chapter 8+

357 30 1
                                    

Seperti waktu terhenti ketika seseorang yang selama ini ia rindukan telah hadir kembali.

"Pete "

"V-vegas...eungh hikss"

Vegas berlari memeluk belahan jiwa meski tak ada balasan dari dirinya, hanya terdengar tangisannya yang sedu. Keduanya menyalurkan rasa rindu.


Mata yang sudah lama tak saling bertemu, menatapnya saja membuat lutut Vegas lemas, mengelus rambut hitam Pete dengan gemetar.


" Hai baby...apa kabar? Hmmm"  Pete hanya memejamkan matanya menikmati setiap sentuhan dari suaminya.


" Jawab aku "  namun Pete semakin menjadikan tangisannya membuat Vegas kembali memeluk. Biarkan seperti ini dulu.






































" Mata mu jadi bengkak " Vegas masih setia akan menatap Pete.

" Jadi itu yang kau pedulikan? " Tanya Pete dengan sedikit sinis. Pete merasa kesal pada suaminya karna beberapa hari ini ia tak menemuinya.

" Ehh tidak, yang aku pedulikan kesehatanmu sekarang " Pete kembali mengebungkan pipinya. Vegas tau Pete sedang marah tapi kenapa ini sangat menggemaskan.

" Oh begitu! Kau tak peduli akan perasaanku, kau berapa hari ini tak menemui Ku kan! , Pergi kemana? Urusan apa? Hmm sampai kau tak ingat padaku "

Pete yang terus mengomeli suaminya namun Vegas hanya menikmati setiap kekesalan Pete yang sudah lama ia tak dengar.

" Brengsek! Apa kau tuli! Kau hanya diam sa- " Vegas lebih dulu mendaratkan bibirnya pada bibir pink Pete.

" Sutt apa baby tak merindukan vanice ? " Pete menatap lesu suaminya ia teringat akan anaknya.


" V-vanice, di mana dia aku inggin bertemu dengannya " Pete mengenggam jemarinya, Vegas hanya tersenyum lalu mengambil ponselnya dan memberikan cctv control di kamar putranya.

Pete menerimanya menatap setiap pergerakan kecil dari putranya yang tertidur lelap. Pete tersenyum ketika vanice mencoba mengubah posisi tidurnya namun kesusahan karna tempat tidurnya penuh dengan boneka. Namun ada hal aneh yang membuat Pete memasang wajah heran.

" V-vegas... berapa lama aku koma? Kenapa Vanice terlihat sudah besar, berapa usianya? "

Vegas terdiam menundukkan kepalanya, dengan tarik nafas yang berat Vegas kembali menatap istrinya.

" Minggu depan vanice akan berumur satu  tahun, kamu sudah koma selama Satu tahun lamanya "  Pete membulatkan matanya, selama itu Pete meninggalkan keluarga kecilnya. Bahkan Pete tak melihat perkembangan anaknya.

" Apa selama itu... Kau tak memiliki kekasih selain Pete kan dan kau tak menikah lagi kan? Hmmm? " Pete yang terus memandangi vegas untuk mendengar jawabannya.

" Kenapa diam? Hah! Jadi kau sudah memilki istri baru? " Mata Pete yang mulai berkaca-kaca.

" Vegas sumtikul tidak akan melakukan itu pet, aku hanya milik mu, mengerti? " Vegas menatap bola mata indah itu. Pete hanya mengangguk lalu mengenggam jemarinya.

"  Sekarang istirahatlah ini sudah sangat larut " Pete pun mulai memejamkan matanya.

" Jangan pernah lepaskan genggamnya, tetap seperti ini " ia berbicara sambil mata terpejam. Vegas hanya tersenyum melihat tingkahnya, ia pun mengelus punggung Pete dengan lembut.


Badasa[END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang