagai pelindungnya, Pete pun menghampirinya.

" Kecilin apinya " Pete dengan entengnya menurunkan apinya.

" Hei! Hei jangan terlalu Deket nanti minyak gorengnya ke tangan mu Pete " Vegas dengan sigapnya menjauhkan pete.

" Kamu tunggu ajah di sana, ngapain ke sini?" Vegas melipat kedua tangannya.

" Memangnya ngga boleh, Lagian kan Pete pengen liat seorang mafia yang kejam memasak" Pete dengan wajah mengejeknya.

" Itu hanya untuk Pete seorang" Vegas mengelus rambut Pete, cukup lama mereka bertatapan namun Pete menyadari sesuatu.

Badasa[END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang